Waka MPR Sebut Pentingnya Kesiapan Pemerintah untuk Perjalanan Nataru

Waka MPR Sebut Pentingnya Kesiapan Pemerintah untuk Perjalanan Nataru

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie) menuturkan perjalanan liburan Natal dan Tahun Baru yang aman dan nyaman butuh kesiapan pemerintah dan masyarakat. Selain itu kesiapan itu butuh dukungan semua pihak dalam pelaksanaannya.

"Upaya sosialisasi terkait pedoman perjalanan dan ketersediaan posko keselamatan di sejumlah titik rawan harus ditingkatkan," kata Rerie dalam keterangannya, Rabu (18/12/2024).

Hal ini ia katakan dalam sambutan pada diskusi daring bertema Cerdas Liburan Nataru di Cuaca Ekstrem yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12.

Menurut Lestari, pemerintah telah berkomitmen untuk memastikan keselamatan masyarakat, khususnya di jalur mudik dan wilayah rawan bencana.

Rerie mengatakan langkah yang telah dibangun oleh BMKG, TNI/Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diharapkan dapat mengurangi dampak buruk cuaca ekstrem sehingga menjamin kelancaran perjalanan masyarakat selama liburan.

Menurut Rerie langkah tersebut, sekaligus memastikan negara hadir dan melindungi setiap warganya.

Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu berpendapat, sejumlah langkah membangun sinergi dan kolaborasi antara sejumlah pihak dalam rangka mewujudkan liburan Natal dan Tahun Baru yang aman dan nyaman, merupakan bagian dari upaya pemerintah menjalankan amanah konstitusi kita agar negara menjamin keamanan dan keselamatan setiap anak bangsa.

Diskusi yang dimoderatori Dr. Irwansyah (Dosen Komunikasi Universitas Indonesia) itu menghadirkan DR. Robby Kurniawan, S.STP., M.Si. (Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan.

Hadir juga Guswanto, M.Si. (Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika/BMKG), dan Prof. Dr. Suharko, M.Si., (Guru Besar Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM) sebagai narasumber.

Selain itu hadir pula Tory Damantoro, ST., MSc., MPPM (Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia - Pengamat Transportasi), sebagai penanggap.

Sumber