Wakil KSP: Darah Demokrasi Itu Kental pada Presiden Prabowo

Wakil KSP: Darah Demokrasi Itu Kental pada Presiden Prabowo

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Staf Presiden (KSP) M Qodari menyebut, Presiden Prabowo Subianto memiliki darah kental mengenai demokrasi di dalam tubuhnya.

Sebab, dalam hidupnya, Prabowo selalu mengikuti aturan, pola, dan prinsip demokrasi.

Hal tersebut Qodari sampaikan dalam diskusi Kagama Persma bertajuk "Prospek Demokrasi Indonesia di Masa Pemerintahan Prabowo Subianto" di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2024).

"Darah demokrasi itu kental di Pak Prabowo. Karena dia mengikuti aturan demokrasi, dia ikut pola demokrasi, dia ikut prinsip demokrasi. Dia ingin duduki jabatan publik melalui proses demokrasi," ujar Qodari.

"Kalau ditanya soal demokrasi itu agenda Pak Prabowo atau tidak, jelas merupakan agenda dari Pak Prabowo. Dan itu adalah asta cita nomor satu," katanya.

Menurut Qodari, dalam praktik demokrasi selama ini, Prabowo merupakan pendukung kokoh demokrasi.

Sebab, kata dia, Prabowo selalu berproses dalam perpolitikan di Indonesia, tidak serta merta langsung menjadi Presiden RI.

"Mulai dari katakanlah kalau bicara kontestasi ya sebagai kontestasi paling sederhana, Beliau ikut konvensi Partai Golkar. Kemudian mendirikan partai politik, Partai gerindra. Kemudian ikut kontestasi pertama sebagai wapres-nya PDI-P, wapres Ibu Mega. Kemudian maju sebagai capres 3 kali," tutur Qodari.

Ia mengatakan, Prabowo juga memiliki kontribusi politik yang sangat jelas melalui Partai Gerindra.

Bahkan, Prabowo juga tetap memberi kesempatan kepada partai kompetitor seperti PDI-P menduduki jabatan.

"Ada di pimpinan DPR, bahkan Ketua MPR sekarang adalah dari Partai Gerindra. Ada di komisi-komisi. Kalau PDI-P sekarang berapa? Ketua komisi 4, yang jadi wakil 14, dan Ketua DPR dari PDI-P. Jadi kita bisa simpulkan bahwa demokrasi sebagai the only game in town, itu sesuatu yang bisa kita simpulkan merupakan sesuatu yang sudah diterima oleh elite politik kita," tuturnya.

Maka dari itu, Qodari menyatakan bahwa demokrasi menjadi aturan main dalam Prabowo meraih kekuasaan.

"Elite-elite politik itu sudah menganggap demokrasi itu sebagai satu-satunya aturan main dalam meraih kekuasaan dan dalam jalankan pemerintahan. Saya kira itu bisa kita konfirmasi," ucap Qodari.

Sumber