Waktu Makan Bergizi Gratis Dinilai Terlalu Berdekatan dengan Makan Pagi

Waktu Makan Bergizi Gratis Dinilai Terlalu Berdekatan dengan Makan Pagi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yuliani (49), Kepala Sekolah SD Angkasa 5, Jakarta Timur, menilai waktu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada kelas 1, 2, dan 3 terlalu dekat dengan waktu makan pagi anak-anak.

"Karena ini mungkin baru perdana ya, memang terlalu dekat sih (dengan makan pagi), Karena anak-anak kan masuk jam 07.00 WIB tadi sudah mulai kegiatan belajar," ucap Yuli saat ditemui di SD Angkasa 5, Senin (6/1/2025).

Menurut Yuli, awalnya pelaksanaan MGB direncanakan pada pukul 8.30 WIB. Namun, waktu pelaksanaan MGB berubah menjadi sekitar pukul 08.00 WIB.

Waktu tersebut juga cukup berdekatan dengan istirahat kelas kecil yang berlangsung pukul 09.00 WIB, sedangkan kelas besar pukul 11.00 WIB.

"Tapi sebenarnya harus secara waktu sih agak terlalu cepat. Karena anak-anak juga akhirnya ada beberapa kelas kecil yang tidak habis. Karena tadi sudah minum susu di rumah, tadi sudah sarapan," ungkap Yuli.

Di lain sisi, Yuli juga meminta orangtua murid nantinya untuk tetap membawakan bekal, apabila menu MGB dirasa tidak disukai anak-anak.

"Kami tetap menghimbau orangtua memberikan bekal. Kan gini, Kadang-kadang anak ada yang tidak sesuai , ada beberapa yang kurang suka, tapi karena dia backup makanan dari rumah, ada makanan yang disiapkan mamanya ya otomatis untuk dia sekedar dicicipi aja," katanya.

Sebelumnya Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie memastikan Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi (SPPG) Halim akan membagikan 1.500 porsi makanan bergizi secara gratis.

"Karena hari ini mulai produksi dan distribusi paket Makan Bergizi Gratis (MBG). Hari ini 1.500 porsi, besok 3.000 porsi," ucap Budi Arie di SPPG Halim pada Senin (6/1/2025).

Lebih lanjut Budi menjelaskan, menu makan bergizi gratis akan bervariasi setiap harinya. Untuk hari ini, SPPG Halim menyajikan ayam teriyaki.

"Tadi ayam teriyaki, baunya saja sudah enak. Baunya ya, belum dicicipi. Buncis, nasi, dan buah pisang," ungkapnya.

Dalam kunjungannya, Budi Arie mengungkapkan dapur SPPG Halim sangat bersih dan mendukung program makan bergizi gratis.

Menurut Budi Arie, sekitar 190 dapur tersebar di seluruh Indonesia dengan rata-rata 3.000 porsi.

"Berarti 500.000 porsi. Ini baru hari pertama, kan, nanti kami coba sampai tiga bulan," kata Budi Arie.

Adapun makanan dari SPPG Halim akan didistribusikan ke delapan sekolah, antara lain SD Angkasa 5, SD Angkasa 1, SD Angkasa 7, SD Angkasa 10, SMPN 80, SMPN 214, MTSN 14, dan SMK Angkasa 1.

Distribusi makanan di SPPG Halim akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu untuk kelas 1 hingga 3 SD pada pukul 08.00 WIB dan untuk kelas 4 SD hingga SMA pada pukul 11.00 WIB.

Sumber