Wamen PU Diana Tinjau Kondisi Irigasi di Lahan Food Estate Dadahup, Masih Ada Lahan Cetak Sawah Tergenang

Wamen PU Diana Tinjau Kondisi Irigasi di Lahan Food Estate Dadahup, Masih Ada Lahan Cetak Sawah Tergenang

PALANGKA RAYA, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum (PU) RI Diana Kusumastuti meninjau kondisi irigasi di lahan food estate yang berada di Desa Bentuk Jaya A5, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (11/11/2024).

Dalam tinjauan itu, Diana mengamati kondisi pengairan dan irigasi yang selama ini digunakan oleh para petani di lokasi lumbung pangan tersebut.

Ia mengakui masih ada petak-petak sawah yang tergenang air, sehingga menghambat proses penanaman.

Menurut Diana, pada dasarnya, lahan food estate di Dadahup sudah digarap sejak lama.

 

Bersamaan dengan itu, proses pengaturan sistem pengairan sawah pun berusaha untuk terus disempurnakan.

“Kementerian PU dan Pertanian sedang melakukan persiapan di lokasi cetak sawah ini, saat ini bahkan sudah dilakukan pengelolaan cetak sawah untuk penanamannya, ada seluas 21.000 hektar yang bisa dimanfaatkan,” kata Diana, kepada awak media sesaat usai peninjauan dilakukan.

Namun, lanjut Diana, dalam tinjauan itu pihaknya berusaha memberikan solusi atas lahan cetak sawah yang masih digenangi air.

Air yang berlebihan itu, kata Diana, perlu dikeluarkan agar tidak mengganggu proses pertanaman. Apalagi, saat musim hujan tiba seperti saat ini.

“Kami sudah identifikasi mana saja yang perlu dilakukan perbaikan, kami lihat airnya ada di mana dan sudah setinggi apa, plus memehatikan kecocokan untuk melakukan penanaman,” ujar Diana.

Dari hasil diskusi Kementerian PU dengan Kementerian Pertanian, Diana menyebut bahwa selain perlu perbaikan tata air, pihaknya menyarankan kepada Kementerian Pertanian untuk menambah tenaga pekerja yang melakukan penanaman padi di areal sawah Dadahup.

“Di Dadahup ini sebenarnya sudah mampu menanam sampai 21.000 hektare, lahannya sudah ada, jaringan irigasi baik primer, sekunder, dan tersiernya sudah siap, tinggal menyelesaikan petak sawah yang berlebihan air,” ungkap Diana.

Diana mengakui, air yang menggenangi petak sawah tersebut kemungkinan disebabkan oleh lahan food estate di Dadahup yang merupakan rawa.

Maka dari itu, jika air yang ada di petak-petak sawah berlebihan, proses penanaman pun tidak dapat dilakukan.

“Setelah airnya dikeluarkan, kemudian dikasih dolomit, baru nanti bisa tebar benih, ini kami upayakan segera beres sehingga bisa mendukung swasembada pangan,” imbuh dia.

Sumber