Wamendagri Minta Dukcapil Permudah Kebutuhan Korban Erupsi Gunung Lewotobi
Wakil Menteri dalam Negeri Bima Arya meminta Dinas Kependudukan dan Sipil (Dukcapil) mempermudah warga korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Flores Timur, dalam membuat data kependudukan yang baru. Hanya dengan biodata, data kependudukan yang hilang atau rusak bisa diperbarui.
"Tadi saya minta juga secara langsung kepada Dukcapil untuk memudahkan, artinya ketika dokumen-dokumen kependudukannya itu rusak atau hilang, maka bisa dimudahkan, disederhanakan hanya dengan menggunakan biodata saja," kata Bima Arya kepada wartawan di KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (13/11/2024).
"Jadi kita pastikan Dukcapil setempat melayani, menjemput bola, menyediakan apa yang dibutuhkan untuk selanjutnya dikoordinasikan, disampaikan data-data itu kepada teman-teman KPU dan di TPS nantinya. Jadi cukup dengan menggunakan biodata saja," lanjutnya.
Meski begitu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Bawaslu agar pendataan sesuai. Kemudahan membuat data kependudukan ini ada selama situasi tanggap darurat hingga 31 Desember 2024.
"Tapi tentu semua nanti harus dikoordinasikan lagi dengan teman-teman Bawaslu agar semua tetap sesuai. Dan tadi juga sudah disampaikan bahwa ini ada dalam status tangkap darurat sampai 31 Desember," ungkapnya.
"Tentunya dalam konteks tanggap darurat ini segala sesuatu yang berbeda, pasti akan ada penyelesaian-penyelesaian yang dimungkinkan dan dibenarkan secara undang-undang. Dan ke sanalah nanti kita bersama-sama berkoordinasi," imbuhnya.
Simak Video Pemerintah Siapkan 1.100 Rumah untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi
[Gambas Video 20detik]