Wamendes Dorong Transparansi: Sejak Awal Dana Desa Jadi Bancakan
Wakil Menteri Desa dan PDTT Ahmad Riza Patria mendorong agar transparansi pengelolaan dana desa segera dilakukan. Riza ingin kepala desa sebagai penerima dana desa nanti bertanggung jawab penuh atas dana yang diterimanya untuk membangun desa.
"Kita pahami bahwa dana desa ini sejak awal itu kan menjadi bancakan kepala desa, perangkat desa yang tidak mengerti, memahami cawe-cawe, ada yang dengan sengaja, ada yang tidak sadar, ada yang tidak tahu. Ini coba secara bertahap tugas kita memberikan pemahaman sudah ada aturannya, porsi-porsinya dan sebagainya," kata Ahmad Riza saat mengikuti rapat paripurna di Kementerian Desa dan PDT di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).
Riza mengatakan tujuan dilakukan transparansi dana desa agar publik mengetahui secara terbuka dana desa yang diterima oleh kepala daerah dipakai untuk apa saja. Dia berharap dengan adanya transparansi dana desa tidak ada lagi oknum yang meminta potongan dana desa.
"Mudah-mudahan dengan adanya transparansi diekspos ke publik media, akhirnya yang biasa minta-minta motong-motong, ngancam-ngancam, mikir sendiri, karena kalau ada transparansi dana desa itu dari pusat terima tahap 1, tahap 2 uangnya ke mana, untuk apa, akhirnya yang minta atau motong-motong berpikir ulang karena akan ketahuan kalau ada potongan peruntukannya, penggunaannya, realisasinya tercatat dan diketahui oleh publik," jelasnya.
"Mudah-mudahan tidak hanya dana desa, tapi dana-dana lainnya di kementerian kita tidak akan apa istilahnya digunakan untuk kepentingan yang tidak sesuai peruntukan dan sebagainya," imbuh Riza.
Hal senada juga disampaikan Mendes PDT Yandri Susanto. Menurutnya, usulan Ariza mengenai transparansi dana desa sangat baik. Pihaknya pun akan berkomunikasi dengan Kemendagri untuk melakukan hal tersebut.
"Ya jadi saya, ide Pak Wamen waktu diskusi pertama sama saya bagus sekali. Jadi akhirnya kita minta waktu dengan Pak Mendagri untuk transparansi dana desa. Dana desa itu Rp 71 triliun, besar sekali. Dengan beragam SDM yang ada di kepala desa," ujar Yandri.
Yandri menambahkan, besarnya dana desa yang dikelola terkadang tidak dipahami cara penggunaannya oleh Kepala Desa. Namun dia tak memungkiri banyak juga yang sengaja melalukan korupsi.
"Atau ada memang nggak ngerti tentang pemahaman dana desanya. Nah kita sedang melakukan bersama dengan Pak Mendagri, supaya transparasi dana desa itu bisa kita lakukan," jelasnya.
Yandri menjelaskan nantinya kades akan mencatat apa saja pengeluaran dan pemasukan desanya. Dia juga dana desa akan didistribusikan langsung ke masing-masing kepala desa.
"Kalau istilah Pak Wamen ini sistem pembukuan bank itu lho. Berapa yang masuk, nanti kalau ada yang di kepala desa narik ketahuan. Buat apa ada danaini? Karena sekarang dana desa itu langsung ke kepala desa sekarang, ke rekening desa. Kalau dulu kan mampir dulu di kabupaten, kalau sekarang langsung," kata Yandri.
Tonton juga video Wamendes Usul Dana Desa Transparan Bertahap, Nanti Kades Bingung
[Gambas Video 20detik]