Wamentan Sebut RI Kekurangan Sapi untuk Program MBG: Tak Mungkin Tak Impor
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan pihaknya hendak mendatangkan sapi perah dan sapi potong dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia menyebutkan jumlah sapi di Indonesia masih kurang.
Mulanya, Sudaryono menyampaikan impor sapi tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Menurut Sudaryono, pihaknya akan melibatkan private sector dengan perusahaan-perusahaan.
"Kita mau mendatangkan sapi, nggak pakai APBN, tapi kita mengundang private sector untuk berinvestasi sapi itu di Indonesia," kata Sudaryono kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Sudaryono mengatakan mekanisme pelaksanaannya akan menggunakan peraturan pemerintah (PP) yang telah dirancang sejak tahun lalu. Dia menyebutkan salah satu negara yang akan dilibatkan adalah Brasil.
"Sudah kita urus dari tahun lalu sampai hari ini, PP-nya insyaallah sudah akan keluar sehingga kita bisa memasukkan dari beberapa negara yang lain selain yang sudah terdaftar, khususnya dari Brasil karena populasinya besar," ucapnya.
Sudaryono menyebutkan kebutuhan sapi untuk program MBG selama lima tahun pemerintahan ini cukup banyak. Jumlahnya, menurut dia, mencapai 1,2 juta sapi perah dan 800 ribu sapi potong.
"Dan kita ingin mendatangkan jumlahnya besar, jumlahnya kita ingin dalam 5 tahun ini minimal ada 1,2 juta sapi perah, 800 ribu sapi potong," ujarnya.
Untuk memenuhi jumlah itu, Sudaryono menganggap mustahil jika tidak mengimpor sapi. Dia mengatakan Kementan sudah memperhitungkannya.
"Ya sapinya apalagi, nggak mungkin nggak diimpor. Kita jumlah sapi hidup di Indonesia ini kurang. Mau yang ada di NTT, di mana, di mana dihitung semua kalau dibanding sama kebutuhan yang mau kita makan, baik itu susu maupun daging, kurang, sehingga mau nggak mau populasinya harus kita naikin," imbuhnya.
Simak Video Celios Kritik Rencana Pemerintah Impor 1 Juta Sapi Perah untuk MBG
[Gambas Video 20detik]