Wanita Disiram Air Keras di Bekasi, Pelaku Cemburu Korban Kencan dengan Mantan Suami
JAKARTA, KOMPAS.com- Polisi mengungkapkan, motif tersangka Arjuhan Rosetiyoni (25) menyiram air keras terhadap korban bernama Farah Rizka (20) di Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi, dilatarbelakangi cemburu buta.
Pasalnya, Farah kerap ketahuan pergi berkencan dengan mantan suaminya, Ilham (23).
“Tersangka adalah pacar korban sejak satu tahun yang lalu. Kemudian tersangka merasa cemburu karena korban sering ketahuan jalan dengan laki-laki lain,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (14/12/2024).
Berangkat dari rasa cemburu dan sakit hati lantaran kerap dibohongi, muncul niat jahat pelaku untuk melukai korban. Pada November 2024, Arjuhan membeli cairan asam sulfat dari salah satu e-commerce.
Setelah asam sulfat itu dikantongi, pelaku membuntuti korban yang sedang jalan dengan seorang laki-laki.
“Pada saat melintas di tempat yang gelap, pelaku langsung mendekati korban dan menyiramkan cairan asam sulfat yang sudah disiapkan sebelumnya,” ujar dia.
Adapun Arjuhan telah ditangkap oleh polisi di Karadenan Kompleks Acropolis, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024) pukul 00.16 WIB.
Atas perbuatannya, Arjuhan dijerat dengan Pasal 354 KUHP, subsider Pasal 353 KUHP, dan subsider Pasal 351 KUHP.
Di sisi lain, ibunda korban bernama Sri Kartikah (54) mengakui, putrinya menjalin hubungan dekat dengan pelaku usai bercerai dari Ilham. Arjuhan juga kerap mengantar korban berangkat kerja.
Namun seiring waktu, korban dan Ilham ternyata memutuskan untuk rujuk. Arjuhan yang mengetahui keduanya berencana kembali membina rumah tangga pun kecewa.
"Namanya labil, Farah sama suaminya balikan (rujuk). Dari situ deh dia enggak senang hati," kata Sri.
Tak hanya dengan korban, Arjuhan juga mempunyai hubungan persahabatan yang cukup dekat dengan Ilham.
“Dia teman main suaminya korban, sering nongkrong. Dia sahabatnya si Ilham, suaminya Farah (korban). Sering nongkrong di rumahnya Ilham," ungkap Sri.
Pada hari peristiwa penyiraman terjadi, korban menolak ajakan Arjuhan untuk bertemu.
Tak berselang lama, Arjuhan melihat status WhatsApp korban sedang di tempat pencucian sepeda motor yang berada tak jauh dari kediamannya.
Kepada Sri, korban mengaku melihat Arjuhan berada di tepi jalan selepas pergi dari tempat pencucian sepeda motor.
"Mungkin dia ngelihat, ‘Wah si Farah ada di situ tuh’, dia sudah ancang-ancang, kalau kata Farah dia memang sudah nunggu di Gang Al-Manar, pakai tas," ucap dia.