Wapres Gibran Minta Pendataan Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Tak Dipersulit
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka meminta jajarannya tidak mempersulit pendataan warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi di Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Hal ini disampaikan Gibran saat meninjau korban terdampak erupsi Gunung yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Kamis (14/11/2024).
“Jadi, Bapak Ibu warga yang ada di pengungsian ini sudah dalam keadaan sulit, birokrasinya jangan dipersulit lagi dengan proses-proses assesment yang berbelit-belit,” kata Gibran, dilansir dari video yang dibagikan Sekretariat Wakil Presiden.
Gibran pun meminta jajarannya untuk bekerja cepat membantu warga terdampak sebagaimana arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia tidak ingin ada warga terdampak yang merasa dipersulit untuk mendapatkan bantuan dari negara.
“Kita ingin yang cepet, kita ingin sekali lagi memprioritaskan warga-warga yang kesusahan yang ada di sini,” kata Gibran.
Mantan wali kota Solo ini juga meminta jajarannya untuk melibatkan warga setempat dalam menentukan relokasi tempat tinggal baru.
Gibran menekankan bahwa warga terdampak harus diajak berdiog sebelum pembangunan dilakukan oleh pemerintah.
“Jadi jangan sampai nanti sudah dibangun tapi tempatnya tidak ditinggali,” kata Gibran.
Adapun Gibran mengunjungi NTT didampingi oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Pj. Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, serta Pj. Bupati Flores Timur Sulastri H.I. Rasyid.
Saat ini, tercatat sebanyak 13.649 pengungsi tersebar di berbagai titik pengungsian dengan rincian Posko Lapangan Konga sebanyak 1.748 orang, Posko Bokang Wulumatang sebanyak 595 orang dan Posko Lewolaga 2.343 orang.
Kemudian, Posko Duntana Lewoingu Eputobi sebanyak 979 orang, Posko Kabupaten Sikka 3.429 orang, Posko Kobasoma 644 orang, Posko Ile Gerong 350 orang, dan Posko Pengungsian Mandiri tercatat ada 3.561 orang.