Warga AS di Israel Berharap Trump Terpilih Lagi Jadi Presiden
TEL AVIV, KOMPAS.com - Warga negara Amerika Serikat (AS) yang tinggal di Israel berharap Donald Trump bisa terpilih kembali menjadi Presiden AS pada Pemilu AS 2024.
Menurut jajak pendapat terkini yang dilakukan Channel 12 News Israel, mayoritas warga Israel memimpikan kembalinya Trump di Gedung Putih.
Diketahui, Trump memprioritaskan Israel selama masa jabatan sebelumnya, memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem, dan mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Serta membantu menormalisasi hubungan antara Israel dan beberapa negara Arab di bawah Perjanjian Abraham.
Sekarang, banyak warga Israel percaya Trump akan menawarkan lebih banyak dukungan saat negara itu memerangi kelompok bersenjata yang didukung Iran di Gaza dan Lebanon, serta Iran sendiri.
"Saya bangga memberi tahu Anda bahwa saya memilih Presiden Trump," kata Eliana Passentin (50) yang pindah ke Israel dari San Francisco saat masih kecil, dikutip dari AFP pada Sabtu (2/11/2024).
Bagi Passentin, seorang ibu dan nenek, taruhannya lebih tinggi daripada rata-rata orang Israel.
Dikatakan, selama 29 tahun terakhir ia tinggal di Eli, bagian dari gugusan pemukiman Israel yang terletak di jantung Tepi Barat.
Wilayah tersebut telah diduduki oleh Israel sejak 1967, tetapi dapat menjadi wilayah kedaulatan Palestina di bawah solusi dua negara yang disukai oleh masyarakat internasional.
Di daerah setempat, Passentin bekerja di dewan. Ia mengingat bagaimana pemerintahan berturut-turut di Washington menekan Israel untuk menghentikan perluasan pemukiman.
Yakni dalam upaya untuk memediasi perdamaian antara Israel dan Palestina dan mencapai solusi dua negara.
"Amerika Serikat, sekutu terbesar kami, kami berterima kasih, tetapi harap dipahami bahwa kami tahu cara menjalankan negara kami," kata Passentin.
Di halaman belakang rumahnya, dengan pemandangan seluruh wilayah, Passentin menunjuk ke kota-kota Israel dan Palestina di dekatnya.
"Saya tidak menganggap warga Israel yang tinggal di sini sebagai halangan bagi perdamaian. Sebaliknya, saya pikir warga Israel yang tinggal di sini membangun wilayah ini untuk semua orang," imbuhnya.
Dia mengatakan wilayah itu merupakan pusat bagi orang Yahudi pada zaman Alkitab, dan mengeklaim bahwa berdasarkan perjanjian internasional, warga Israel memiliki hak untuk tinggal di sini.
Di antara warga Israel yang memilih koalisi sayap kanan PM Israel Benjamin Netanyahu, 93 persen mendukung pencalonan Trump, menurut jajak pendapat Channel 12.
"Banyak hal telah berubah sejak 7 Oktober," kata Passentin, merujuk pada serangan Hamas di Israel selatan pada hari itu di tahun 2023 yang memicu perang di Gaza.
Gedaliah Blum (45), seorang tetangga yang lahir di New Jersey, juga mengatakan bahwa ia memilih Trump berdasarkan pertanyaan tentang masa depan seperti apa yang diinginkan di Israel.
"Apakah kita menginginkan masa depan yang mengancam Israel setiap kali kita membela diri?" tanya dia.