Warga Depok Resah akan Harga Bahan Pokok, Pendidikan, dan Lapangan Kerja
DEPOK, KOMPAS.com - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan tiga keresahan utama warga Depok, yakni mahalnya harga bahan pokok, sulitnya mencari pekerjaan, dan tingginya biaya pendidikan.
"Harga-harga kebutuhan pokok mahal 26,3 persen, lapangan kerja (susah) 25,9 persen, dan pendidikan mahal 10,2 persen merupakan masalah mendesak yang dihadapi warga di Kota Depok," kata Direktur Riset Indikator, Adam Kamil, Kamis (14/11/2024).
Persoalan tersebut mencerminkan tantangan besar yang harus segera diatasi di berbagai wilayah Kota Depok. Selain itu, jalan rusak juga menjadi perhatian warga, mencapai angka 6,8 persen.
Persoalan lain yang dikeluhkan adalah pengelolaan sampah (6,4 persen), ketersediaan sarana transportasi umum (4,5 persen), keamanan dan ketertiban (3,7 persen), serta akses kesehatan atau obat-obatan (3,0 persen).
Masalah banjir di Depok juga disoroti oleh 2,5 persen responden, diikuti oleh kekhawatiran terkait korupsi (2,2 persen) dan hukum yang dianggap tidak berjalan baik (2,1 persen).
Meski demikian, angka-angka tersebut berada dalam rentang margin of error survei kurang lebih 5 persen.
Adapun survei dilakukan pada 4-9 November 2024, melibatkan 400 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling. Responden merupakan warga Depok yang memiliki hak pilih dalam Pilkada Kota Depok 2024, yaitu berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
"Wawancara dilakukan secara tatap muka oleh pewawancara terlatih, dengan tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen," ujar Adam.
Hasil survei ini diharapkan menjadi perhatian bagi pemerintah Kota Depok dalam menentukan prioritas pembangunan ke depan.