Warga di Depok Demo Tolak Insinerator Sampah: Asapnya Mengganggu!
Sejumlah warga demo menolak mesin pembakar sampah (insinerator) di Sukmajaya, Depok. Warga protes lantaran asap dari insinerator berdampak terhadap lingkungan sekitarnya.
Pantauan detikcom di Jalan Merdeka, Sukmajaya, Depok, Senin (23/12/2024), pukul 10.00 WIB, terlihat warga demo di lokasi mesin insinerator. Warga yang berunjuk rasa membawa sejumlah peralatan rumah tangga di antaranya galon, baskom, dan spatula.
Warga juga memasangkan spanduk di depan insinerator. Spanduk itu bertulisan ‘Udara Bersih Hak Kami. Warga Tolak Incinerator Di Lingkungan Padat’.
"Anak kita main di taman apa yang dihirup?" kata warga.
"Asap sampah," jawab massa aksi.
"Kita setiap lari pagi bukannya hirup udara segar malah asap sampah," timpal warga.
Koordinator aksi, Andri, mengatakan aksi ini dilakukan karena warga merasa terdampak akibat mesin insinerator. Menurutnya, asap insinerator mengganggu warga dan lingkungan setempat.
"Aksi ini karena kami merasa terdampak akan adanya mesin ini karena asapnya dan limbahnya sangat-sangat mengganggu lingkungan kami," kata Andri kepada wartawan di lokasi, Senin (23/12).
Dia mengatakan tak ada sosialisasi terkait keberadaan mesin insinerator tersebut. Warga mengaku heran dengan insinerator tersebut yang berada di pemukiman warga.
"Dan juga adanya mesin ini tanpa diketahui kami sebagai warga yang terdekat tanpa ada sosialisasi dan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Mesin ini hanya tiba-tiba sudah dibangun. Kami sudah berusaha untuk berupaya mencari tahu dan serta bersurat kenapa mesin ini tiba-tiba muncul," jelasnya.
Dia mengatakan mesin ini berdampak terhadap kesehatan warga. Warga sesak napas imbas asap tersebut.
"Dan dampaknya pada saat mesin ini dioperasionalkan benar-benar bagi kami sebagai warga secara kesehatan sangat-sangat terganggu karena masalah asapnya ini masuk ke rumah kami. Sesak napas kami," tuturnya.
Karena itu, Andri mengatakan aksi ini dilakukan untuk meminta Wali Kota Depok M Idris segera menghentikan mesin insinerator yang berada di permukiman warga. Serta, Kadis DLHK Abdul Rahman untuk segera menutupnya.
"Maka dari itu, kami mohon kepada Pemerintah Kota Depok, khususnya Bapak Wali Kota untuk segera menghentikan mesin ini karena mesin ini memang tidak layak berada di padat penduduk. Itu memang tidak baik. Saya mohon kepada Bapak Wali Kota melalui Kepala Dinas DLHK untuk segera menutup atau menolak mesin ini berada di lingkungan kami," tutupnya.
Wali Kota Depok M Idris berbicara soal masalah antrean truk sampah yang sempat terjadi di TPA Cipayung. Dia mengatakan Pemkot Depok sedang mencari cara demi mengatasi masalah sampah, salah satunya dengan menyewa insinerator.
Idris awalnya menjelaskan soal antrean truk sampah di TPA Cipayung yang mulai diatasi. Dia menyebut truk sempat antre gara-gara jalur truk tertutup sampah yang terbawa air hujan.
"Sudah dieksekusi terkait dengan permasalahan kemarin itu memang tempat akses truk pembuang sampahnya itu tertutup sampah, karena guyuran air, ketika tertutup ada beberapa akses sehingga terjadi antrean," ujar Idris di Balai Kota Depok, Jumat (21/7/2023).
"Sebagai kedaruratannya, kemarin kita ada tambahan, kemarin saya suruh buat akses itu di tengah-tengah TPA dan itu muat sekitar tiga sampai empat mobil lah untuk membuang sampah, sekaligus dalam waktu yang sama," lanjutnya.
Idris mengatakan pihaknya sedang bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menghabiskan sampah menggunakan insinerator. Dia mengatakan Pemkot Depok sudah menyiapkan anggaran untuk menyewa insinerator.