Warga Dua Desa Terdampak Erupsi Lewotobi Segera Tempati Hunian Sementara
FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Warga dua desa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, segera menempati hunian sementara (huntara) tahap pertama.
Dua desa tersebut yaitu Desa Klatanlo dan Dulipali. Mereka akan menempati huntara yang terletak di Desa Konga, Kecamatan Titehena, pada 20 Januari 2025.
Huntara ini dibangun di atas tanah seluas 11 hektar. Sementara itu pengungsi asal Desa Hokeng Jaya, Nawokote, dan Dusun Podor di Desa Boru menunggu tahap berikutnya.
Menurut Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri Rasyid, huntara tahap pertama berjumlah 50 blok.
Satu blok terdapat 5 ruangan, sehingga total yang menempati sebanyak 250 kepala keluarga (KK).
“Total semuanya yang dipersiapkan untuk 250 KK. Kita persiapkan untuk dua desa, yakni Desa Klatanlo dan Dulipali,” ujar Sulastri dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).
Dia mengungkapkan, huntara tersebut menyediakan MCK, listrik, dan air bersih guna menunjang kebutuhan para penyintas selama menempati tempat tersebut.
Kemudian, untuk perlengkapan tidur seperti kasur dibawa dari kamp pengungsian masing-masing ke huntara.
“Untuk logistik, mungkin nanti kita akan siapkan untuk beberapa hari,” katanya.
Untuk diketahui, Pemkab Flores Timur menetapkan status transisi darurat ke pemulihan bencana alam akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki selama satu tahun.
Masa transisi darurat ke pemulihan ini berlaku mulai 2 Januari hingga 31 Desember 2025.
Keputusan tersebut setelah Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan tingkat aktivitas gunung api tipe strato dari level IV awas ke level III siaga pada 24 Desember 2024.