Warga Harap Terowongan Silaturahmi Tak Hanya Menjadi Simbolis Belaka
JAKARTA, KOMPAS.com - Terowongan Silaturahmi resmi dibuka pada Selasa (24/12/2024).
Terowongan ini menghubungkan Gereja Katedral dengan Masjid Istiqlal.
Pembukaan ini ditujukan untuk memfasilitasi jemaat Katedral yang akan melaksanakan ibadah Misa Malam Natal.
Warga berharap terowongan ini tidak hanya menjadi simbol kerukunan umat beragama.
Mereka ingin cita-cita kerukunan di Indonesia dapat terwujud.
"Saya kira bagus ya, artinya toleransi yang menghubungkan antara dua agama besar. Ini menjadi simbol toleransi," kata Budiman (61), seorang jemaat Katedral.
Budiman menekankan pentingnya nilai-nilai kerukunan dijalankan oleh masyarakat.
Akan tetapi, dia menekankan pada pentingnya nilai-nilai tersebut dijalankan oleh masyarakat Indonesia.
"Simbolik penting, tapi bagaimana simbol itu tertransformasikan ke masyarakat," tambahnya.
Aloy (28), juga menyampaikan pendapat serupa.
Dia menekankan pentingnya simbol-simbol kerukunan untuk memicu masyarakat menjalin kerukunan.
"Tapi ini menjadi simbol dan menjadi pengingat buat kita untuk selalu berkolaborasi dan menjalin silaturahmi sebagai masyarakat Indonesia yang baik karena kerukunan ini yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia sebenarnya," ujar dia.
Terowongan Silaturahmi dibuka untuk mendukung pelaksanaan misa malam Natal dan misa Natal.
Umat yang ingin beribadah di Gereja Katedral dapat memarkirkan kendaraan di Masjid Istiqlal.
“Nanti bisa parkir di basement. Khusus untuk umat yang beribadah, bisa menggunakan Terowongan Silaturahmi untuk mencapai area Katedral Jakarta,” ujar Susyana Suwadie, Humas Keuskupan Agung Jakarta dan Gereja Katedral.
Pemeriksaan keamanan akan dilakukan dua kali, yaitu sebelum memasuki basement dan Terowongan Silaturahmi.
“Ini dikhususkan untuk teman-teman yang parkir di Masjid Istiqlal. Mohon kesabaran bagi teman-teman dari umum lainnya,” kata Susyana.