Warga Iuran Perbaiki Jalan Rusak, Pemkab Pandeglang Akui Belum Tersentuh

Warga Iuran Perbaiki Jalan Rusak, Pemkab Pandeglang Akui Belum Tersentuh

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang buka suara soal warga yang iuran untuk memperbaiki jalan rusak di Kampung Pabuaran, Kelurahan Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemkab mengakui jalan tersebut belum tertangani.

"Yang jelas, hari ini sudah ke lapangan untuk memastikan bahwa benar memang saya akui itu jalan kewenangan kabupaten," kata Plt Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pandeglang Andrian Wisduwan kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).

Andrian mengeklaim sudah melakukan penanganan di ruas jalan Kadomas-Banjar yang memiliki panjang 7,4 kilometer tersebut. Namun ia mengakui titik jalan yang dibangun secara swadaya masyarakat memang belum tersentuh pembangunan karena terbatasnya anggaran.

"Kita juga menyadari terkait dengan anggaran yang kita miliki kan sangat terbatas. Ya kalaupun ada penanganan di situ, nggak panjang, paling cuma 100 meter. Memang kebetulan titik yang diswadaya itu belum tersentuh," katanya.

Andrian mengaku kesulitan jika harus melakukan perbaikan total di ruas tersebut karena harus membutuhkan biaya yang besar. Namun Andrian menyatakan akan melakukan penanganan secara sementara dengan melakukan penambalan.

"Paling kita kalau nambal yang kecil-kecil masih memungkinkan ya dilakukan di tahun 2025 ini. Tapi kalau untuk rekonstruksi besar atau rehabilitasi, itu kan anggarannya agak lumayan," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, warga Kampung Pabuaran, Kelurahan Kadomas, Kabupaten Pandeglang, Banten, iuran untuk memperbaiki jalan rusak. Warga mengaku jalan rusak ini sudah lebih dari 20 tahun tapi tidak diperbaiki oleh pemerintah.

Warga pun memasang spanduk dengan tulisan ‘Selamat datang di kawasan wisata sejuta lubang, ruas jalan Kadomas-Mogana’. Karena jalan tersebut menjadi akses utama, warga pun iuran untuk memperbaiki.

"Iya, semua warga iuran, terutama yang punya kendaraan. Adapun kami minta sumbangsihnya dari seluruh warga mengambil beras untuk makan yang kerja," kata warga setempat bernama Bedi saat ditemui di lokasi, Selasa (7/1/2025).

Sumber