Warga Pengadegan Ngeluh Pemukiman Rawan Banjir, RK Janji Satset Kerja
Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Ridwan Kamil (RK) kampanye ke Jalan Pengadegan Timur I, Pancoran, Jakarta Selatan. RK menerima keluhan warga terkait pemukiman rawan banjir.
Mulanya, salah seorang warga, Nurhailah, mengeluh kepada RK soal daerahnya yang kerap terkena banjir karena merupakan kawasan cekungan. Dia meminta RK untuk mengatur penataan wilayah jika terpilih menjadi Gubernur Jakarta
"Mungkin kalau tadi Bapak sempat blusukan sedikit ya, kita bisa lihat Pak kondisi RT 05, 06, 07 yang ada di cekungan ini Pak. Ini daerah yang seperti mangkok gitu ya. Jadi kalau dibilang banjir ya itu secara hukum alam memang air mengalir ke tempat yang paling rendah," kata dia di lokasi, Rabu (30/10/2024).
"Karena kita terus terang Pak, kita mentok banget nih, Pak RW ya? Di wilayah RT 05, 06, 07 ini kalau bicara masalah saluran air, bicara masalah banjir. Karena posisi kali itu jauh lebih tinggi. Lebih tinggi dari wilayah pemukiman ini. Dan ini kira-kira sekitar 500-an KK yang ada di wilayah cekungan ini," tambah Nurhailah.
Sementara itu, Suryani selaku kader Dasawisma menyampaikan keluhannya soal aplikasi Carik Jakarta yang kerap error. Itu merupakan aplikasi untuk menginput data penduduk yang lahir secara realtime oleh para kader Dasawisma.
"Saya hanya menyampaikan keluhan dari Dasar Wisma Pak untuk aplikasi Carik Pak. Aplikasi carik Dasar Wisma, itu sampai sekarang belum, kalau kita bilang lemot. Jadi setiap ada pekerjaan untuk kader Dasar Wisma, aplikasinya tidak cepat," keluh Suryani.
Suryani pun curhat soal kader Dasawisma yang sering lembur hingga berganti hari hanya untuk menginput data. Dia meminta RK untuk memperbaiki aplikasi tersebut supaya kerja kader ke depannya bisa efektif.
"Kita dikasih waktu Pak, dua hari untuk penyelesaian pendataan. Di aplikasinya itu Pak, nggak cepat. Sampai itu kader-kader masa Pak, ngerjain sampai jam 12 (malam), sampai subuh. Kan nggak mungkin kan? Jadi saya mohon untuk aplikasi carik, dibuat lebih bagus lah. Karena tidak ada perpanjangan waktu. Kita dikasih hanya dua hari," pungkas dia.
Menanggapi keluhan yang disampaikan, RK menyebut dia sudah berpengalaman untuk menyelesaikan persoalan semacam itu. Dia bercerita soal dirinya yang pernah menjadi Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung.
"Saya sudah pengalaman, Bu. Mengurusi yang dicurhatkan tadi itu, kan? Karena pernah ngurusin 2,5 juta orang (selama) jadi Wali Kota. Dan ngurusin 50 juta, Pak, Provinsi paling banyak penduduknya. Bayangkan 1 orang 1 curhatan, 50 juta orang 50 juta curhatan, kan? Jadi sudah ada pengalaman," ujarnya.
"Maka datang ke sini (Jakarta), InsyaAllah nanti kerjanya lebih cepat, betul? Lebih sat set, lebih cepat. Karena sebuah kepemimpinan yang datang dari pengalaman pasti nggak banyak mikir, Bu. Enggak banyak rapat, karena sudah pernah membereskan hal-hal tadi. Itu perbedaannya," imbuhnya.
RK menuturkan dia akan membuat Jakarta menjadi kota global. Dengan itu, dia harus menyelesaikan hal-hal mendasar terlebih dahulu. Salah satunya, permasalahan yang muncul di kampung-kampung.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu berterima kasih kepada warga di sana yang menjadi kader Dasawisma, PKK, hingga Karang Taruna. Dia berjanji akan menaikkan kesejahteraan warga di sana.
"Karena kami juga mau berterima kasih ke Dasawisma, PKK, Jumantik, Posyandu, Karang Taruna, dan lain sebagainya. Sudah dihitung Insyaallah kesejahteraannya dinaikkan. Nanti dikabari berita baiknya," terangnya.
"Sudah dihitung. Termasuk urusan keumatan, ke khatib-khatib, guru ngaji, semua yang membuat Jakarta menjadi kondusif, yang membuat Jakarta menjadi stabil, aman, nyaman. Itu kita akan urus dengan baik," tambahnya.