Warga Teluknaga Sudah Protes Operasional Truk Tanah Sebelum Terjadi Kericuhan dan Bocah Terlindas
TANGERANG, KOMPAS.com - Atmo Prakoso (45), warga Teluknaga, mengungkapkan bahwa aksi massa terkait operasional truk tanah sudah tiga kali digelar di tiga tempat selama tiga hari sebelum terjadi kericuhan pada Kamis (7/11/2024) pagi.
Atmo menjelaskan, aksi pertama digelar di Kantor Kecamatan Kosambi, Jalan Salembaran, Kabupaten Tangerang pada Selasa (5/11/2024).
“Sebelum kejadian ini (truk lintas bocah usia 9 tahun), tiga hari sebelumnya juga sudah ada protes, demo. Bahkan di kecamatan sendiri diprotes,” ujar Atmo saat ditemui di kediamannya yang tidak jauh dari Kantor Kecamatan Kosambi, Jumat (8/11/2024).
Aksi protes berlanjut pada Rabu (6/11/2024) di Kampung Melayu, Teluknaga, Kabupaten Tangerang.
“Besoknya di Kampung Melayu protes sama pemerintah. Baru besoknya lagi kejadian,” tambah Atmo.
Pada insiden yang terjadi pada Kamis pagi, Atmo mengungkapkan bahwa sopir truk sempat diamuk massa.
"Sopir sempat dihakimi tapi karena emosi seketika, tapi ada juga pihak-pihak yang mengamankan," jelasnya.
Peristiwa tersebut bermula saat korban berinisial ANP (9) dibonceng oleh seorang wanita berinisial SD (20). Truk yang dikemudikan oleh DWA (21) melintas di Jalan Raya Salembaran, dari arah Kosambi menuju Teluknaga.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menjelaskan, "Kejadiannya di Jalan Raya Salembaran, tepatnya depan steam mobil Romauli."
Saat di lokasi kejadian, sepeda motor yang dikendarai SD berusaha mendahului truk dari arah kiri, namun tidak memiliki jarak pandang yang cukup, sehingga terjatuh.
“Korban SD terjatuh ke arah kiri dan ANP terjatuh ke kanan masuk ke kolong truk hingga kaki kirinya terlindas ban depan sebelah kiri kendaraan tersebut,” ujar Zain.
Korban yang mengalami luka serius pada bagian kaki langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk perawatan. Sementara itu, sopir DWA diamankan oleh pihak kepolisian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Masyarakat mohon bersabar dan percayakan penanganan kasus ini. Kami berharap kejadian ini menjadi yang terakhir dan tidak ada lagi korban,” ungkap Zain.