Warga Terbantu dengan JPO Baru di Jalan KH Mas Mansyur, Tak Lagi Menyeberang Sembarangan

Warga Terbantu dengan JPO Baru di Jalan KH Mas Mansyur, Tak Lagi Menyeberang Sembarangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah karyawan perkantoran di sekitar Karet Tengsin-Sudirman, Jakarta mengaku sangat terbantu dengan jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan KH Mas Mansyur yang baru.

“Sangat membantu karena kan (Jalan KH Mas Mansyur) jalur padat. Banyak karyawan juga yang keluar (kerja) itu kan,” ujar Ibad (42) saat ditemui di JPO Mas Mansyur, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

Ibad yang sehari-harinya beraktivitas di Kuningan-Sudirman mengaku terbantu karena ia tidak perlu lagi menyeberang di jalan raya yang padat dengan kendaraan bermotor.

“Kadang kita naik angkot ya. Turun di situ. Kadang kita menyeberang di situ, di bawah flyover,” imbuh dia.

Warga asli Bogor, Jawa Barat ini beberapa kali terpaksa menyeberang jalan secara sembarangan. Pasalnya, di lokasi tempat dia turun angkot tidak terdapat marka penyeberangan atau zebra cross.

Sementara, Ferdi (55) yang bekerja di salah satu perkantoran dekat flyover Kampung Melayu-Tanah Abang juga mengaku terbantu dengan JPO berwarna biru perak ini.

“Membantu sih. Kan ngeri juga (kalau lewat bawah mobil motor) ngebut-ngebut,” kata Ferdi.

Sebagai karyawan yang berangkat dan pulang kerja menggunakan transportasi umum, Ferdi mengaku terbantu dengan JPO yang posisi anak tangganya dekat dari titik pemberhentian bus Transjakarta.

“Di sini kan dekat sama bus stop ya. Jadi, enggak usah jalan lagi (jauh),” imbuh dia.

Sebelum ada JPO, Ferdi yang pulang pergi ke Klender, Bekasi ini terkadang menyeberang di jalan raya dari titik dia turun bus. Titik pemberhentian bus ini terletak dekat jalur naik turun di flyover.

Laju kendaraan di titik tersebut terpantau padat karena ada penyempitan jalan. Belum lagi kendaraan yang turun dari flyover mayoritas melaju dengan cepat.

Sementara itu, Vicky (26) mengaku baru menjajal JPO ini sebanyak dua kali. Biasanya, dia melewati JPO yang ada di bawah flyover.

“Iya (sering lewat Sudirman).Tapi, baru dua kali (lewat JPO Mas Mansyur). Lebih sering lewat depan sana. Yang di flyover Jalan Sudirman situ,” kata Vicky saat ditemui di JPO.

Vicky juga menilai, desain JPO Mas Mansyur cukup apik jika dibandingkan dengan jembatan lain. Ia mengaku betah menikmati pemandangan lapangan lahan kosong di samping JPO.

“Iya ada atap juga. Biar enggak kehujanan juga. Kalau JPO yang lain kan ada yang enggak ada atap. Kayak di sana. JPO dua ini (arah flyover) enggak ada atap. Justru yang di sini ada atap,” kata karyawan yang tinggal di rumah indekos di sekitar Sudirman ini.

Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta meresmikan empat JPO di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

Keempat JPO tersebut yakni, JPO Mas Mansyur di Karet Tengsin Jakarta Pusat; JPO Dewi Sartika di Condet Jakarta Timur; JPO Dukuh di depan SD 1 Dukuh, Jakarta Timur; dan JPO Sunter Muara di Jalan Dana Sunter Barat Jakarta Utara.

Pembangunan JPO itu menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2024 sebesar Rp 70 miliar.

"Total empat JPO, (biaya pembangunan) sekitar Rp 70 miliar dengan menggunakan anggaran APBD tahun 2024," kata Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jakarta Heru Suwondo di Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Selasa.

Sumber