Warga yang Mengungsi akibat Keributan di Bima Bertambah Jadi 238 Orang

Warga yang Mengungsi akibat Keributan di Bima Bertambah Jadi 238 Orang

BIMA, KOMPAS.com - Warga pendatang dari Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang mengungsi di posko darurat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), akibat keributan terus bertambah.

Berdasarkan hasil pendataan terakhir hingga Kamis (16/1/2025) siang, total warga yang mengungsi bertambah menjadi 238 orang.

"Iya ada penambahan dari 180-an orang itu menjadi 238 orang," kata Kepala Dinsos Bima, Tajuddin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Tajuddin mengatakan, warga Sumba yang mengungsi ini sebagian besar adalah mereka yang menetap dan mencari nafkah di wilayah Tente, Kecamatan Woha.

Mereka dievakuasi secara bertahap ke posko darurat karena adanya insiden keributan di komplek Pasar Raya Tente.

Meski tinggal di posko darurat, lanjut dia, para pengungsi tetap mendapat pelayanan terbaik dari pemerintah daerah. Termasuk soal pemenuhan kebutuhan makan dan minumnya.

"Dari sejak tadi malam sudah ditangani Camat Woha dan jajaran, terus pagi tadi makan minum ditangani BPBD," jelasnya.

Selain pemenuhan kebutuhan pokok para pengungsi, instansi terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Bima juga sudah membangun posko kesehatan.

Dengan adanya posko ini, setiap pengungsi bisa langsung mengecek kondisi kesehatan masing-masing.

"Sementara ini sudah tertangani dengan baik, sekalipun memang tidak mungkin kita memuaskan seperti maunya mereka. Jadi untuk skala darurat Insyaallah sudah layak," kata Tajuddin.

Sumber