Warung Sop Bu Ruliyah, Tersembunyi di Tengah Pasar Langganan Pejabat
SALATIGA, KOMPAS.com - Seperti biasanya, suasana Pasar Raya 1 Kota Salatiga penuh dengan pedagang dan pembeli yang bertransaksi.
Di lantai dua, puluhan pedagang daging dan aneka bumbu menyajikan dagangannya, beberapa menawarkan secara langsung agar pembeli mampir ke kiosnya.
Namun, di deretan kios dan los tersebut tak hanya ada penjual bumbu dan daging. Ada juga ada penjual makanan yang menjadi jujugan kala lapar menghampiri.
Salah satunya, Warung Sop Bu Ruliyah, yang telah berjualan sejak 1998.
Bisa dibilang, Warung Sop Bu Ruliyah termasuk salah satu hidden gem yang dicari banyak orang.
Letaknya yang tersembunyi dan luas tak seberapa, menjadikan para pembeli terkadang harus rela antre.
Selain pedagang dan pembeli di Pasar Raya 1, para pejabat pun tak segan berdesakan untuk menyantap masakan tersebut, di antaranya Wali Kota Salatiga dua periode, Yuliyanto.
"Kalau Pak Yuli memang sering makan di sini, biasanya habis olahraga atau bersama pejabat dari Pemkot," ujarnya, Jumat (10/1/2025).
Ruliyah mengatakan, sop masakannya banyak digemari, karena cocok dengan cuaca Salatiga yang cenderung dingin saat pagi hari.
"Setiap hari memang ramai, terutama kalau Jumat dan Sabtu pembeli kadang harus menunggu di luar karena tempatnya terbatas," ungkapnya.
"Jadi sop di sini memang disajikan saat panas, jadi terasa segarnya. Berisikan potongan daging sapi, wortel, bihul, dan kol. Bisa juga meminta tambahan babat iso atau potongan empal," kata Ruliyah.
Selain itu, ada juga aneka gorengan yang juga selalu disajikan dalam keadaan panas. Favorit pembeli adalah tempe goreng yang terasa kriuk saat digigit.
"Jadi memang semua masakannya kita sajikan langsung setelah selesai dimasak," ungkapnya.
Seporsi sop daging harganya Rp 8.000 hingga Rp 18.000, tergantung isian yang dipilih.
"Kita buka mulai dari pukul 07.00 WIB sampai siang, tapi kalau sop biasanya jam 10.00 WIB sudah habis, libur pada hari Minggu," ungkapnya.
Pembeli di Warung Sop Bu Ruliyah tak hanya dari Salatiga atau Kabupaten Semarang, tapi juga beberapa kota lain. Di antaranya Kota Semarang, Solo, Boyolali, dan bahkan kota lain, terutama saat liburan.
"Ada dari mereka sengaja datang untuk menikmati sop daging ini dan rata-rata mereka juga datang kembali saat melintas di Salatiga," kata Ruliyah.
Sementara Yuliyanto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Salatiga menilai sop di warung bu Ruliyah memiliki rasa yang khas.
"Rasa kuahnya yang istimewa, terhitung ringan dan kaldunya pas, sehingga pas saat disruput. Paling enak sama tempe gorengnya itu, rasanya ngangeni," ujarnya.