Waspada Banjir dan Longsor Imbas Hujan Deras dan Angin Kencang di Manggarai Barat
LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Kepala Stasiun Meteorologi Komodo, Maria Seran, mengatakan wilayah Manggarai Barat saat ini masih berada dalam periode musim hujan. Puncaknya diprakirakan akan terjadi pada akhir Januari hingga awal Februari 2025.
Berdasarkan informasi dari Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta, terpantau adanya dua bibit siklon tropis yang tumbuh di Samudera Hindia dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kondisi cuaca di Indonesia bagian selatan.
"Bibit Siklon Tropis 90S terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, sementara Bibit Siklon Tropis 91S berada di sekitar wilayah Australia Barat. Interaksi dari kedua sistem tekanan rendah ini mengakibatkan peningkatan curah hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sebagian besar wilayah NTT, termasuk Manggarai Barat," ujar Maria kepada Kompas.com, Jumat (17/1/2025) siang.
Ia menyatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di Manggarai Barat yang dapat disertai angin kencang ini diperkirakan dapat berlangsung hingga 3 hari ke depan.
Kondisi itu berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir dan banjir bandang, tanah longsor, khususnya di wilayah bertopografi curam, pohon tumbang, kerusakan pada atap bangunan dan fasilitas umum, jalanan licin, serta berkurangnya jarak pandang yang berisiko bagi pengguna jalan.
"Kami mengimbau masyarakat di wilayah Manggarai Barat, terutama yang tinggal di daerah perbukitan, lereng curam, atau dekat aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan. Hujan dengan durasi panjang dapat menyebabkan tanah menjadi jenuh sehingga memicu longsor," katanya.
Selain itu, pihaknya mengingatkan untuk mempersiapkan langkah mitigasi, seperti memastikan saluran air tidak tersumbat dan mengamankan barang-barang berharga dari potensi banjir.
"Kami juga mengingatkan semua pihak untuk terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG dan mengutamakan keselamatan dalam beraktivitas sehari-hari. Jika terjadi situasi darurat, segera laporkan kepada pihak berwenang untuk penanganan lebih lanjut," imbuh dia.