Waspada! Modus Penipuan Catut Kodim 0377/BS Semarang, Pengusaha Katering Hampir Jadi Korban
SEMARANG, KOMPAS.com - Penipuan dengan mencatut nama instansi resmi kembali terjadi.
Kali ini, Kodim 0377/BS Semarang yang berlokasi di Jalan Pemuda, Semarang Tengah, menjadi sasaran oknum penipu.
Modusnya adalah dengan memesan ratusan nasi kotak dari pengusaha catering tanpa pembayaran di muka.
Beruntung, pengusaha berhasil menggagalkan upaya ini sebelum mengalami kerugian.
I Wayan Yusa Antara, chef sekaligus sales dari Citra Arum Catering, menceritakan pengalamannya nyaris tertipu oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota Kodim 0377/BS bernama Alwi Manurung.
Wayan mengungkapkan bahwa pesanan tersebut awalnya terdengar meyakinkan, namun nalurinya membuatnya berhati-hati.
“Oknum itu menelepon saya pada Minggu, 5 Januari 2025, sekitar pukul 17.00 WIB, lalu mengirim pesanan 450 nasi kotak seharga Rp 38.000 per kotak untuk pengiriman selama tiga hari, 6-8 Januari,” ujar Wayan kepada Kompas.com, Jumat (10/1/2025).
Meski terdengar seperti pesanan besar yang menguntungkan, Wayan memilih untuk memastikan kebenarannya terlebih dahulu.
Ia menghubungi temannya yang berdinas di TNI Banyumanik. Hasilnya, dugaan penipuan mulai terlihat.
“Ternyata nggak ada yang pesan katering atas nama Serda Alwi Manurung. Nama itu nggak ada. Kalau posisi Serda, biasanya nggak mengurus logistik, apalagi sebanyak itu. Curiga saya makin kuat,” jelasnya.
Pengalaman menghadapi modus penipuan bukan hal baru bagi Citra Arum Catering.
Namun, kali ini, metode yang digunakan cukup berbeda. Tidak ada bukti transfer palsu yang dikirim, melainkan janji pembayaran belakangan.
“Biasanya mereka kirim bukti transfer fiktif. Tapi kali ini lebih licik. Mereka pesan banyak, minta bayar belakangan, kayaknya cuma mau ngerjain katering,” tambah Wayan.
Kecurigaan Wayan akhirnya terbukti ketika pelaku kembali menelepon sehari setelah pesanan dibuat.
Saat Wayan meminta pembayaran 50 persen sebagai uang muka, nomor kontaknya justru diblokir oleh pelaku.
“Besoknya, dia telepon lagi, tanya pesanan sudah dibuat atau belum. Saya bilang sudah, ada 150 kotak siap kirim, tapi harus DP dulu. Saya juga bilang kalau saya sudah cek ke kantor Kodim dan nama dia nggak ada. Eh, tiba-tiba dia langsung blokir nomor saya,” terang Wayan.