Wijaya Karya (WIKA) Siapkan Sistem Jelang Merger dengan PTPP
Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) tengah melakukan pematangan sistem sebelum pemerintah melakukan peleburan tujuh BUMN Karya menjadi tiga perusahaan induk.
Dalam wacananya, pemerintah bakal membentuk tiga holding induk BUMN Karya, di mana WIKA bakal dipasangkan dengan PT PP (Persero) Tbk. (PTPP). Sementara itu, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) akan menjadi induk holding bagi Brantas Abipraya dan Nindya Karya.
Sementara itu, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) akan dilebur ke dalam entitas PT Hutama Karya (Persero).
Terkait rencana tersebut, Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Wijaya menyebut, saat ini pihaknya masih akan melakukan perbaikan sistem sembari menunggu arahan lanjut dari pemerintah.
“Kita juga mengkaji apa itu namanya kondisi-kondisi atau sistem-sistem atau prosedur-prosedur di perusahaan. Supaya nanti kalau seandainya itu [peleburan] dilakukan, WIKA sudah siap untuk bisa mengerjakan,” tegasnya.
Tak banyak informasi yang disampaikan oleh Mahendra, dirinya juga mengaku belum mengetahui secara pasti terkait rencana dan arah ekspansi perusahaan apabila nantinya telah resmi merger bersama PTPP.
Dia menuturkan, perseroan masih akan membahas hal tersebut bersama dengan para pemegang saham. Saat ini, komposisi kepemilikan saham WIKA mayoritas digenggam pemerintah mencapai 91,02%, kemudian publik domestik sebesar 7,75% dan publik asing sebesar 1,23%.
"Wah itu [bagaimana fokus bisnis ke depan] nanti kita tinggal tunggu arahan pemegang saham, gitu saja. Intinya sih apapun yang menjadi program pemerintah, karena WIKA ini adalah value creation dan agent development, ya kita siap melakukan, gitu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo telah menggelar rapat tertutup di Kementerian BUMN, Jumat (15/11/2024), salah satunya membahas persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum ihwal rencana merger BUMN Karya tersebut.
“Tadi kita sudah bicara menjelaskan bahwa ketujuh BUMN ini nanti akan dipayungi oleh tiga induk, jadi ini hanya bagian kita restrukturisasi,” kata Erick.
Erick memastikan merger BUMN Karya tidak bakal mengganggu penugasan yang diberikan oleh pemerintah. Malahan, kata dia, merger bakal mendorong percepatan pengerjaan proyek dari BUMN Karya.