WIKA Gedung WEGE Kantongi Tender Gereja Basilika IKN Rp700 Miliar

WIKA Gedung WEGE Kantongi Tender Gereja Basilika IKN Rp700 Miliar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. (WEGE) resmi memenangkan tender proyek Gereja Katolik Basilika di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan nilai kontrak yang dikantongi sebesar Rp700 miliar.

Direktur Utama WEGE Hadian Pramudita mengatakan bahwa kepastian itu diraih perseroan pada Desember 2024. Dengan raihan tersebut, perseroan optimistis dapat memenuhi target kontrak baru sebesar Rp3 triliun pada 2024.

Perseroan sampai dengan Oktober 2024, telah membukukan kontrak baru sebesar Rp2,07 triliun atau telah memenuhi 69% dari target sepanjang tahun ini.

“Kami dapat nilainya Rp700 miliar. Artinya, tinggal sedikit lagi dari sasaran target kontrak baru 2024,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Hingga Oktober 2024, kontrak baru yang diraih WEGE antara lain proyek Gedung BMKG InaTEWS Jakarta-Denpasar, Rusun Cilangkap, Rumah Sakit Klaten, Bio Farma Bandung, hingga proyek hunian modular di IKN Nusantara.

Sementara itu, berdasarkan komposisi kontrak baru dari pemberi kerja, WEGE mencatatkan 58,60% proyek berasal dari pemerintah dan swasta sebesar 17,43%.

Dari segi jenis proyek yang diraih perusahaan, Hadian menuturkan bahwa segmen perkantoran mendominasi kontrak baru dengan kontribusi sebesar 40,42%, lalu fasilitas publik 31,40%, serta hunian mencapai 28,18%.

Di sisi lain, melansir laman LPSE Kementerian PU, pembangunan gedung dan kawasan Gereja Katolik bernama Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius ini mencakup pekerjaan arsitektural, geoteknik, hingga lansekap.

Sementara itu, berdasarkan dokumen Urban Design Development Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP – IKN), kompleks Basilika berada di koordinat 116˚ 43’9,389”E; 0˚ 58’52,112”S dan gereja induk di 116˚ 43’12,535”E; 0˚ 58’52,694”S.

Kementerian PU dalam dokumennya menjelaskan pembangunan kompleks peribadatan di IKN bertujuan memfasilitasi kebutuhan beribadah dan ruang publik.

Selain itu, pemerintah berupaya mewujudkan komplek peribadatan guna mendukung kegiatan seni, budaya, serta keagamaan. Hal itu sekaligus pemenuhan ruang ibadah guna mendukung pengembangan dan pembangunan komunitas.

Sumber