WIKA Kebut PSN Pengolahan Limbah Raksasa Jakarta, Rampung 2027

WIKA Kebut PSN Pengolahan Limbah Raksasa Jakarta, Rampung 2027

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengungkap progres terkini proyek strategis nasional (PSN) Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Pluit yang ditargetkan rampung pada 2027.

Untuk diketahui, JSDP sendiri merupakan proyek Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Di mana, pengerjaan JSDP zona 1 ini digarap oleh Kerja Sama Operasional (KSO) antara kontraktor Jepang Obayashi, WIKA, PT Jaya Konstruksi, dan JFE Engineering Joint Venture (OWJJ).

Deputi Project Manager OWJJ, Agus Basuki menjelaskan saat ini pihaknya sendiri tengah mengerjakan 3 paket pengerjaan proyek JSDP dengan nilai kontrak mencapai Rp3,2 triliun.

Secara keseluruhan, rata-rata progres dari 3 paket JSDP Pluit telah mencapai 20,239%.

"Jadi proyek ini [JSDP Pluit] kita mulai tahun 2022 akhir, tapi mulainya [konstruksi baru] di April 2023. Jadi memang kita mulai menunjukkan [progres]," kata Agus saat ditemui JSDP Pluit, Kamis (12/12/2024).

Perinciannya, Paket 1 zona 1 hingga peruode 6 Desember progres fisiknya dilaporkan telah mencapai 22,786%. Paket ini mencakup pembangunan A2O MBR dan Lifting Pump Station JSDP.

Kemudian, Paket 2 mencakup pengerjaan pemasangan perpipaan progres fisiknya telah mencapai 18,258%. Terakhir, pada paket 3 mencakup konstruksi Rebar Instalation Opencaisson telah mencapai 19,673%.

Adapun, Jakarta Sewerage Development Project (Zone 1) merupakan proyek Kementerian PU yang menggunakan sumber pendanaan dari Loan yang berasal JICA (Japan International Cooperation Agency).

JSDP resmi ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 serta didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur No. 41 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pengembangan Prasarana Sarana Pengelolaan Air Limbah Domestik.

Mengutip informasi dalam laman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU, proyek Sewerage System ini sangat diperlukan di Jakarta. 

Mengingat Jakarta memiliki kepadatan penduduk yang tinggi sehingga limbah yang dihasilkan dari rumah tangga, gedung kantor, dan bangunan perniagaan harus diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar memenuhi baku mutu kualitas air sebelum disalurkan ke sungai/badan. 

Selain itu, pembangunan JSDP juga didasari oleh adanya temuan kontaminasi air tanah dengan bakteri E Coli. Lantaran keterbatasan lahan permukiman menyebabkan banyaknya rumah membangun septik tank dengan jarak kurang dari 10 meter dari sumur air tanah.

Sumber