Yonden Siap Serap 25% Saham Hero Global Investment (HGII) Usai IPO
Bisnis.com, JAKARTA — Shikoku Electric Power Inc. atau Yonden bakal menyerap 25% saham PT Hero Global Investment Tbk. (HGII) selepas penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Calon emiten dengan kode saham HGII itu bakal melantai di BEI pada 9 Januari 2025.
Presiden Direktur HGII Robin Sunyoto mengatakan kerja sama dengan Yonden bakal memberikan peluang besar bagi perseroan untuk meningkatkan kapasitas listrik energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri.
“Kolaborasi dengan Yonden memberikan peluang besar bagi HGII mempercepat pertumbuhan energi terbarukan di Indonesia,” kata Robin lewat keterangan resmi, Jumat (20/12/2024).
Selepas IPO nanti, Robin menegaskan, perseroannya berkomitmen untuk memperluas portofolio bisnis energi terbarukan. Malahan, dia menargetkan, kapasitas terpasang EBT HGII mencapai 100 MW pada 2031.
“HGII berkomitmen memperkuas portofolio energi terbarukan,” kata dia.
Yonden merupakan perusahaan terbuka di Tokyo Stock Exchange dengan kode saham TYO 9507 yang bergerak di bidang pembangkitan sekaligus penjualan listrik di wilayah Shikoku, Jepang.
Perusahaan itu telah memiliki portofolio pembangkit EBT lebih dari 1.000 MW.
Lewat anak usahanya SEP International Netherlands B.V. (SEPI), Yonden telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan pemegang saham pengendali HGII pada 8 November 2024.
SEPI akan bergabung menjadi salah satu pemegang saham HGII melalui transaksi jual beli sebagian saham milik pemegang saham pengendali, paling lambat 1 bulan setelah HGII melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah transaksi tersebut, pemegang saham pengendali tetap memiliki pengendalian atas HGII dengan kepemilikan mayoritas sebesar 55% dan SEPI sebesar 25%.
“Bersama dengan Yonden, HGII optimis memberikan kontribusi signifikan bagi industri energi terbarukan di Indonesia,” kata Robin.
Seperti diketahui, Hero Global Investment menawarkan maksimal 1,3 miliar saham biasa atau 20% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Rentang harga saham yang ditawarkan kepada publik Rp200 – Rp230 per saham pada periode penawaran awal (book building) 18–23 Desember 2024. Perkiraan masa penawaran umum pada 3–7 Januari 2025 dan perkiraan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
Melalui IPO, HGII menargetkan jumlah perolehan dana maksimal Rp299 miliar. HGII telah menunjuk PT OCBC Sekuritas Indonesia dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
HGII memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Parmonangan-1 dengan kapasitas 9 MW, dan PLTM Parmonangan-2 kapasitas 10 MW yang berlokasi di Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
PLTM Parmonangan-1 dikelola anak perusahaan HGII, PT Seluma Clean Energy (SCE) dan PLTM Parmonangan-2 dikelola anak perusahaan HGII, PT Bina Godang Energi (BGE).
Pembangkit energi terbarukan ini dioperasikan melalui perjanjian jual beli listrik dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.
HGII juga turut berinvestasi dengan saham minoritas melalui PT Pelita Prima Energi Semesta (PPES) pada Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu kapasitas 3 MW yang dikelola PT Pasadena Biofuels Mandiri berlokasi di Provinsi Riau.