Zendo Start Up Muhammadiyah Buka Layanan Ojol hingga Jasa Bersih-bersih

Zendo Start Up Muhammadiyah Buka Layanan Ojol hingga Jasa Bersih-bersih

JAKARTA, KOMPAS.com - Zendo, start up milik Muhammadiyah bukan hanya menghadirkan layanan ojek online (ojol) berbasis permintaan (on demand), tetapi juga jasa perbantuan.

"Jadi yang kita sasar itu lebih luas lagi sebenarnya. Tidak cuma bisa ojek, beli makanan, belanja antar barang, tapi kita juga bisa cleaning service, bisa bantu orang butuhnya apa, keran saya di rumah rusak, tim Zendo bisa membantu, dan lain-lain," kata Founder Zendo, Lutfy Azizah saat dikonfirmasi, Senin (13/1/2025).

Meski berdiri di bawah bendera Muhammadiyah, Zendo menyasar seluruh kalangan. Bukan hanya sasaran pasar, para pekerja Zendo juga tak terbatas pada umat Muhammadiyah maupun muslim. 

"Jadi semua orang bisa. Bahkan pemilik hak operasional pun, anggota Serikat Usaha Muhammadiyah ada yang China-Indonesia, ada yang orang luar negeri, ada yang Nasrani, enggak harus Muslim," tambah Azizah.

Adapun Zendo lahir dari ide yang dikembangkan Azizah sejak 2015 di kota kelahirannya, Tulungagung, Jawa Timur. Saat itu, Azizah masih bekerja sebagai guru honorer.

Kini, Zendo telah beroperasi resmi di 25 kota di Indonesia.

Azizah mengatakan, ada 45 kota lain yang telah memiliki izin operasi Zendo. Zendo kini masih dalam tahap persiapan untuk beroperasi di total 70 kota di Indonesia.

"Kalau untuk yang mendapat hak operasional itu sudah di 70 kota sebenarnya. Tapi yang sudah mengaspal, yang sudah running, itu masih 25 kota," tambah dia.

Azizah menambahkan, Zendo memang tidak dirancang untuk menyaingi perusahaan-perusahaan ojek online besar. Mereka punya pasar sendiri.

Sumber