Abc Australia

Dunia Hari Ini: Kampanye Terakhir Trump dan Kamala Menjelang Pemilu AS

Dunia Hari Ini: Kampanye Terakhir Trump dan Kamala Menjelang Pemilu AS

()

Anda sedang membaca kembali laporan Dunia Hari Ini, yang merangkum berita-berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

Edisi Selasa, 5 November 2024 ini kami awali dari Amerika Serikat.

Pemungutan suara pemilu Amerika akan dimulai kurang dari 24 jam lagi.

Kedua kandidat presiden mengadakan pertemuan di Pennsylvania, negara bagian terbesar dari tujuh negara bagian yang kemungkinan akan menentukan hasil pemilu Amerika.

Kamala Harris membawa sejumlah selebritas besar dalam pertemuan di dua kota terbesar di negara bagian tersebut dengan topik seputaran ekonomi dan masalah kesehatan reproduksi perempuan.

Pendidikan-Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal RI, Belum Tentu Diakui Australia

Pendidikan-Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal RI, Belum Tentu Diakui Australia

()

Aliansi bernama Activate Australia Skills (AAS) merilis sebuah laporan yang menemukan kalau 44 persen migran pekerja terampil di Australia malah bekerja dengan upah rendah, atau melakukan pekerjaan yang tidak membutuhkan keterampilan tertentu.

Padahal dua pertiga dari mereka datang ke Australia lewat program pekerja terampil yang digagas oleh pemerintah Australia.

Aliansi yang terdiri dari 50 kelompok bisnis dan serikat pekerja tersebut menemukan pengakuan keterampilan dii Australia seringkali dilakukan dengan lambat atau secara sembarangan oleh sejumlah badan industri.

Dunia Hari Ini: Mantan Perdana Menteri Malaysia Hadapi 25 Dakwaan Baru

Dunia Hari Ini: Mantan Perdana Menteri Malaysia Hadapi 25 Dakwaan Baru

()

Dunia Hari Ini kembali dengan perkembangan terbaru selama 24 jam terakhir.

Edisi Kamis, 31 Oktober 2024 kami mulai dengan berita dari Malaysia.

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menghadapi 25 dakwaan baru atas skandal bernilai miliaran dolar di lembaga negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Jaksa menetapkan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan 21 dakwaan pencucian uang karena ia diduga menerima 2,3 miliar ringgit ($797 juta) dari 1MDB, tapi Najib mengaku tidak bersalah.

Jenazah WHV Asal RI Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki

Jenazah WHV Asal RI Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki

()

Proses penyelidikan penyebab kecelakaan pemegang Working Holiday Visa (WHV) asal Indonesia, Rosanti dan Fina, masih terus berlangsung.

Menurut Petugas dari Bagian Investigasi Kecelakaan Besar, "kecelakaan fatal" ini terjadi di Neergabby pada Sabtu 19 Oktober 2024.

Sekitar pukul 17.00, sebuah Honda Accord putih yang melaju ke utara di Indian Ocean Drive dan sebuah Jeep Cherokee perak yang menuju ke arah selatan.

Keterangan polisi mengatakan pengemudi perempuan berusia 23 tahun dan 31 tahun yang mengendarai Honda Accord mengalami luka kritis dan meninggal di tempat kejadian.

Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter

Dunia Hari Ini: Ratusan Warga Sudan Meninggal Akibat Serangan Paramiliter

()

Anda sedang membaca rangkuman berita-berita terkini dalam Dunia Hari Ini edisi Selasa, 29 Oktober 2024.

Berita utama kami hadirkan dari Sudan.

Pekan lalu, kekerasan terburuk dalam sejarah Sudan terjadi di kawasan Al-Sireha di utara Gezira, setelah sedikitnya 124 orang tewas dan 200 orang terluka, menurut Persatuan Dokter Sudan.

PBB mengatakan badan-badan kemanusiaan masih berupaya untuk memastikan jumlah yang tewas terbunuh.

Koordinator kemanusiaan PBB di Sudan Clementine Nkweta-Salami mengatakan "sangat terkejut" akan terulang kembalinya pelanggaran hak asasi manusia tahun lalu.

Dunia Hari Ini: Trump Ancam Hukum Mati Imigran yang Bunuh Warga AS

Dunia Hari Ini: Trump Ancam Hukum Mati Imigran yang Bunuh Warga AS

()

Anda sedang membaca Dunia Hari Ini edisi Senin, 28 Oktober 2024.

Sejumlah berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir sudah kami rangkum untuk Anda.

Dalam kampanye pilpres di New York, Donald Trump menyinggung masalah imigran yang tidak berdokumen di Amerika Serikat, dan mengatakan Kamala Harris akan "mengimpor migran kriminal" ke negaranya.

Menurut Trump tingkat imigrasi ilegal meningkat "seperti roket Elon Musk" di bawah pemerintahan Biden-Harris.

"Jika mereka [imigran yang dideportasi] kembali ke negara kita, mereka otomatis akan dijebloskan ke penjara selama 10 tahun tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat," katanya, setelah memutar video yang menunjukkan tindakan kriminal yang diduga dilakukan imigran.