Abrasi Tangerang

Lokasi Pagar Laut Disebut Terkena Abrasi, Pemprov Banten: Klaim Perlu Dibuktikan

Lokasi Pagar Laut Disebut Terkena Abrasi, Pemprov Banten: Klaim Perlu Dibuktikan

()

SERANG, KOMPAS.com – Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Banten, Eli Susanti, menegaskan bahwa lokasi pagar laut sepanjang 30,16 km di Pantai Utara, Kabupaten Tangerang, bukanlah daratan yang hilang akibat abrasi.

Pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi klaim sekelompok warga yang mengatasnamakan Jaringan Rakyat Pantura (JRP) yang mengatakan bahwa pagar tersebut dipasang untuk mencegah abrasi.

Eli menyebutkan bahwa klaim tersebut masih perlu dibuktikan.

“Karena (lahan daratan) hilang abrasi ya, enggak apa-apa (ada yang klaim) sepanjang mereka bisa membuktikan, karena semua orang bisa mengeklaim seperti itu. Tinggal kita sama-sama bagaimana bisa membuktikan,” ujarnya kepada wartawan di Setda Banten, Serang, Selasa (14/1/2024).

Jaringan Rakyat Pantura Klaim Pagar Laut di Tangerang Dibuat untuk Cegah Abrasi

Jaringan Rakyat Pantura Klaim Pagar Laut di Tangerang Dibuat untuk Cegah Abrasi

()

TANGERANG, KOMPAS.com - Jaringan Rakyat Pantura (JRP) menyebut pagar laut di utara Kabupaten Tangerang dibuat untuk mencegah abrasi.

Humas JRP, Shandi Martha, mengatakan abrasi di utara Tangerang sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu dan membuat warga berinisiatif memasang pagar laut.

"Abrasi di Kabupaten Tangerang ini kan orang tahunya sudah turun-temurun, sudah 30-40 tahun yang lalu," kata Shandi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (13/1/2025).

Karena abrasi tersebut, kata Shandi, warga kemudian berinisiatif untuk membuat pagar bambu di pesisir pantai.