Abu Mohammed Al Julani

Pemimpin HTS: Faksi Pemberontak di Suriah Bakal Dibubarkan, Sanksi Harus Dicabut

Pemimpin HTS: Faksi Pemberontak di Suriah Bakal Dibubarkan, Sanksi Harus Dicabut

()

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemimpin Hayat Tahrir Al Sham (HTS) Abu Mohammed Al Julani pada Senin (16/12/2024) mengatakan, faksi pemberontak di Suriah bakal dibubarkan.

Nantinya, anggota dari beberapa faksi tersebut akan ditempatkan di bawah Kementerian Pertahanan.

Selain itu, ia juga menyerukan agar sanksi yang dijatuhkan pada Suriah dicabut sehingga para pengungsi dapat kembali.

Diketahui, Presiden Suriah Bashar Al Assad digulingkan oleh serangan kilat selama 11 hari yang dipelopori oleh kelompok HTS dan sekutunya menyerbu dari Suriah barat laut dan memasuki ibu kota pada 8 Desember 2024.

PBB Ingatkan Pemimpin HTS agar Transisi Politik di Suriah Kredibel-Inklusif

PBB Ingatkan Pemimpin HTS agar Transisi Politik di Suriah Kredibel-Inklusif

()

DAMASKUS, KOMPAS.com - PBB memberi tahu pemimpin kelompok Hayat Tahrir Al Sham (HTS) Abu Mohammed Al Julani atau nama aslinya Ahmed Al Sharaa bahwa Suriah harus memiliki transis yang kredibel dan inklusif.

Utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen yang tiba di Damaskus pada Minggu (15/12/2024) telah bertemu dengan Julani, kantor Pedersen mengatakan pada Senin dalam sebuah pernyataan di Telegram.

Sebagaimana diberitakan AFP pada Senin (16/12/2024), Geir Pedersen juga bertemu dengan Perdana Menteri sementara Mohammed Al Bashir.

Al Julani Bakal Umumkan Daftar Mantan Pejabat Suriah yang Terlibat Kejahatan Perang

Al Julani Bakal Umumkan Daftar Mantan Pejabat Suriah yang Terlibat Kejahatan Perang

()

DAMASKUS, KOMPAS.com - Pemimpin pemberontak Suriah Abu Mohammed Al Julani pada Selasa (10/12/2024) akan mengumumkan daftar mantan pejabat senior yang terlibat dalam penyiksaan rakyat Suriah.

Bahkan pihaknya bakal memberikan imbalan atau hadiah bagi siapa saja yang dapat memberikan informasi terkait.

"Kami akan menawarkan hadiah kepada siapa pun yang memberikan informasi tentang perwira senior militer dan keamanan yang terlibat dalam kejahatan perang," kata Abu Mohammed Al Julani, yang sekarang menggunakan nama aslinya Ahmed Al Sharaa, dalam sebuah pernyataan di Telegram.