Adaro

Muhammadiyah Buka Suara Soal Potensi Kelola Tambang Eks Adaro

Muhammadiyah Buka Suara Soal Potensi Kelola Tambang Eks Adaro

()

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi masyarakat (Ormas) keagamaan Muhammadiyah buka suara soal potensi mengelola tambang bekas Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) milik PT Adaro Energy Tbk.Adapun, kabar Muhammadiyah akan mengelola bekas tambang Adaro pertama kali diungkapkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Bahlil menyebut perizinan pengelolaan tambang tersebut saat ini sudah berproses dan tinggal menunggu waktu izin dikeluarkan.Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas mengaku belum mendapat informasi resmi dari Bahlil. Namun, dia menilai perkataan Bahlil tidak mungkin salah."Masak Pak Bahlil tidak berkata benar. Kan Beliau seorang menteri. Apa yang beliau katakan tentu akan bisa beliau pertanggungjawabkan," kata Anwar kepada Bisnis, Senin (16/12/2024). Anwar menyebut, Bahlil telah menyebut potensi lahan bekas tambang Adaro untuk dikelola Muhammadiyah. Oleh karena itu, pihaknya masih akan menunggu pernyataan resmi dari Bahlil."Beliau [Bahll] kan menyebut Adaro dan lainnya. Ya kita tunggu saja. Muhammadiyah sifatnya menunggu," ucap Anwar.Sebelumnya, Bahlil mengatakan, Muhammadiyah berpotensi mengelola tambang bekas PKP2B milik Adaro. Menurutnya, proses izin pengelolaan tambang itu masih berproses."Kalau saya tidak lupa itu punya Adaro, kemungkinan besar," kata Bahlil di Balikpapan, Kalimantan Timur, dikutip dari Antara, Sabtu (14/12/2024).Pemerintah akan membagikan 96.854 hektare wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) ke ormas keagamaan. Adapun, luas lahan bekas PKP2B milik PT Adaro Energy Indonesia Tbk. mencapai 7.437 hektare (ha), sedangkan lahan eks PKP2B yang dimiliki PT Arutmin Indonesia seluas 22.900 ha. Adapun, lahan eks Kideco seluas 13.613 ha.

Pemilik Adaro Andalan (AADI) Usai PUPS Rampung, Alamtri (ADRO) Sisa 15,37%

Pemilik Adaro Andalan (AADI) Usai PUPS Rampung, Alamtri (ADRO) Sisa 15,37%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) untuk saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) telah usai. Garibaldi ‘Boy’ Thohir dan manajemen AADI melaporkan pembelian saham dalam PUPS. 

Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan dan Direktur AADI Lie Luckman menjelaskan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Boy Thohir melakukan pembelian terhadap 450,36 juta saham AADI atau 5,78% melalui PUPS yang dilakukan ADRO. 

ADRO Raih Rp34,6 Triliun usai Alihkan 5,81 Miliar Saham Adaro Andalan (AADI)

ADRO Raih Rp34,6 Triliun usai Alihkan 5,81 Miliar Saham Adaro Andalan (AADI)

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan hasil Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) untuk mengalihkan saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI). Pengalihan ini dilakukan terhadap 5,81 miliar saham AADI, dengan nilai total Rp34,6 triliun. 

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ADRO menyampaikan telah mengalihkan sebanyak 5,81 miliar saham AADI, dengan harga penjualan sebesar Rp5.960 per saham. 

"Transaksi yang dilakukan adalah pengalihan saham AADI yang dimiliki perseroan melalui PUPS yang dilakukan perseroan," tulis Direktur ADRO Michael Soeryadjaya dan Iwan Dewono Budiyuwono, Jumat (13/12/2024). 

Adaro Minerals (ADMR) Suntik Modal Rp918 Miliar ke Proyek Smelter Aluminium

Adaro Minerals (ADMR) Suntik Modal Rp918 Miliar ke Proyek Smelter Aluminium

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) menyuntik modal segar sekitar Rp918,08 miliar ke entitas usahanya yang menggarap proyek smelter aluminium, PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI). 

Tambahan modal itu dilakukan ADMR lewat PT Adaro Indo Aluminium (AIA). Adapun, AIA merupakan entitas usaha ADMR yang memiliki 65% saham KAI secara langsung. 

Head of Corporate Communication Adaro Energy Febriati Nadira menuturkan suntikan modal ADMR itu menjadi bagian dari upaya perseroan untuk menyerap sebagian saham baru yang diterbitkan KAI pada 25 November 2024 lalu. 

Saham Adaro Andalan (AADI) Tancap Gas di Hari Terakhir PUPS

Saham Adaro Andalan (AADI) Tancap Gas di Hari Terakhir PUPS

()

Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) masih bergerak menguat di hari terakhir Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 10.00 WIB, saham AADI tercatat menguat 15,45% ke level Rp11.025 per saham. Sebanyak 126,4 juta saham AADI diperdagangkan, dengan nilai mencapai Rp1,32 triliun. 

Saham AADI saat ini memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp85,86 triliun. Adapun apabila dihitung sejak melantai di Bursa, maka saham AADI tercatat telah menguat 98,64%, dari harga awal sebesar Rp5.550 per saham. 

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prospek ASII - AADI 2025 dan Ongkos Jumbo Swasembada

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prospek ASII - AADI 2025 dan Ongkos Jumbo Swasembada

()

Bisnis, JAKARTA — Kinerja keuangan ataupun saham PT Astra International Tbk. (ASII) kurang baik pada tahun ini. Tantangan yang dihadapi perusahaan masih belum usai karena ada kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) serta penerapan opsen pajak daerah. 

Pemerintah berencana menaikan tarif PPP dari 11% menjadi 12% pada Januari 2025. Sementara opsen pajak merupakan pungutan tambahan pajak menurut persentase tertentu.

Prospek saham ASII menjadi satu dari lima berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.ID edisi Senin (9/12/2024). Berikut laporan selengkapnya

Edwin Soeryadjaya, TP Rachmat Cs Bisa Tebus PUPS Adaro Andalan (AADI)

Edwin Soeryadjaya, TP Rachmat Cs Bisa Tebus PUPS Adaro Andalan (AADI)

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah konglomerat Indonesia mulai dari Edwin Soeryadjaya hingga TP Rachmat memiliki hak tebus PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI).

PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) akhirnya mengumumkan harga Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS) Adaro Andalan Indonesia.

Manajemen Alamtri Resources Indonesia menjelaskan bahwa harga rata-rata tertimbang atas saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AADI di BEI adalah Rp6.650.

Alhasil, mengingat harga rata-rata tertimbang atas saham AADI yang terbentuk di BEI lebih tinggi dari 107,5% dari nilai berdasarkan hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik, ADRO menetapkan harga penawaran final PUPS adalah 107,5% atau sebesar Rp5.960 per saham.

Bos Adaro Andalan (AADI) Buka-bukaan Sinergi ADRO Usai Spin-off

Bos Adaro Andalan (AADI) Buka-bukaan Sinergi ADRO Usai Spin-off

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) menjelaskan sinergi yang akan dilakukan dengan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) usai melakukan spin-off.

Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan mengatakan dengan spin-off yang dilakukan, Alamtri Resources akan masuk ke bisnis hijau.

"Tujuan dari pemilik saham kan supaya dua-duanya bisa grow, berkembang," ujar Julius usai pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Julius yang juga Direktur ADRO menuturkan dengan spin-off ini, ADRO akan mendapatkan pendanaan tidak terbatas karena sudah melepas bisnis batu bara termalnya. Pendanaan ini nantinya diharapkan dapat menumbuhkan kinerja perusahaan.

Adaro Andalan (AADI): Prospek Batu Bara 2025 Masih Membara, Ini Alasannya

Adaro Andalan (AADI): Prospek Batu Bara 2025 Masih Membara, Ini Alasannya

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) memandang prospek batu bara pada 2025 masih cukup atraktif. AADI melihat permintaan terhadap batu bara masih akan kuat, terutama dari pasar Asia.

Direktur Utama Adaro Andalan Indonesia Julius Aslan mengatakan harga batu bara saat ini masih cukup tinggi. Ke depan, kata dia, harga batu bara masih cukup atraktif, terutama karena pasar Asia yang masih baik.

"Prospek batu bara pada 2025 masih bagus, masih atraktif, tetapi kembali lagi, semua itu tergantung pertumbuhan ekonomi di Asia karena pasar kita mayoritas di Asia, termasuk Asia Tenggara," kata Julius usai pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

Listing, Saham Adaro Andalan (AADI) Melesat Sentuh ARA 19,82%

Listing, Saham Adaro Andalan (AADI) Melesat Sentuh ARA 19,82%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Anak usaha PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) resmi mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (4/12/2024). Saham AADI naik 19,82% ke level Rp6.650 sesaat setelah pembukaan perdagangan pagi ini.

Sebanyak 746 saham AADI ditransaksikan hari ini, dengan nilai sebesar Rp496 juta. Saham AADI memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp51,79 triliun.

Saham Adaro Andalan (AADI) tercatat diperdagangkan dengan harga perdana Rp5.550 per saham. Dalam penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO), AADI tercatat menawarkan sebanyak 778,6 juta saham, atau sebesar 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh AADI.

Menyusul ADMR, Hari Ini Boy Thohir Boyong Adaro Andalan Indonesia (AADI) Melantai di BEI

Menyusul ADMR, Hari Ini Boy Thohir Boyong Adaro Andalan Indonesia (AADI) Melantai di BEI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Garibaldi ‘Boy’ Thohir kembali membawa perusahaan yang terafiliasi dengannya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia. Setelah memboyong PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) listing pada awal 2022, kali ini Presiden Direktur ADRO itu memboyong PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) melantai di Bursa pada hari ini, Kamis (5/12/2024). 

Berdasarkan data BEI, ADMR menjadi perusahaan pertama yang mencatatkan saham perdana di papan perdagangan BEI pada 2022. ADMR listing pada 3 Januari 2022 setelah merampungkan initial public offering (IPO) senilai Rp604,85 miliar.