Afghanistan

Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

Menteri Afghanistan Tewas Dibom ISIS, Ribuan Orang Hadiri Pemakamannya

()

Ribuan warga Afghanistan menghadiri pemakaman Menteri Pengungsi yang tewas akibat serangan bom bunuh diri di gedung kementeriannya di Kabul. Serangan bom itu diklaim oleh kelompok radikal Islamic State (ISIS).

Menteri Pengungsi dan Repatriasi Afghanistan, Khalil Ur-Rahman Haqqani, tewas dalam serangan bom bunuh diri yang mengguncang kantor kementeriannya di Kabul pada Rabu (11/12) sore waktu setempat.

Kelompok ISIS, seperti dilansir AFP, Jumat (13/12/2024), mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. ISIS dalam pernyataan via kantor berita Amaq, seperti diterjemahkan SITE Intelligence Group, menyebut seorang pengebom bunuh diri meledakkan rompi peledaknya di dalam kompleks kementerian.

Menteri Pengungsi Afghanistan Tewas Akibat Serangan Bom Bunuh Diri

Menteri Pengungsi Afghanistan Tewas Akibat Serangan Bom Bunuh Diri

()

Serangan bom bunuh diri menargetkan gedung Kementerian Pengungsi Afghanistan di Kabul. Menteri Pengungsi Afghanistan, Khalil Ur-Rahman, tewas dalam serangan itu.

"Sayangnya sebuah ledakan terjadi di Kementerian Pengungsi dan menteri Khalil Ur-Rahman Haqqani telah tewas bersama dengan beberapa rekannya," kata pejabat pemerintah, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, seperti dilansir AFP, Rabu (11/12/2024).

Ia menambahkan bahwa ledakan itu disebabkan oleh bom bunuh diri.

Khalil Ur-Rahman Haqqani yang masuk dalam daftar sanksi AS dan tidak pernah muncul tanpa senjata otomatis di tangannya, adalah saudara laki-laki Jalaluddin Haqqani. Jalaluddin Haqqani merupakan pendiri jaringan Haqqani yang ditakuti dan bertanggung jawab atas beberapa serangan paling kejam selama pemberontakan Taliban selama dua dekade.

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ikut Kursus Kebidanan

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Ikut Kursus Kebidanan

()

Pemerintah Taliban menghentikan kegiatan pelatihan kebidanan bagi perempuan Afghanistan, yang secara efektif menutup akses perempuan di negara itu untuk melanjutkan pendidikan.

Para perempuan di lima institusi berbeda yang tengah menjalani pelatihan sebagai bidan dan perawat di Afghanistan mengonfirmasi kepada BBC bahwa Taliban telah memerintahkan mereka untuk menghentikan aktivitas pelatihan kebidanan hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sejumlah video yang beredar di dunia maya memperlihatkan reaksi para perempuan yang menangis usai mendengar larangan ini.