Alasan Stasiun Karet Ditutup

Integrasi Stasiun Karet dan BNI City Diklaim Pangkas Waktu Tempuh Kereta Bandara

Integrasi Stasiun Karet dan BNI City Diklaim Pangkas Waktu Tempuh Kereta Bandara

()

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter berencana mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

Langkah ini diklaim dapat memangkas waktu perjalanan Commuter Line Basoetta atau kereta bandara menuju Bandara Soekarno-Hatta dari keberangkatan awal Stasiun Manggarai.

“Nantinya, melalui optimalisasi Stasiun BNI City diharapkan perjalanan kereta bandara bisa menjadi lebih singkat, dari sebelumnya total 56 menit menjadi 40 menit,” ujar VP Corporate Secretary PT KAI Commuter, Joni Martinus, melalui keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

PT KCI: Stasiun Karet Tidak Layak Layani Penumpang, Akan Integrasi dengan BNI City

PT KCI: Stasiun Karet Tidak Layak Layani Penumpang, Akan Integrasi dengan BNI City

()

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter menyatakan Stasiun Karet sudah tidak layak untuk melayani penumpang rangkaian kereta Commuter Line (KRL).

Dalam upaya meningkatkan layanan, KAI merencanakan integrasi antara Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City.

“Integrasi tersebut dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, selain itu keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak,” ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, melalui keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

Joni menjelaskan, berdasarkan data KCI, dalam satu jam, penggunaan KRL yang masuk ke Stasiun Karet bisa mencapai hampir 2.000 orang, dengan waktu tunggu pemberangkatan sekitar 10 menit.

Pengguna KRL Tolak Stasiun Karet Ditutup, Akses ke Kantor Jadi Jauh

Pengguna KRL Tolak Stasiun Karet Ditutup, Akses ke Kantor Jadi Jauh

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah karyawan yang bekerja di kawasan Sudirman, Kuningan, dan sekitarnya merasa keberatan dengan wacana penutupan Stasiun Karet.

Misalnya Devi (23) yang sehari-harinya turun di Stasiun Karet sebelum melanjutkan perjalanan ke kantornya yang berada di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

“Kontra banget sih (kalau Stasiun Karet ditutup) karena aku kan biasa naik ojol dan turunnya di Karet,” ujar Devi saat ditemui di depan Stasiun Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (3/1/2025).

Jika Ditutup, Stasiun Karet Disebut Bisa Dialihkan Jadi Ruang Terbuka Hijau

Jika Ditutup, Stasiun Karet Disebut Bisa Dialihkan Jadi Ruang Terbuka Hijau

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai, Stasiun Karet bisa dialihfungsikan sebagai ruang terbuka hijau jika benar-benar ditutup pada tahun ini. 

Pasalnya, Deddy menilai, ruang terbuka hijau di Jakarta masih kurang.

"(Stasiun) Karet bisa jadi kawasan terbuka hijau," ucap Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (2/1/2025).

Alternatif lainnya, Stasiun Karet juga bisa dialihfungsikan untuk taman yang menyediakan area olahraga atau jogging.

Deddy setuju Stasiun Karet ditutup karena dinilai mendukung konsep Transit Oriented Development (TOD). Pasalnya, Stasiun Karet berdekatan dengan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City.

Selain Penutupan Stasiun Karet, Pengurangan Lahan Parkir Juga Dinilai Perlu untuk TOD

Selain Penutupan Stasiun Karet, Pengurangan Lahan Parkir Juga Dinilai Perlu untuk TOD

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (Instran) Deddy Herlambang menilai, rencana penutupan Stasiun Karet harus dibarengi dengan sejumlah upaya lain, di antaranya pengurangan lahan parkir kendaraan pribadi.

Upaya-upaya itu dinilai dapat mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Dengan demikian, konsep Transit Oriented Development (TOD) terealisasi.

"Kalau (pakai konsep) TOD tapi masih banyak lapangan parkir juga percuma, akan banyak orang yang menggunakan kendaraan pribadi, bukan angkutan umum pemerintah," ungkap Deddy saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (2/1/2025).