Anak Bos Roti Di Cakung Aniaya Pegawai

George Sugama Halim Lempar Pegawai Toko Roti Pakai Kursi, Patung, hingga Mesin EDC

George Sugama Halim Lempar Pegawai Toko Roti Pakai Kursi, Patung, hingga Mesin EDC

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung sekaligus tersangka penganiayaan melempari pegawai orangtuanya berinisial D menggunakan sejumlah barang.

Hal tersebut diungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat menjelaskan kronologi penganiayaan George terhadap D pada 17 Oktober 2024.

“Tersangka melakukan pelemparan-pelemparan dengan menggunakan loyang, mesin EDC, juga kursi besi serta patung hiasan yang ada di atas meja di TKP itu sendiri,” ungkap Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Jawaban Polisi Usai Anak Bos Toko Roti George Sugama Halim Disebut Punya Beking TNI

Jawaban Polisi Usai Anak Bos Toko Roti George Sugama Halim Disebut Punya Beking TNI

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly tak berkomentar banyak atas klaim George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawai orangtuanya, mengaku punya beking TNI.

“Mengenai hal itu, saya tidak bisa berkomentar,” ujar Lilipaly dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Pasalnya, saat diperiksa polisi, pegawai toko roti berinisial D korban penganiayaan George tak menyinggung klaim tersangka soal pengakuan beking TNI tersebut.

George Sugama Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi Usai Disebut Keterbelakangan Kecerdasan

George Sugama Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi Usai Disebut Keterbelakangan Kecerdasan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawai orangtuanya, bakal menjalani pemeriksaan psikologi.

Langkah ini dilakukan menyusul adanya dugaan pelaku mempunyai keterbelakangan kecerdasan Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menekankan, hanya ahli yang bisa menjawab mengenai kondisi psikologi tersangka.

“Terkait dengan pertanyaan bahwa yang bersangkutan punya, yang beredar di masyarakat itu, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologis daripada tersangka ini,” ucap Lilipaly di kantornya, Senin (16/12/2024).

George Sugama, Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai, ke Sukabumi buat Jalani Pengobatan

George Sugama, Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai, ke Sukabumi buat Jalani Pengobatan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawai orangtuanya, pergi ke  Sukabumi, Jawa Barat untuk menjalani pengobatan. 

George bersama keluarga bertolak ke Sukabumi pada Minggu (15/12/2024) siang, sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi atas kasus penganiayaan pada Senin (16/12/2024).

“Ada penawaran, informasi bahwa di Sukabumi itu ada pengobatan-pengobatan, tempat pengobatan orang-orang yang dianggap kelainan, sedikit kelainan gitu,” kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di kantornya, Senin (16/12/2024).

Korban Penganiayaan George Sugama Halim Tak Ungkap Klaim Pelaku soal Kebal Hukum di BAP

Korban Penganiayaan George Sugama Halim Tak Ungkap Klaim Pelaku soal Kebal Hukum di BAP

()

JAKARTA, KOMPAS.com - D, pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur yang menjadi korban penganiayaan anak bosnya, George Sugama Halim (35), tak menyinggung ihwal pelaku yang sempat mengeklaim kebal hukum.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengetahui hal ini setelah melihat isi berita acara pemeriksaan (BAP) korban. 

“Dari hasil yang di-BAP oleh penyidik, tidak ada pelapor menyampaikan hal itu di-BAP, tidak ada sama sekali,” tegas Lilipaly dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Tampang George Sugama, Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai, Saat Dihadirkan di Jumpa Pers

Tampang George Sugama, Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai, Saat Dihadirkan di Jumpa Pers

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim (34), dihadirkan dalam jumpa pers kasus penganiayaan terhadap pegawai berinisial D di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, George keluar dari sebuah lift lantai enam Polres Metro Jakarta Timur dengan menggunakan kaus tahanan biru berlengan pendek dan celana pendek.

George juga mengenakan masker abu-abu yang menutupi wajah. Kedua tangannya diborgol.

Saat memasuki ruangan, George dirangkul oleh seorang anggota polisi berkaus hitam. Ia juga didampingi kuasa hukumnya yang mengenakan kemeja batik dengan warna dominasi hijau.

Anak Bos Toko Roti Diciduk di Kamar Hotel Sukabumi, Polisi: Sudah Paham Ya, George?

Anak Bos Toko Roti Diciduk di Kamar Hotel Sukabumi, Polisi: Sudah Paham Ya, George?

()

 

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, ditangkap usai viral videonya yang menganiaya pegawai toko berinisial D.

Gorge ditangkap di hotel wilayah Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024) malam.

Berdasarkan video penangkapan yang diterima Kompas.com, Aiptu Zakaria alias Jacklyn Chopper bersama anggota kepolisian yang lain mendatangi kamar hotel tersebut. Ia mengetuk pintu sambil bilang permisi.

Setelah dibuka, petugas masuk ke dalam kamar hotel. Di dalamnya, ada George bersama seorang pria.

George Sugama Halim, Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai, Kabur ke Sukabumi karena Ketakutan Usai Kasusnya Viral

George Sugama Halim, Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai, Kabur ke Sukabumi karena Ketakutan Usai Kasusnya Viral

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim, anak bos penganiaya pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, kabur ke Sukabumi, Jawa Barat, usai kasus ini viral di media sosial.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, George dan keluarganya ketakutan dan pergi keluar kota untuk menenangkan diri.

"Bahwa mereka (keluarga) ke Sukabumi untuk menenangkan diri dengan terlapor, karena kasus ini menyebabkan mereka sangat ketakutan. Mereka merasa terancam kalau mereka masih berada di rumahnya," ucap Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, di Mapolres Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung, Korban Mengaku Kepalanya Bocor

Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung, Korban Mengaku Kepalanya Bocor

()

JAKARTA, KOMPAS.com - D (19), pegawai toko roti yang diduga dianiaya oleh anak bosnya, berinisial GSH, sempat mengalami kebocoran kepala setelah dilempar barang keras, pada 17 Oktober lalu.

Saat itu, ia menceritakan, dilempar GSH dengan berbagai benda padat yang mengenai tubuhnya. D bahkan mengaku sempat dilempar dengan patung batu oleh GSH.

"Dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin EDC BCA dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya," kata dia saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung Mengaku Belum Terima Gaji

Korban Penganiayaan Anak Bos Toko Roti di Cakung Mengaku Belum Terima Gaji

()

JAKARTA, KOMPAS.com - D (19), korban penganiayaan oleh anak bos toko roti di Cakung, GSH, mengaku tak kunjung mendapatkan gajinya setelah dia keluar dari pekerjaan sebagai kasir di toko tersebut pada Oktober 2024 lalu.

Keputusannya untuk resign dari pekerjaan itu dia lakukan setelah mendapatkan kekerasan dari GSH pada Kamis (17/10/2024) lalu.

"Gaji saya juga belum keluar. Gaji bulan Oktober belum dibayar," kata D saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

D mengaku tidak mengetahui alasan gajinya belum dibayar oleh pihak toko tempatnya pernah bekerja.

Anak Bos Roti di Cakung yang Aniaya Pegawainya Mengklaim Kebal Hukum

Anak Bos Roti di Cakung yang Aniaya Pegawainya Mengklaim Kebal Hukum

()

JAKARTA, KOMPAS.com - GSH, pelaku penganiayaan terhadap seorang pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, berinisial D, sempat mengatakan dirinya kebal terhadap hukum sehingga berani melakukan penganiayaan tersebut.

Menurut pengakuan D, hal itu diungkapkan oleh GSH saat pertama kali dirinya dianiaya oleh GSH menggunakan wadah selotip dan dilempari meja.

"Bilang saya ‘Miskin, babu’ terus dia juga bilang ‘Orang miskin kayak lu mana bisa laporin gua ke polisi, gua ini kebal hukum’, gitu," kata D saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

Pegawai Toko Roti di Cakung yang Dianiaya Anak Bos Pernah Dilempari Barang Sebelumnya

Pegawai Toko Roti di Cakung yang Dianiaya Anak Bos Pernah Dilempari Barang Sebelumnya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, berinisial D, sebelumnya pernah dilempari barang oleh anak pemilik toko, GSH, sebelum kejadian terakhir yang viral di media sosial.

Saat itu, GSH meminta D mengirim foto roti yang sudah tidak layak dijual di toko tersebut pada 2024.

"Iya pernah dilempar tempat solasi kena kaki saya dan meja, tapi pas dilemparin meja, enggak kena saya, dihalangin teman saya juga di situ," kata D saat dihubungi, Minggu (15/12/2024) sore.

Usut Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti di Cakung, Polisi Periksa Orangtua Pelaku dan Teman Korban

Usut Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti di Cakung, Polisi Periksa Orangtua Pelaku dan Teman Korban

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasie Humas Polres Metro Jakarta Timur Lina Yuliana mengatakan, kasus penganiayaan pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, oleh anak pemilik toko tersebut, GSH, sudah ke pada tahap penyidikan.

Polisi melakukan gelar perkara dan ditemukan adanya unsur pidana dalam kasus tersebut.

"Sudah sidik ya hari Sabtu. Sudah naik," kata Lina saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

Sementara itu, empat orang saksi telah diperiksa dalam kasus penganiayaan terhadap pegawai berinisial D oleh GSH.

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Anak Bos Roti Aniaya Pegawai di Cakung

Polisi Periksa 4 Saksi Terkait Anak Bos Roti Aniaya Pegawai di Cakung

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Timur memeriksa empat saksi terkait kasus anak bos roti, GSH, yang menganiaya pegawainya di Cakung, Jakarta Timur.

"Kami sudah memeriksa empat saksi termasuk terlapor serta mengumpulkan bukti-bukti," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahean saat dikonfirmasi, Minggu (15/12/2024).

Keempat saksi yang sudah diperiksa yakni, GSH selaku terlapor, orantua GSH, korban, dan teman korban.

"Tentunya saksi yang melihat dan mengetahui peristiwa tersebut atau saat itu ada di lokasi," pungkas dia.