Anak Bos Toko Roti

[POPULER JABODETABEK] Pelajaran Kasus George Halim, Polisi Jangan Tunggu Viral | George Sugama Halim Juga Pernah Aniaya Ibu dan Adiknya

[POPULER JABODETABEK] Pelajaran Kasus George Halim, Polisi Jangan Tunggu Viral | George Sugama Halim Juga Pernah Aniaya Ibu dan Adiknya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer Jabodetabek sepanjang Selasa (17/12/2024) didominasi seputar kasus George Sugama Halim yang aniaya pegawai toko roti di Cakung.

Berita mengenai pelajaran dari kasus George Halim, polisi jangan tunggu viral untuk responsif menjadi berita terpopuler di kanal Megapolitan.

Berikutnya, artikel tentang George Sugama Halim juga pernah aniaya ibu dan adiknya banyak dibaca pembaca Kompas.com dan menjadi berita terpopuler lainnya.

Sementara itu, berita tentang tangis George Sugama Halim, anak bos toko roti yang aniaya pegawai, turut menarik perhatian banyak pembaca.

Saksi Bisu yang Bikin Kaget di Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti

Saksi Bisu yang Bikin Kaget di Kasus Penganiayaan Pegawai Toko Roti

()

Di hadapan anggota Dewan Komisi III DPR, Dwi Ayu Dharmawati menceritakan pengalaman kelamnya dianiaya anak bos bernama George Sugama Halim. Barang bukti kursi besi untuk menganiaya Dwi membuat kaget anggota DPR.

Dwi berprofesi sebagai karyawati toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Dwi dianiaya oleh George, yang merupakan anak dari pemilik toko roti tempatnya bekerja.

Dwi dan Komisi III DPR beraudiensi dalam masa reses di gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman memimpin rapat tersebut.

Kronologi George Sugama Halim Aniaya Pegawai Toko Roti di Cakung Versi Korban

Kronologi George Sugama Halim Aniaya Pegawai Toko Roti di Cakung Versi Korban

()

JAKARTA, KOMPAS.com - D (19), pegawai toko roti di Cakung, Jakarta Timur, yang dianiaya anak bosnya bernama George Sugama Halim (35) mengungkapkan kronologi penganiayaan yang menimpanya pada 17 Oktober 2024 lalu.

Hal itu diungkapkan D saat rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

"Awalnya saya kan sedang bekerja tanggal 17 Oktober 2024 jam 21.00 WIB. Di situ dia (George) datang ke dalam toko (roti) lalu duduk di sofa, lalu pesan makanan online," jelas D, dikutip dari video YouTube Kompas TV, Selasa.

Korban Penganiayaan George Halim Mengaku Dapat Ancaman untuk Hapus Video Viral

Korban Penganiayaan George Halim Mengaku Dapat Ancaman untuk Hapus Video Viral

()

JAKARTA, KOMPAS.com – D, korban penganiayaan oleh George Sugama Halim, anak pemilik toko roti di Jakarta Timur, mengungkap adanya ancaman dari pihak keluarga pelaku setelah kasus ini viral di media sosial.

D mengaku ancaman tersebut datang dari ibu pelaku yang meminta agar video penganiayaan dihapus.

"Ibu pelaku sejak (kasus) ini viral dia bilang kalau video enggak dihapus, bakal laporin ke polisi. Tapi chat-nya dihapus. Itu bilang lewat chat," ujar D dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (17/12/2024).

Korban Penganiayaan George Halim Ditawarkan Bantuan Pengacara, Ternyata Utusan Ibu Pelaku

Korban Penganiayaan George Halim Ditawarkan Bantuan Pengacara, Ternyata Utusan Ibu Pelaku

()

JAKARTA, KOMPAS.com - D, korban penganiayaan oleh anak pemilik toko roti di Jakarta Timur, George Sugama Halim, mengaku sempat didatangi seorang pengacara yang mengaku akan membantu proses hukum terkait peristiwa tersebut.

Namun, belakangan terungkap bahwa pengacara itu ternyata merupakan utusan dari Linda, ibu pelaku yang juga bos D.

"Ada cerita juga yang tentang pengacaranya, saya sempat dikirimkan pengacara dari pelaku. Tapi pada awalnya saya tidak tahu kalau itu merupakan utusan keluarga pelaku," ujar D, dikutip dari tayangan Kompas TV pada Selasa (17/12/2024).

Polisi Minta Maaf Penanganan Kasus Karyawati Toko Roti Terkesan Lambat

Polisi Minta Maaf Penanganan Kasus Karyawati Toko Roti Terkesan Lambat

()

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengakui proses penanganan kasus penganiayaan terhadap karyawati toko roti bernama Dwi Ayu Dharmawati oleh anak bosnya, George Sugama Halim, terkesan lambat. Nicolas pun meminta maaf atas hal itu.

"Kami selaku penyidik kami mohon maaf atas keterlambatan proses penyidikan ini," kata Nicolas seusai rapat audiensi korban karyawati toko roti dengan Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Nicolas mengatakan keterlambatan dalam proses penanganan kasus itu tanpa disengaja. Dia menyebutkan ada hal-hal nonteknis yang menjadi penyebabnya.

Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati

Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Karyawati

()

Polres Jakarta Timur (Jaktim) masih terus menyidik kasus penganiayaan terhadap karyawati toko roti bernama Dwi Ayu Dharmawati oleh anak bosnya, George Sugama Halim. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menegaskan pihaknya akan mengusut kasus itu hingga tuntas.

"Seperti harapan dari kita semua bahwa kasus ini sudah di tahap penyidikan, dan Tersangka sudah ditahan. Maka kami akan memprosesnya secepat mungkin untuk ke sampai ke meja pengadilan," kata Lilipaly seusai rapat audiensi korban karyawati toko roti dengan Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Korban Anak Bos Toko Roti Mengaku Ditawari Bantuan Pengacara, Ternyata Utusan Ibu Pelaku

Korban Anak Bos Toko Roti Mengaku Ditawari Bantuan Pengacara, Ternyata Utusan Ibu Pelaku

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Dwi Ayu Darnawati, pegawai toko roti di Jakarta Timur yang menjadi korban penganiayaan anak bosnya, George Sugama Halim mengaku sempat didatangi oleh seorang pengacaranya.

Kepada Dwi dan keluarganya, pengacara tersebut mengaku sebagai utusan dari polda dan hendak membantu proses hukum terkait peristiwa yang dialaminya.

“Saya sempat dikirimkan pengacara dari pihak pelaku tapi awalnya, saya enggak tahu kalau itu dari pihak pelaku, dia ngakunya dari LBH utusan dari polda dia ngakunya,” ujar Dewi dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR RI, Selasa (17/12/2024).

Dianiaya Anak Bos, Pegawai Toko Roti Jual Motor untuk Sewa Pengacara

Dianiaya Anak Bos, Pegawai Toko Roti Jual Motor untuk Sewa Pengacara

()

Karyawati korban penganiayaan anak bos toko roti, Dwi Ayu Dharmawati, menceritakan menjual motor miliknya saat mengawal kasus yang menimpa dirinya. Dwi mengatakan motor itu dijual untuk menyewa pengacara.

Hal itu disampaikan dalam audiensi di ruang rapat Komisi III DPR, gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Habiburokhman, memimpin rapat tersebut.

Dwi mulanya mengatakan ada pengacara yang dikirimkan kepada dirinya. Dia menyebut pengacara itu mengatasnamakan utusan dari polda.

Polisi Bakal Cek Kejiwaan Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai

Polisi Bakal Cek Kejiwaan Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai

()

Penyidikan kasus penganiayaan terhadap karyawati toko roti yang dilakukan George Sugama Halim, di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, masih berjalan. Polisi bakal melakukan tes kejiwaan terhadap anak bos toko roti tersebut.

"Jadi kami akan melakukan pemeriksaan kejiwaan daripada si tersangka ini sendiri," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, George disebut temperamental. "Kalau dari hasil keterangan para saksi, seperti itu (temperamental)," imbuhnya.

Komisi III DPR Kaget Lihat Barang Bukti Penganiayaan Karyawati Toko Roti

Komisi III DPR Kaget Lihat Barang Bukti Penganiayaan Karyawati Toko Roti

()

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly memaparkan kasus penganiayaan oleh anak bos toko roti, George Sugama Halim, terhadap karyawati bernama Dwi Ayu Dharmawati di Penggilingan, Jakarta Timur. Lilipaly menampilkan tangkapan layar barang bukti yang diamankan dalam kasus tersebut.

Audiensi digelar di gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra Habiburokhman memimpin rapat tersebut.

Lilipaly menampilkan foto berisi sejumlah barbuk. Salah satunya kursi kantor besi yang sempat viral dilemparkan kepada Dwi.

Korban Penganiayaan George Sugama Halim Tak Sertakan Bukti Video Rekaman

Korban Penganiayaan George Sugama Halim Tak Sertakan Bukti Video Rekaman

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap bahwa korban penganiayaan oleh anak bos toko roti, George Sugama Halim (35), tidak menyertakan alat bukti berupa video saat pertama kali melapor ke penyidik.

“Pada saat pemeriksaan awal juga, (informasi) dari penyidik, tidak ada disampaikan oleh si korban terkait dengan video, ataupun terkait dengan foto-foto,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Senin (16/12/2024).

Menurut Nicolas, penyidik baru mengetahui detail penganiayaan George terhadap korban setelah video kejadian tersebut viral di media sosial.

Muncul Video Lama Anak Bos Toko Roti Tantrum hingga Lempar Meja

Muncul Video Lama Anak Bos Toko Roti Tantrum hingga Lempar Meja

()

Kasus penganiayaan yang terjadi terhadap karyawati toko roti Lindayes di Cakung, Jaktim, oleh anak bosnya, George Sugama Halim, mendapat perhatian publik. Baru-baru ini muncul lagi video lama yang memperlihatkan George marah-marah hingga membanting meja dan kursi.

Dalam video yang beredar di media sosial, dilihat detikcom, Selasa (17/12/2024), terlihat George memakai kaus warna biru dan celana jins selutut. Dia awalnya terlihat duduk di sofa dan terlibat adu mulut dengan sejumlah wanita yang diduga karyawatinya. Dinarasikan bahwa video tersebut adalah video lama.

TNI AD Bantah Bekingi Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai

TNI AD Bantah Bekingi Anak Bos Toko Roti Penganiaya Pegawai

()

Viral di media sosial narasi yang menyebut George Sugama Halim, anak bos toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, dibekingi anggota TNI. Kadispenad Brigjen Wahyu Yudhayana menegaskan tidak ada anggotanya yang membekingi pelaku.

"Bahwa benar foto di X dan video di TikTok tersebut adalah personel polisi militer. Namun foto tersebut merupakan foto lama, diambil 4 tahun yang lalu tepatnya tahun 2021, jauh sebelum kejadian penganiayaan yang viral saat ini. Bahkan salah satu anggota polisi militer yang fotonya beredar di medsos X, telah lama pensiun," kata Wahyu saat dihubungi wartawan, Selasa (17/12/2024).

3 Pengakuan George Anak Bos Toko Roti Tersangka Penganiaya Karyawati

3 Pengakuan George Anak Bos Toko Roti Tersangka Penganiaya Karyawati

()

Polisi menetapkan George Sugama Halim sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap DAD, karyawati toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur. Anak bos toko roti itu saat ini telah ditahan polisi.

Dari hasil pemeriksaan polisi, terungkap sejumlah pengakuan George terkait kasus tersebut. George mengaku khilaf telah melakukan penganiayaan tersebut.

Seperti diketahui, George dilaporkan atas dugaan penganiayaan yang menyebabkan kepala DAD bocor. Kasus ini dilaporkan oleh korban ke Polres Metro Jakarta Timur pada 18 Oktober 2024.

Kapolri Diminta Evaluasi Kinerja Polisi di Tingkat Bawah agar Tak Lamban Tangani Kasus

Kapolri Diminta Evaluasi Kinerja Polisi di Tingkat Bawah agar Tak Lamban Tangani Kasus

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan, meminta Kapolri untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja aparat kepolisian di tingkat bawah.

Pernyataan Edi itu menyusul lambannya penanganan kasus penganiayaan yang melibatkan anak pemilik toko roti di kawasan Cakung, Jakarta Timur, George Sugama Halim.

"Ini menjadi koreksi buat seluruh jajaran Polri. Kita minta kepada Kapolri harus tegas terhadap kapolres dan kasat. Agar atau kemudian dievaluasi, boleh sebagus yang mengajukan laporan masyarakat ya," ujar Edi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/12/2024).

Kasus George Halim dan Stigma No Viral No Justice

Kasus George Halim dan Stigma No Viral No Justice

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Stigma "no viral, no justice" kembali mencuat setelah video penganiayaan yang melibatkan anak pemilik toko roti, George Sugama Halim, viral di media sosial pada Minggu (15/12/2024).

Video merekam kejadian kekerasan terhadap pegawai toko roti berinisial D di Cakung, Jakarta Timur, yang terjadi pada 17 Oktober 2024.

Insiden ini menjadi perhatian publik karena dugaan lambatnya penanganan oleh pihak kepolisian hingga video itu viral dengan tagar "No Viral No Justice."

Tangis George Sugama Halim, Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai, Mengaku Khilaf atas Perbuatannya

Tangis George Sugama Halim, Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai, Mengaku Khilaf atas Perbuatannya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, meneteskan air mata saat ditanya oleh polisi dan wartawan tentang alasannya menganiaya pegawai berinisial D (19).

“Saya khilaf,” kata George yang sesudahnya menyeka air mata menggunakan tangan kiri yang tengah diborgol, saat dihadiri dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Tak ada kata lain yang diungkapkan George usai mengaku khilaf atas perbuatannya. Dia hanya menganggukkan kepala ketika ditanya apakah menyesalkan perbuatannya atau tidak.

Bukan Hanya Pegawai, George Sugama Halim Juga Pernah Aniaya Ibu dan Adiknya

Bukan Hanya Pegawai, George Sugama Halim Juga Pernah Aniaya Ibu dan Adiknya

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee mengungkapkan, George Sugama Halim, anak pemilik toko, juga menganiaya ibu dan adiknya.

Penganiayaan tersebut diduga disebabkan oleh keterbelakangan kecerdasan yang dialami George, baik dalam aspek IQ maupun EQ, berdasarkan hasil tes yang dilakukan.

"Memang, bahkan bukan hanya terjadi kepada saudari (karyawan berinisial D), melainkan juga kepada pemilik (orangtua) dan saudaranya," bunyi keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram Lindayes Patisserie and Coffee, Senin (16/12/2024).

Penanganan Kasus Penganiayaan Anak Bos Roti George Sugama Dinilai Lambat, Ini Kata Polisi

Penanganan Kasus Penganiayaan Anak Bos Roti George Sugama Dinilai Lambat, Ini Kata Polisi

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, penyidik mulai menindaklanjuti laporan kasus penganiayaan anak pemilik toko roti, George Sugama Halim (35), terhadap pegawai orangtuanya berinisial D sejak November 2024.

Lilipaly menyebut, pada penyelidikan awal, penyidik Polres Metro Jakarta Timur memeriksa korban dan para saksi kasus tersebut.

Hal ini disampaikan Lilipaly menjawab tudingan publik yang menganggap polisi lambat menangani kasus ini dan baru mulai bekerja usai video penganiayaan George terhadap D viral di media sosial.

Polisi: Anak Bos Toko Roti ke Sukabumi karena Diancam-Pengobatan Kejiwaan

Polisi: Anak Bos Toko Roti ke Sukabumi karena Diancam-Pengobatan Kejiwaan

()

George Sugama Halim, anak bos toko roti yang viral menganiaya karyawati di Cakung, Jakarta Timur, ditangkap polisi di hotel kawasan Sukabumi, Jawa Barat. Kepada polisi, George mengaku ke Sukabumi karena menerima ancaman dan juga untuk pengobatan kejiwaan.

"(Tersangka ke Sukabumi) dalam rangka yang pertama, menghindari karena merasa takut ada ancaman-ancaman dan mau dibakar dan sebagainya yang masuk ke nomor HP WA dari orang tua," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipalu dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/12/2024).

Anak Bos Toko Roti Dikenal Temperamental, Sering Lempar-lempar Barang

Anak Bos Toko Roti Dikenal Temperamental, Sering Lempar-lempar Barang

()

Polisi mengungkapkan George Sugama Halim, anak bos toko roti yang menganiaya karyawati, sering emosional. Sosok George dikenal temperamental.

"Kalau dari hasil keterangan para saksi, seperti itu (temperamental)," jelas Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di kantornya, Senin (16/12/2024).

Nicolas juga menjelaskan bahwa tindakan penganiayaan dilakukan George tak hanya sekali. George sering ’tantrum’ hingga melemparkan barang-barang yang ada di hadapannya.

"Ada memang lebih dari satu kali dia emosi dan melampiaskan kemarahannya dengan merusak barang-barang yang ada di TKP ataupun melukai. Kalau ada karyawan di situ yang berhadapan dengan dia bisa juga terkena emosinya yang bersangkutan," kata Nicolas.

George Sugama Halim Lempar Pegawai Toko Roti Pakai Kursi, Patung, hingga Mesin EDC

George Sugama Halim Lempar Pegawai Toko Roti Pakai Kursi, Patung, hingga Mesin EDC

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung sekaligus tersangka penganiayaan melempari pegawai orangtuanya berinisial D menggunakan sejumlah barang.

Hal tersebut diungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat menjelaskan kronologi penganiayaan George terhadap D pada 17 Oktober 2024.

“Tersangka melakukan pelemparan-pelemparan dengan menggunakan loyang, mesin EDC, juga kursi besi serta patung hiasan yang ada di atas meja di TKP itu sendiri,” ungkap Lilipaly di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Jawaban Polisi Usai Anak Bos Toko Roti George Sugama Halim Disebut Punya Beking TNI

Jawaban Polisi Usai Anak Bos Toko Roti George Sugama Halim Disebut Punya Beking TNI

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly tak berkomentar banyak atas klaim George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawai orangtuanya, mengaku punya beking TNI.

“Mengenai hal itu, saya tidak bisa berkomentar,” ujar Lilipaly dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

Pasalnya, saat diperiksa polisi, pegawai toko roti berinisial D korban penganiayaan George tak menyinggung klaim tersangka soal pengakuan beking TNI tersebut.

Polisi Bakal Tes Psikologi Anak Bos Toko Roti Tersangka Penganiaya Karyawati

Polisi Bakal Tes Psikologi Anak Bos Toko Roti Tersangka Penganiaya Karyawati

()

Polisi buka suara mengenai kabar kebenaran IQ dan EQ rendah dari George Sugama Halim anak bos toko roti yang jadi tersangka kasus penganiayaan terhadap pegawainya. Polisi akan melakukan tes psikologi terhadap George.

"Terkait dengan pertanyaan bahwa yang bersangkutan punya, yang beredar di masyarakat itu, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologis daripada tersangka ini," ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly dalam konferensi pers di kantornya, Senin (16/12/2024).

Anak Bos Toko Roti No Comment Ditanya Alasan Minta Karyawati Antar Makanan

Anak Bos Toko Roti No Comment Ditanya Alasan Minta Karyawati Antar Makanan

()

George Sugama Halim, anak bos toko roti yang menganiaya pegawainya, DAD, dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Timur. George juga sempat berinteraksi dengan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly.

George sempat ditanya alasan dia menganiaya korban DAD hingga terluka. George pun mengaku melakukan hal tersebut karena khilaf.

George diduga tega menganiaya karyawati toko roti itu karena korban menolak membawakan makanan untuknya. Saat ditanya alasan menyuruh DAD untuk mengantar roti ke kamar pribadinya, George enggan menjawab.

George Sugama Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi Usai Disebut Keterbelakangan Kecerdasan

George Sugama Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi Usai Disebut Keterbelakangan Kecerdasan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawai orangtuanya, bakal menjalani pemeriksaan psikologi.

Langkah ini dilakukan menyusul adanya dugaan pelaku mempunyai keterbelakangan kecerdasan Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menekankan, hanya ahli yang bisa menjawab mengenai kondisi psikologi tersangka.

“Terkait dengan pertanyaan bahwa yang bersangkutan punya, yang beredar di masyarakat itu, kami akan melakukan pemeriksaan lanjutan terkait dengan psikologis daripada tersangka ini,” ucap Lilipaly di kantornya, Senin (16/12/2024).

George Sugama Kabur ke Sukabumi Usai Dapat Ancaman Mau Dibakar

George Sugama Kabur ke Sukabumi Usai Dapat Ancaman Mau Dibakar

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), mengaku sempat mendapat teror setelah penganiayaan yang dilakukannya terhadap pegawai toko roti berinisial D diketahui publik. 

Karena merasa terancam, anak bos toko roti itu akhirnya pergi ke Sukabumi, Jawa Barat bersama orangtuanya, Minggu (15/12/2024).

"Beliau (George Sugama) ke Sukabumi itu bersama kedua orangtuanya dalam rangka yang pertama, menghindari karena rasa takut ada ancaman-ancaman dan mau dibakar dan sebagainya yang masuk ke nomor HP dari orangtuanya. Jadi merasa ketakutan, terancam nyawanya," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly di kantornya, Senin malam.

Polisi Jelaskan Rangkaian Kasus Anak Bos Toko Roti hingga Ditangkap

Polisi Jelaskan Rangkaian Kasus Anak Bos Toko Roti hingga Ditangkap

()

Polres Metro Jakarta Timur menjelaskan rangkaian penyelidikan kasus penganiayaan terhadap karyawati toko roti hingga George Sugama Halim (GSH) ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat. George saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, pihaknya menerima laporan korban berinisial DAD pada 18 Oktober 2024. Laporan korban teregister dengan nomor LP/B/3414/X/2024/SPKT/Polres Jakarta Timur/Polda Metro Jaya.

"Kita sampaikan bahwa laporan polisi itu mengenai adanya dugaan peristiwa pidana yang terjadi pada tanggal 17 Oktober, sekitar pukul 21.00, di TKP toko roti yang ada di Jalan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Atas kejadian itu, pelapor merasa menjadi korban, karena dianiaya oleh GSH dan pelapornya bernama Saudari DAD," jelas Kombes Nicolas dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Timur, Senin (16/12/2024).

George Sugama, Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai, ke Sukabumi buat Jalani Pengobatan

George Sugama, Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai, ke Sukabumi buat Jalani Pengobatan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - George Sugama Halim (35), anak bos toko roti di Cakung yang menganiaya pegawai orangtuanya, pergi ke  Sukabumi, Jawa Barat untuk menjalani pengobatan. 

George bersama keluarga bertolak ke Sukabumi pada Minggu (15/12/2024) siang, sebelum akhirnya ditangkap oleh polisi atas kasus penganiayaan pada Senin (16/12/2024).

“Ada penawaran, informasi bahwa di Sukabumi itu ada pengobatan-pengobatan, tempat pengobatan orang-orang yang dianggap kelainan, sedikit kelainan gitu,” kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di kantornya, Senin (16/12/2024).