Anak Bunuh Ayah Dan Nenek

Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Jalani Tes Kejiwaan Lanjutan di RS Polri

Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Jalani Tes Kejiwaan Lanjutan di RS Polri

()

Remaja MAS (14) yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), serta melukai ibunya, AP (40), di rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan, dirujuk ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Remaja MAS akan menjalani pemeriksaan kejiwaan lanjutan.

"Betul (dirujuk ke RS Polri), karena rekomendasi dari psikolog Apsifor untuk pemeriksaan kejiwaan lanjutan oleh (dokter psikiatri) anak MAS harus dilakukan tim dari RS Polri dan RSCM akan mengobservasi anak selama 14 hari," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dihubungi, Senin (16/12/2024)

Berkas Perkara Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

Berkas Perkara Pembunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkas perkara MAS (14), remaja pembunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan diserahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).

"Iya benar, si adik (MAS) juga dibawa dari Polres Jakarta Selatan diserahkan ke Kejari Jakarta Selatan," kata kuasa hukum MAS Amriadi Pasaribu.

Pelimpahan berkas perkara tersebut bakal dilakukan sekira pukul 14.00 WIB.

AP (40), ibu MAS yang turut ditikam oleh putranya, tidak hadir dalam pelimpahan ini.

Berkas Rampung, Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Dilimpahkan ke Jaksa Hari Ini

Berkas Rampung, Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Dilimpahkan ke Jaksa Hari Ini

()

Berkas perkara kasus remaja MAS (14) membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), serta melukai ibunya, AP (40), di rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan, telah rampung. Hari ini akan dilakukan pelimpahan tahap 2, yakni tersangka dan barang bukti ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

"Iya, hari ini pelimpahan ke Kejaksaan. Iya (pelimpahan tahap 2)," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Senin (16/12/2024).

Dihubungi terpisah, kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu, mengatakan pelimpahan akan dilakukan pada pukul 14.00 WIB. Amriadi mengatakan orang tua korban tidak akan mendampingi pelimpahan tersangka.

Pekan Depan, Polisi Limpahkan Berkas Kasus ABG Cilandak Bunuh Ayah-Nenek

Pekan Depan, Polisi Limpahkan Berkas Kasus ABG Cilandak Bunuh Ayah-Nenek

()

Proses hukum terus berlanjut untuk kasus MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Kini kepolisian sudah melengkapi berkas perkara untuk dikirim ke kejaksaan pekan depan.

"Kita kan ada 7 plus 8 (hari) untuk melengkapi berkas. Jadi kita sudah melengkapi berkas (perkara) yang dikirim ke kejaksaan," kata Kasi Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Mapolsek Tebet, Jaksel, Jumat (13/12/2024).

Nurma menerangkan kelengkapan berkas itu disusun dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) dan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Selatan. Mereka juga memeriksa sejumlah saksi dalam perkara ini.

Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Belum Dipertemukan dengan Ibunda, Kenapa?

Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Belum Dipertemukan dengan Ibunda, Kenapa?

()

Polisi belum mempertemukan AP (40) dengan putranya, MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Langkah ini diambil atas pertimbangan kondisi psikis AP yang belum pulih.

"Belum (dipertemukan). Memang belum bisa ditemukan. Karena memang dari ibunya, psikisnya masih belum pulih," ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Mapolsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).

Nurma mengatakan AP kerap menangis setiap kali pemeriksaan sehingga tak hanya fisik, tapi juga psikis AP masih menunggu pulih dari trauma. Kini AP pun sudah ada di rumah keluarganya.

Ibu Maafkan ABG Pembunuh Keluarga, Sempat Tak Percaya Anaknya Membunuh

Ibu Maafkan ABG Pembunuh Keluarga, Sempat Tak Percaya Anaknya Membunuh

()

Polisi mengungkap pengakuan wanita inisial AP (40) yang terluka usai ditikam anaknya sendiri, MAS (14) di Cilandak, Jaksel. AP mengaku memaafkan perbuatan anaknya yang telah menghilangkan nyawa suami dan ibunya.

"Kalau kita mintain keterangan kemarin, ibunya sangat memaafkan. ‘Bagaimana pun ceritanya dia tetap anak saya’, itu yang dikatakan oleh ibunya," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi di Mapolsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).

Nurma mengungkapkan, AP bahkan meminta agar MAS mendapatkan keringanan hukuman. AP bahkan sempat tidak percaya jika anaknya yang membunuh suami dan ibunya.

Ada Momen Main Petak Umpet Sebelum Remaja Cilandak Bunuh Ayah-Nenek

Ada Momen Main Petak Umpet Sebelum Remaja Cilandak Bunuh Ayah-Nenek

()

Polisi mengungkap fakta terbaru terkait kasus remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. MAS sempat ‘main petak umpet’ sebelum membunuh ayah-nenek dan melukai ibunya.

Hal ini terungkap dari hasil pemeriksaan tambahan terhadap ibunda MAS, AP (40). Dalam pemeriksaan itu, ibunda MAS mengungkap momen terakhir di malam hari sebelum terjadinya peristiwa berdarah tersebut.

"Ya, jadi kemarin kita minta keterangan dari ibunya bahwa sempat bercanda, kemudian sempat bermain. Ya, bermainnya itu malah seperti petak umpet," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Polsek Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/12/2024).

ABG di Cilandak Sempat Makan-Bercanda Bareng Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek

ABG di Cilandak Sempat Makan-Bercanda Bareng Sebelum Bunuh Ayah dan Nenek

()

Polisi mengungkap momen sebelum remaja MAS (14) membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), serta melukai ibunya, AP (40), di rumahnya di Cilandak, Jakarta Selatan. Tersangka sempat bercanda bersama para korban.

"Jadi waktu malam kejadian, dari keterangan ibu-anak tersebut, mereka masih bercanda selayaknya ibu, ayah, dan keluarga inti ya. Kemudian mereka masih tertawa, ya itu yang terjadi dari keterangan ibu yang tadi kita mintain keterangan," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

Ibu Masih Tak Menyangka Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak

Ibu Masih Tak Menyangka Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak

()

Polisi sudah memeriksa wanita berinisial AP (40) setelah sebelumnya kritis akibat ditusuk anaknya sendiri, MAS (14), di rumahnya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Wanita AP mengaku tidak percaya ditusuk anaknya sendiri. Kasus itu juga mengakibatkan ayah dan neneknya tewas.

"Dari ibunya masih tidak menyangka bahwa kejadian itu akan terjadi pada dia dan keluarganya," kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Selasa (10/12/2024).

Total 30 pertanyaan diajukan penyidik kepada wanita AP. Penyidik juga memperlihatkan rekaman CCTV di sekitar lokasi pembunuhan.

Prestasi Pelajar yang Bunuh Ayah dan Neneknya Menurun sejak Tak Bisa Sekolah di Tempat Favorit

Prestasi Pelajar yang Bunuh Ayah dan Neneknya Menurun sejak Tak Bisa Sekolah di Tempat Favorit

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja pembunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, mengalami penurunan nilai akademik setelah dia tidak bisa bersekolah di tempat yang dia inginkan.

Hal itu diungkapkan oleh Novita Tandry, psikolog anak, remaja, dan keluarga yang sempat mendampingi MAS dalam pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

"Yang selama ini sampai SMP, dia selalu masuk 10 besar dan dia tidak diterima di sekolah yang dia mau. Jadi sebenarnya harusnya mau masuk sekolah favorit, tapi dia enggak diterima," kata Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Polisi Bakal Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Pekan Ini

Polisi Bakal Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Pekan Ini

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Polres Metro Jakarta Selatan bakal menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pekan ini.

"Ya kemungkinan minggu ini kita beri tahu pelaksanaannya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat ditemui di Lebak Bulus, Senin (9/12/2024).

Rekonstruksi kasus pembunuhan oleh MAS (14) ini rencananya bakal digelar tertutup mengingat pelaku merupakan anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Ade juga membuka peluang digunakannya pemeran pengganti dalam kasus ini karena MAS masih di bawah umur.

Gangguan Tidur Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Bisa Picu Halusinasi, Seolah Dengar Bisikan

Gangguan Tidur Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek Bisa Picu Halusinasi, Seolah Dengar Bisikan

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Novita Tandry, psikolog yang sempat mendampingi MAS (14), pembunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, menyebut ada korelasi gangguan tidur seseorang dengan halusinasi yang mungkin dialami oleh orang tersebut.

Bisa jadi, MAS berhalusinasi mendengar bisikan untuk membunuh keluarganya karena kurangnya waktu tidur itu.

"Namanya distorsi persepsi, yang disebut sama sebenarnya tanda-tanda dan gejala pada saat kita mengalami gangguan psikologis. Jadi halusinasi auditori, halusinasi visual itu bisa terjadi pada saat kita kurang tidur," kata Novita saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek Pekan Ini

Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek Pekan Ini

()

Polisi akan menggelar rekonstruksi kasus remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan. Rencananya, rekonstruksi digelar pada pekan ini.

"Ya kemungkinan minggu ini kita beri tahu pelaksanaannya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).

Ade Idnal mengatakan rekonstruksi akan digelar secara tertutup, mengingat MAS berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH). Rekonstruksi juga kemungkinan menggunakan pemeran pengganti.

Polisi Kebut Berkas Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak

Polisi Kebut Berkas Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak

()

Penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan mengebut berkas pemeriksaan remaja MAS (14) terkait pembunuhan ayah dan neneknya di Cilandak. Dalam waktu dekat, polisi harus segera melimpahkan berkas perkara MAS sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABK) ke kejaksaan.

"15 hari maksimal setelah kejadian terjadi, kami sudah harus kirim ke kejaksaan," Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

Ade Rahmat mengungkap saat ini pihaknya tengah dilakukan pemeriksaan terhadap sang ibu, AP (40), yang turut menjadi korba luka akibat tusukan yang dilancarkan oleh MAS.

Polisi Buka Kemungkinan Periksa Psikiater Pemeriksa ABG Pembunuh Keluarga

Polisi Buka Kemungkinan Periksa Psikiater Pemeriksa ABG Pembunuh Keluarga

()

Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap MAS (14), remaja yang menusuk ayah dan neneknya hingga melukai ibunya, pernah dibawa ke psikiater sebanyak 4 kali oleh ibunda. Polisi membuka kemungkinan memeriksa psikiater tersebut.

"Nanti dari keterangan ibunya dapat (setelah pemeriksaan), dokter psikiaternya siapa, mungkin akan kita periksa juga," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (9/12/2024).

Ade Idnal juga membenarkan nilai sekolah MAS sempat mengalami penurunan. Namun dia menyebut tak mau menyimpulkan hal ini berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan MAS karena menjadi ranah dari psikolog.

Bisikan ABG Cilandak Sebelum Bunuh Ayah-Nenek: Biar Papa Mama Masuk Surga

Bisikan ABG Cilandak Sebelum Bunuh Ayah-Nenek: Biar Papa Mama Masuk Surga

()

Polisi mengungkap soal ‘bisikan meresahkan’ yang membuat remaja berinisial MAS (14) membunuh ayah-nenek dan melukai ibunya. MAS mengaku bisikan itu kemudian membuatnya berkeinginan agar ayah dan ibunya masuk surga.

"Ketika dia gelisah, dia bilang ’terlalu banyak beban orang tua, ya udah biar saya (MAS) yang mengambil alih, biar Papa-Mama masuk surga’. Setelah itu dia lakukan pembunuhan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal, di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).

Polisi: Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Sudah 4 Kali Dibawa Ibu ke Psikiater

Polisi: Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Sudah 4 Kali Dibawa Ibu ke Psikiater

()

Polisi mengungkap fakta baru terkait remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibu kandungnya. Menurut pengakuannya, MAS sudah pernah dibawa oleh ibunya, AP (40), ke psikiater.

"Ya si anak sendiri yang bercerita. Dia sudah empat kali dibawa ibunya ke psikiater. Dalam rangka apa? Yang bersangkutan nggak tau, mamanya yang tahu," ungkap Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal di rumah TKP pembunuhan, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2024).

Teka-teki Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek yang Belum Terjawab...

Teka-teki Motif Remaja Bunuh Ayah dan Nenek yang Belum Terjawab...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Masih banyak pertanyaan yang mengganjal mengenai tragedi pembunuhan ayah dan nenek oleh remaja berinisial MAS (14). Salah satunya adalah motif MAS membunuh keluarganya.

Sudah satu minggu lebih kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa MAS. Namun, pertanyaan mengenai motif pembunuhan masih tidak terjawab.

Sebaliknya, MAS justru beberapa kali disebut-sebut menyesali perbuatannya hingga menangis ketika mengenang malam keji itu.

"Ya dia sendiri mempertanyakan ya bagaimana kondisi ibunya. Dia sangat menyesal mengenai kejadian ini," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal saat ditemui di kantornya, Minggu (1/12/2024).

Tulisan Tangan Remaja Pembunuh Ayah-Nenek untuk Ibunda

Tulisan Tangan Remaja Pembunuh Ayah-Nenek untuk Ibunda

()

Kasus remaja MAS yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan masih terus diselidiki pihak kepolisian. Terbaru, remaja berusia 14 tahun ini dikabarkan membuat surat untuk ibundanya, AP (40) yang mengalami luka-luka usai ditikam olehnya.

Surat tulisan tangan MAS ini diungkap oleh kuasa hukumnya, Amriadi Pasaribu. Surat itu ditulis oleh MAS yang saat ini berada di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS). Berikut rangkumannya.

Amriadi mengungkapkan MAS menuliskan surat yang ditujukan kepada ibunya. Surat itu ia sampaikan saat dirinya membesuk MAS di LPAS.

Permintaan Maaf Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek dalam Secarik Surat...

Permintaan Maaf Remaja Pembunuh Ayah dan Nenek dalam Secarik Surat...

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), remaja yang membunuh ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, menulis surat permintaan maafnya atas kejadian itu.

"Maafin aku udah nyusahin, dan makasih semuanya. Seperti kalian, aku juga bakal bantu orang banyak, terima kasih semuanya. Saya sekarang sehat-sehat saja," tulis MAS dalam suratnya di Jakarta, tertanggal Jumat (6/12/2024).

Kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu mengatakan, surat tersebut ditulis langsung oleh MAS di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS).

Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Kini Diperiksa Psikolog Forensik

Remaja yang Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Kini Diperiksa Psikolog Forensik

()

JAKARTA, KOMPAS.com - MAS (14), pembunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sedang diperiksa oleh psikolog forensik untuk menggali lebih jauh soal motif penikaman itu.

Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan, psikolog forensik telah memeriksa MAS selama tiga hari ke belakang. Akan tetapi, belum ada hasil dari pemeriksaan tersebut.

"Untuk tes kejiwaan belum keluar, kemarin memang sudah dari psikologi forensik sudah memeriksa selama tiga hari. Untuk hasilnya menunggu," kata Nurma saat dikonfirmasi, Jumat (6/12/2024).

Ibu yang Ditusuk Anak Belum Bisa Dimintai Keterangan, Ini Kondisi Terkininya

Ibu yang Ditusuk Anak Belum Bisa Dimintai Keterangan, Ini Kondisi Terkininya

()

AP (40), ibu yang juga jadi sasaran penusukan anaknya, MAS (14), belum bisa dimintai keterangan. Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi mengatakan AP masih dalam proses pemulihan di RS Fatmawati.

"Untuk kondisi ibu anak tersebut, masih di Rumah Sakit Fatmawati ya," kata Nurma di Polres Metro Jaksel, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024).

Nurma mengatakan AP masih menjalani proses pemulihan baik dari sisi fisik maupun mental. Karena itu, sampai saat ini, polisi belum dapat meminta keterangan kepada AP.

Hasil Tes Kejiwaan Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Keluar 2 Minggu Lagi

Hasil Tes Kejiwaan Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Keluar 2 Minggu Lagi

()

Remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jaksel, telah menjalani pemeriksaan kejiwaan. Polisi saat ini masih menunggu hasil resmi pemeriksaan kejiwaan tersebut.

"Untuk tes kejiwaan belum keluar, kemarin memang sudah dari psikologi forensik sudah memeriksa selama tiga hari, untuk hasilnya menunggu," kata Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi di Polres Metro Jaksel, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024).

Nurma mengatakan hasil tes kejiwaan diperkirakan baru akan selesai dan diketahui hasilnya pada satu hingga dua pekan ke depan. Sementara untuk motif MAS membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya, yakni AP (40), masih terus didalami.

7 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak

7 Saksi Diperiksa Terkait Kasus Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Cilandak

()

Polres Metro Jakarta Selatan telah memeriksa tujuh saksi terkait kasus remaja MAS (14) yang membunuh Ayah APW (40) dan Nenek RM (69) serta melukai ibunya AP (40). Tujuh saksi itu mulai keluarga, satpam, hingga guru MAS.

"Saksi sudah tujuh ya kemarin, kemudian setelah lengkap dari tujuh orang yang diperiksa," kata Kasi Humas Polres Metro Jaksel AKP Nurma Dewi di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (6/12/2024).

"Tujuh saksi itu satpam, kemudian guru, tantenya," jelasnya.

Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Tulis Surat Untuk Ibunya, Ini Isinya

Remaja Pembunuh Ayah-Nenek Tulis Surat Untuk Ibunya, Ini Isinya

()

Remaja MAS (14) yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya RM (69), serta melukai ibunya, AP (40) menulis surat dari dalam Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS). Surat tersebut berisi permintaan maaf MAS.

Permintaan maaf MAS itu ditulis pada secarik kertas yang disampaikan oleh kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu. Amriadi mengatakan surat itu ditujukan MAS kepada ibunya.

"Saya barusan bertemu MAS dan melihat keadaannya. Saat ini dia sehat, dia juga menuliskan harapannya. Dia tulis di kertas pakai tulisan tangan sendiri," kata kuasa hukum MAS, Amriadi Pasaribu kepada wartawan, Jumat (6/12/2024).

Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Jaksel Jalani Ujian dari Lapas

Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Jaksel Jalani Ujian dari Lapas

()

Remaja MAS (14), yang membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), serta melukai ibunya, AP (40), dititipkan sementara di Lembaga Penempatan Anak Sementara (LPAS). MAS saat ini menjalani ujian akhir sekolah dari LPAS.

"Pendidikan anak dia ikut juga. Lagi ujian sekarang, kemarin kemarin ikut juga, ujian harus ikut. UAS, semesteran," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

Nurma mengatakan tersangka dititipkan terlebih dahulu di LPAS selama penyidik melakukan pendalaman kasus tersebut. Tersangka dititip di LPAS hingga proses persidangan kasus tersebut selesai. Setelah divonis, nantinya tersangka akan dititip di Bapas Kemensos.

Pengakuan dan Penyesalan Remaja Bunuh Sekeluarga

Pengakuan dan Penyesalan Remaja Bunuh Sekeluarga

()

Remaja di Cilandak, Jakarta Selatan, berinisial MAS membunuh ayah dan neneknya sendiri serta melukai ibunya. Apa motif remaja berusia 14 tahun itu membunuh keluarganya sendiri, hingga kini masih misteri.

Namun, MAS mulai terbuka kepada penyidik kepolisian. Dia mengaku menyesal dan meminta maaf atas peristiwa pembunuhan tersebut.

Pembunuhan itu terjadi pada Sabtu (30/11) dini hari. MAS masih menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan dan mulai menjelaskan soal pembunuhan itu meski masih ’lupa-lupa ingat'.

Keterangan Ibu Buka Tabir Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

Keterangan Ibu Buka Tabir Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus

()

JAKARTA, KOMPAS.com – Di balik tragedi kelam yang menggemparkan Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, seorang ibu menjadi saksi bisu yang harus merangkai kembali ingatan akan malam itu.

Pada Sabtu (30/11/2024), seorang remaja berinisial MAS (14) membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69), dengan dingin. Sementara ibunya, AP (40), nyaris kehilangan nyawa.

Kini, ibu MAS menjadi saksi kunci. Keterangannya dianggap vital untuk mengungkap dinamika keluarga yang mungkin tersembunyi di balik pintu rumah dua lantai itu.