Arus Modal Keluar

Mengantisipasi Volatilitas Arus Modal

Mengantisipasi Volatilitas Arus Modal

()

Dalam konferensi pers yang dilakukan pada 7 Desember lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa arah kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump kemungkinan besar akan lebih akseleratif dibandingkan dengan masa jabatan sebelumnya, sehingga pemerintah Indonesia perlu lebih waspada terhadap dampak kebijakan ekonomi dan politik yang akan dilakukan oleh Presiden AS tersebut. Di sisi yang lain, pasar keuangan AS cenderung merespons kebijakan Trump dengan kenaikan pasar saham yang diiringi dengan peningkatan defisit dan utang negara. Kenaikan ini sendiri akan menyebabkan imbal hasil obligasi yang tinggi yang pada akhirnya berdampak pada aliran modal keluar negara berkembang termasuk Indonesia. Dalam konteks ekonomi global yang semakin terintegrasi, Indonesia menghadapi tantangan serius akibat fluktuasi nilai tukar yang dipicu oleh spekulasi jangka pendek. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil dapat memberikan dampak luas pada perekonomian, mulai dari meningkatnya biaya impor, berkurangnya daya beli masyarakat, hingga terganggunya dunia usaha.