Asuransi Barang Milik Negara

Objek Asuransi Aset Pelat Merah Bakal Diperluas, Termasuk Mobil Dinas

Objek Asuransi Aset Pelat Merah Bakal Diperluas, Termasuk Mobil Dinas

()

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebutkan mulai 2025 mendatang, seluruh kendaraan dinas akan menjadi objek yang bisa diasuransikan kepada Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara (KABMN).

Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan saat ini objek produk konsorsium masih terbatas pada aset tidak bergerak seperti gedung bangunan.

"Tahun depan targetnya untuk kendaraannya, roda empat dan roda dua, tapi pemerintah juga lagi melakukan inventarisasi dulu aset-asetnya, karena sangat banyak di seluruh Indonesia kan, tentunya ini kan menyangkut anggaran APBN juga," kata Budi kepada Bisnis, Rabu (13/11/2024).

Cakupan Asuransi Barang Milik Negara Masih Minim, Pakar Bilang Begini

Cakupan Asuransi Barang Milik Negara Masih Minim, Pakar Bilang Begini

()

Bisnis.com, JAKARTA — Barang milik negara atau BMN yang sudah diasuransikan jumlahnya masih kecil dibanding keseluruhan BMN yang dapat diasuransikan.

Hingga 2023, nilai BMN yang sudah diasuransikan mencapai Rp68,5 triliun, atau 34% dari total nilai BMN yang dapat diasuransikan sebesar Rp200,89 triliun.

Sementara itu, jumlah nomor urut pencatatan (NUP) BMN yang sudah diasuransikan sebanyak 9.672, atau hanya 12% dari jumlah NUP objek asuransi BMN sebanyak 83.331.

Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) Abitani Taim mengatakan bahwa potensi asuransi BMN sangat besar. Namun sayangnya hal itu tidak diimbangi dengan kapasitas perusahaan asuransi yang tergabung dalam konsorsium asuransi BMN. 

Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara Terima Premi Rp400 Miliar sejak Dibentuk 2019

Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara Terima Premi Rp400 Miliar sejak Dibentuk 2019

()

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah pada 2019 telah membentuk konsorsium asuransi barang milik negara (BMN) yang beragnggotakan perusahaan asuransi umum dan reasuransi umum swasta dan milik negara. konsorsium ini bertugas memberikan pertanggungan terhadap BMN yang menjadi objek asuransi.

Konsorsium ini dipimpin PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan beranggotakan 59 perusahaan asuransi umum dan reasuransi umum. Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan bahwa sejak konsorsium berdiri sampai Oktober 2024 telah menerima premi lebih dari Rp400 miliar.

Konsorsium Asuransi Barang Negara Raup Premi Rp132,1 Miliar per Oktober 2024 dari Kemenkeu

Konsorsium Asuransi Barang Negara Raup Premi Rp132,1 Miliar per Oktober 2024 dari Kemenkeu

()

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan melaporkan jumlah premi yang sudah dibayar dan klaim yang sudah diterima untuk asuransi barang milik negara (BMN) dari periode Januari hingga Oktober 2024.

Kasubdit Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Adi Wibowo mengatakan total nilai premi asuransi BMN pada periode tersebut mencapai Rp132,1 miliar.

"Sepanjang tahun 2024, sampai dengan 31 Oktober 2024, total nilai premi asuransi BMN yang telah dibayarkan kepada Konsorsium Asuransi BMN yakni sebesar Rp132,1 miliar, dengan total BMN sebesar 10.536 NUP [nomor urut pendaftaran]," kata Adi kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).

Konsorsium Asuransi Gedung Pelat Merah Raup Premi Rp132,1 Miliar per Oktober 2024 dari Kemenkeu

Konsorsium Asuransi Gedung Pelat Merah Raup Premi Rp132,1 Miliar per Oktober 2024 dari Kemenkeu

()

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan melaporkan jumlah premi yang sudah dibayar dan klaim yang sudah diterima untuk asuransi barang milik negara (BMN) dari periode Januari hingga Oktober 2024.

Kasubdit Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Adi Wibowo mengatakan total nilai premi asuransi BMN pada periode tersebut mencapai Rp132,1 miliar.

"Sepanjang tahun 2024, sampai dengan 31 Oktober 2024, total nilai premi asuransi BMN yang telah dibayarkan kepada Konsorsium Asuransi BMN yakni sebesar Rp132,1 miliar, dengan total BMN sebesar 10.536 NUP [nomor urut pendaftaran]," kata Adi kepada Bisnis, Selasa (12/11/2024).