Asuransi Jiwa

Ciputra Life Ramal Return Investasi Naik 22% pada Akhir 2024

Ciputra Life Ramal Return Investasi Naik 22% pada Akhir 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) memproyeksikan kenaikan return investasi sampai dengan akhir 2024 di tengah tantangan volatilitas global. 

Direktur Ciputra Life Listianawati Sugiyanto mengatakan pihaknya berekspektasi bahwa hasil investasi dapat naik hingga 22% apabila dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya. 

“Ciputra Life memproyeksikan kenaikan hasil investasi sekitar 22% pada 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023,” kata Listi kepada Bisnis pada Kamis (5/12/2024).

Dalam melakukan investasi, Listi menyebut bahwa perusahaan terus memantau volatilitas suku bunga di pasar dan melakukan penyesuaian atas alokasi investasi terutama pada instrumen obligasi baik dari segi yield to maturity maupun durasi. 

Kata Pengamat soal Proyeksi Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa pada 2025

Kata Pengamat soal Proyeksi Investasi Perusahaan Asuransi Jiwa pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat mengungkap proyeksi investasi perusahaan asuransi jiwa di tengah ekspektasi penurunan suku The Federal Reserve (The Fed) pada 2025.  

Praktisi Manajemen Risiko dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman mengungkapkan ekspektasi penurunan suku bunga dapat memberikan peluang sekaligus tantangan bagi investasi perusahaan asuransi jiwa.

Dia menyebut penurunan suku bunga biasanya mendorong kenaikan harga obligasi, yang dapat memberikan keuntungan kapital bagi portofolio perusahaan asuransi yang berbasis pendapatan tetap. 

Racikan Investasi Perusahaan Asuransi Kala Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

Racikan Investasi Perusahaan Asuransi Kala Ekspektasi Penurunan Suku Bunga The Fed

()

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengungkap arah investasi industri asuransi jiwa seiring ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada 2025 serta dinamika pasar global pasca terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat. 

Kondisi ini mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk menyesuaikan alokasi portofolio investasi mereka agar tetap selaras dengan liabilitas dan produk yang ditawarkan.

Ketua Bidang Bisnis Syariah AAJI Paul Kartono mengatakan bahwa dana perusahaan yang digunakan untuk mendukung polis-polis tradisional dapat dialokasikan ke instrumen seperti surat berharga negara (SBN) atau obligasi sukuk korporasi. Langkah ini bertujuan agar terdapat kesesuaian antara jatuh tempo produk asuransi dengan jatuh tempo investasi sehingga pengelolaan aset dan kewajiban perusahaan dapat berjalan dengan lebih optimal.

Strategi Investasi Ciputra Life di Tengah Volatilitas Pasar pada 2025

Strategi Investasi Ciputra Life di Tengah Volatilitas Pasar pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life) telah menyiapkan strategi investasi untuk mengantisipasi dinamika pasar, termasuk volatilitas suku bunga yang diprediksi masih terjadi pada 2025. 

Kebijakan dan strategi ini disusun secara berkala dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, mempertimbangkan peluang di pasar, serta menyesuaikan alokasi investasi agar tetap selaras dengan target hasil investasi dan kewajiban terhadap pemegang polis.

Direktur Ciputra Life Listianawati Sugiyanto mengatakan perusahaan secara aktif memantau volatilitas suku bunga di pasar dan melakukan penyesuaian terhadap alokasi investasi, khususnya pada instrumen obligasi. 

Prudential Syariah Catat Kontribusi Rp2,7 Triliun Kuartal III/2024, Didominasi Unit-Linked

Prudential Syariah Catat Kontribusi Rp2,7 Triliun Kuartal III/2024, Didominasi Unit-Linked

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah mencatatkan pendapatan kontribusi Rp2,7 triliun per kuartal III/2024. Kontribusi tersebut tumbuh tipis apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp2,69 triliun. 

Presiden Direktur Prudential Syariah Iskandar Ezzahuddin mengungkapkan bahwa pendapatan kontribusi perseroan didominasi oleh produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit-linked sebanyak 60%. Sementara itu, pendapatan kontribusi dari produk tradisional mencapai sebanyak 40% dari total keseluruhan premi perusahaan.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Prabowo Diancam IHSG Turun hingga Tunggakan Pinjol Gagalkan KPR

()

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto memastikan bahwa akan tetap menjalankan kebijakan makan bergizi gratis meski mendapat tekanan dari berbagai sisi. Salah satu yang dia terima adalah ancaman turunnya indeks harga saham gabungan (IHSG) jika program andalannya itu berjalan.

Prabowo mengatakan bahwa ada satu pihak yang menertawakan program makan bergizi gratis. Dari sikap sinis itu muncul sebuah ancaman.

“Saya tahu saya diancam, ‘Nanti harga indeks saham akan turun.’ Di hari-hari pertama saya meluncurkan gagasan makan bergizi sudah muncul. Saya mengerti, saya ini cukup lama jadi orang Indonesia,” katanya saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (4/12/2024).

Ini Strategi Investasi Prudential Indonesia pada 2025

Ini Strategi Investasi Prudential Indonesia pada 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan asuransi jiwa PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mengungkapkan arah strategi penempatan investasi pada tahun 2025. 

Head Investment Prudential Indonesia Ni Made Muliartini mengungkapkan arah investasi perusahaan kemungkinan tidak jauh berbeda dengan tahun ini yakni paling banyak di saham.

Namun pihaknya tidak menutup kemungkinan bahwa penempatan investasi akan lebih besar ke obligasi karena tahun depan diproyeksikan produk tradisional akan bertumbuh. 

“Jadi komponen sahamnya akan turun, karena biasanya produk tradisional tidak kami tempatkan di saham, kami akan tempatkan di obligasi,” kata Made dalam acara Ngobrol Media dan Investasi Bareng Prudential pada (4/12/2024).