Bank Muamalat

Ditunjuk jadi Direktur Utama Baru Bank Muamalat, Ini Profil Imam Teguh Saptono

Ditunjuk jadi Direktur Utama Baru Bank Muamalat, Ini Profil Imam Teguh Saptono

()

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menyetujui pengangkatan Imam Teguh Saptono sebagai Direktur Utama perseroan pada hari ini.

Persamuhan tersebut juga menunjuk Kukuh Rahardjo sebagai Direktur baru perseroan. Susunan anyar pengurus bank milik Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) ini akan efektif usai penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain perubahan struktur kepengurusan, pemegang saham Bank juga menyetujui rencana aksi pemulihan (recovery plan) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK (POJK) No. 5/2024 tentang Penetapan Status Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Bank Umum. 

RUPSLB Bank Muamalat Angkat Imam Teguh Saptono jadi Direktur Utama

RUPSLB Bank Muamalat Angkat Imam Teguh Saptono jadi Direktur Utama

()

Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. menyetujui pengangkatan Imam Teguh Saptono sebagai Direktur Utama perseroan pada hari ini, Rabu (11/12/2024).

Pemegang saham Bank Muamalat juga menunjuk Kukuh Rahardjo sebagai Direktur baru perseroan. Susunan anyar pengurus perseroan ini akan efektif usai penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pelaksana Tugas (Plt.) Komisaris Utama Bank Muamalat Andre Mirza Hartawan menyampaikan bahwa pemegang saham juga menyetujui rencana aksi pemulihan (recovery plan) sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK (POJK) No. 5/2024 tentang Penetapan Status Pengawasan dan Penanganan Permasalahan Bank Umum. 

Adu Kinerja Laba Bank Syariah, Termini Muamalat Milik BPKH hingga Terbesar BSI Anak Usaha Bank Mandiri

Adu Kinerja Laba Bank Syariah, Termini Muamalat Milik BPKH hingga Terbesar BSI Anak Usaha Bank Mandiri

()

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perbankan syariah Indonesia membukukan laba bersih sebesar Rp10,64 triliun per September 2024. Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip Selasa (10/12/2024), capaian tersebut tumbuh 7,54% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp9,89 triliun.

Bank Umum Syariah (BUS) masih mendominasi laba industri dengan nilai Rp7,13 triliun atau tumbuh 11,48% YoY dari Rp6,4 triliun pada September 2023. Sementara itu, Unit Usaha Syariah (UUS) mencatatkan pertumbuhan tipis sebesar 0,31%, dari Rp3,5 triliun menjadi Rp3,51 triliun pada periode yang sama.