Batu Bara

Catat! Ini Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Indo Tambangraya (ITMG)

Catat! Ini Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Indo Tambangraya (ITMG)

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) mengumumkan jadwdal pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2024.

Dalam RUPST yang diselenggarakan pada Rabu (9/4/2025), ITMG memutuskan membagikan dividen final sebesar US$153 juta atau setara Rp2.245 per saham.

Dalam keterangan resminya, ITMG menyampaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih ITMG Tahun Buku 2024 sebesar US$374 juta. 

Rapat kemudian memutuskan untuk menetapkan total dividen tunai kepada pemegang saham pada Tahun Buku 2024 sebesar US$243 juta, atau setara dengan rasio pembayaran sebesar 65% dari laba bersih ITMG Tahun Buku 2024 yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan.

Selesaikan Fasilitas Hauling Road, RMKE Optimistis Capai Target Kinerja 2025

Selesaikan Fasilitas Hauling Road, RMKE Optimistis Capai Target Kinerja 2025

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA — PT RMK Energy Tbk. (RMKE) menyampaikan telah menyelesaikan fasilitas hauling road pada Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

Direktur Utama RMKE Vincent Saputra menyampaikan strategi perusahaan pada 2025 akan berfokus pada peningkatan volume jasa batu bara dan upaya efisiensi pada aktivitas operasional.

"Dengan akan beroperasinya hauling road ini menandai kemajuan signifikan bagi RMKE dalam menyediakan layanan logistik yang seamless dari hulu ke hilir," kata Vincent dalam keterangan resminya, Jumat (11/4/2025).

Pengusaha Berharap Tarif Baru Royalti Minerba Ditunda di Tengah Perang Dagang

Pengusaha Berharap Tarif Baru Royalti Minerba Ditunda di Tengah Perang Dagang

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Pertambangan Indonesia (Indonesian Mining Association/IMA) berharap pemerintah tak memberlakukan penyesuaian tarif royalti mineral dan batu bara (minerba) pada April 2025. Adapun, penyesuaian tarif royalti minerba akan menyasar batu bara, nikel, tembaga, emas, perak, dan logam timah. Besaran kenaikannya diperkirakan berada dalam kisaran 1% hingga 3% dan akan bersifat fluktuatif, menyesuaikan dengan harga komoditas di pasar.Direktur Eksekutif IMA Hendra Sinadia mengatakan, pihaknya berharap pemerintah mau diajak berunding ulang terkait pengenaan tarif royalti baru. Terlebih, saat ini dunia tengah menghadapi potensi perang dagang imbas kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS)."Sebagai mitra pemerintah, tentu anggota IMA akan mematuhi. Namun, kami mengharapkan bisa dibahas lagi mengingat situasi perang dagang," tutur Hendra kepada Bisnis, Kamis (10/4/2025).Hendra pun mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima draf final dari penyesuaian tarif royalti minerba. Menurutnya, dalam kondisi perang dagang industri minerba seharusnya mendapat dukungan pemerintah alih-alih terbebani tarif royalti.

Trump Teken Perintah Eksekutif Baru untuk Genjot Produksi Batu Bara AS

Trump Teken Perintah Eksekutif Baru untuk Genjot Produksi Batu Bara AS

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif baru pada Selasa (8/4/2025) untuk menghidupkan kembali industri batu bara. Langkah ini bertolak belakang dengan arus global dalam pengurangan emisi karbon.

Melansir Reuters, Rabu (9/4/2025) di Gedung Putih, Trump tampil bersama puluhan pekerja tambang mengenakan helm pelindung dan menyatakan akan mengembalikan industri batu bara yang telah ditinggalkan.

”Kita akan mengembalikan para penambang ke pekerjaannya,” ujar Trump.

Jumlah pekerja tambang batu bara di AS saat ini hanya sekitar 40.000, turun drastis dari 70.000 satu dekade lalu.

United Tractors (UNTR) Tambang 21,5 Juta Batu Bara hingga Februari 2025

United Tractors (UNTR) Tambang 21,5 Juta Batu Bara hingga Februari 2025

(7 bulan yang lalu)

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten grup Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menyampaikan telah menambang sebanyak 21,5 juta batu bara selama 2 bulan pertama 2025 melalui anak usahanya PT Pamapersada Nusantara. 

Dalam laporan bulanannya, UNTR mencatatkan produksi batu bara sebesar 21,5 juta ton pada 2 bulan 2025, dengan overburden removal atau pengupasan lapisan tanah sebesar 168,3 juta. 

Produksi batu bara klien Pamapersada Nusantara ini naik 3,18% secara tahunan dari sebelumnya sebesar 20,7 juta ton pada periode yang sama tahun 2024.