BBM Subsidi

Menghitung Besaran Ideal BLT BBM di Tengah Perombakan Subsidi

Menghitung Besaran Ideal BLT BBM di Tengah Perombakan Subsidi

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih mengkaji opsi skema penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi agar tepat sasaran. Salah satu pilihannya, mengubah subsidi menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Dengan konsep BLT, maka BBM akan dipasarkan di harga pasar. Masyarakat tak mampu akan membeli BBM dengan harga pasar ditambah uang BLT.  

Adapun harga BBM subsidi jenis Pertalite besutan PT Pertamina (Persero) saat ini dipatok Rp10.000 per liter. Namun, harga BBM beroktan (RON) 90 itu bukan harga asli karena telah disubsidi pemerintah.

Subsidi BBM Mau Diubah jadi BLT, Harga Pertalite Bakal Naik?

Subsidi BBM Mau Diubah jadi BLT, Harga Pertalite Bakal Naik?

()

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji opsi ideal untuk skema penyaluran BBM bersubsidi, yakni Pertalite agar tepat sasaran. Terkait hal itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan saat ini pemerintah menyiapkan dua opsi skema.Pertama, penyaluran secara langsung kepada masyarakat dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT). Dengan konsep ini, maka BBM akan dipasarkan di harga pasar. Masyarakat miskin akan membeli BBM dengan harga pasar ditambah uang BLT.  Kedua, skema kombinasi antara BLT dan subsidi terbuka seperti yang berlaku saat ini. Artinya, pada opsi kedua, harga BBM dinaikkan lebih tinggi, tetapi masih disubsidi yang kemudian kenaikkan harganya dikompensasi lewat BLT.Lantas, apakah harga Pertalite kelak bakal naik alias mengikuti keekonomian pasar?Ihwal hal tersebut, Bahlil tak membantah maupun membenarkan. Dia hanya menekankan bahwa semua opsi masih dikaji."Kami lagi mengkaji opsinya semuanya ya. Nanti kalau sudah dapat opsinya, baru kami umumkan. Karena ini kita harus hati-hati," kata Bahlil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (4/11/2024).Dia bersama tim pengkajian mengaku tetap mempertimbangkan efek jika harga Pertalite dilepas ke keekonomian pasar. Misalnya, inflasi dan pertumbuhan ekonomi.Selain itu, Bahlil juga mengaku masih mempertimbangkan efek perubahan harga Pertalite dan skema penyaluran subsidi baru terhadap rakyat kecil seperti petani."Semuanya kami pertimbangkan. Memang nggak gampang untuk membuat keputusan ini. Harus betul-betul, kita harus hati-hati," ucap Bahlil.Harga Pertalite besutan PT Pertamina (Persero) saat ini dipatok Rp10.000 per liter. Namun, harga BBM beroktan (RON) 90 itu bukan harga asli karena telah disubsidi pemerintah.Jika dibandingkan dengan harga BBM Vivo dengan nilai oktan yang sama, yakni 90. Harga BBM setara Pertalite dipatok Rp12.090 per liter per November 2024 ini. Dengan kata lain, sebagai gambaran harga asli Pertalite berada di level Rp12.000-an per liter.Pengubahan skema penyaluran skema BBM subsidi ini memang tengah dilakoni pemerintah. Hal ini demi subsidi yang tepat sasaran.Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto disebut ingin mengubah skema penyaluran subsidi energi dari berbasis komoditas menjadi langsung ke penerima.  Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjelaskan, Prabowo menggelar rapat bersama dengan sejumlah menteri dan kepala badan guna membahas subsidi energi. Pada ratas tersebut, Prabowo meminta para menteri dan kepala badan agar mempertajam soal pemberian subsidi agar lebih tepat sasaran baik penerima dan alokasinya. Hasan juga membenarkan bahwa nantinya skema pemberian subsidi akan langsung ke masyarakat penerima manfaat.  "Ya sekarang lagi mempertajam data-data, supaya masyarakat yang menerima itu tepat. Jadi tidak ada lagi subsidi yang salah sasaran. Jadi tepat sasaran, subsidinya ke orang gitu," kata Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Adu Cuan Saham Big Caps hingga Subsidi BBM Diperketat

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Adu Cuan Saham Big Caps hingga Subsidi BBM Diperketat

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham emiten berkapitalisasi pasar jumbo tercatat mampu mencetak cuan tebal sepanjang kuartal III/2024 dengan nilai pertumbuhan tahunan tertinggi sebesar 91%.

Berdasarkan data saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga perdagangan Jumat (1/11/2024), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menduduki posisi pertama dengan Rp1.272 triliun.

Kemudian, diikuti oleh PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) dengan Rp896 triliun, PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) sebesar Rp740 triliun, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) sebesar Rp654 triliun, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp614 triliun.

Bahlil Sebut Rp100 Triliun Uang Subsidi Energi Dinikmati Orang Kaya

Bahlil Sebut Rp100 Triliun Uang Subsidi Energi Dinikmati Orang Kaya

()

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut Rp100 triliun dana subsidi energi diduga dinikmati orang kaya.

Menurutnya, hal itu terjadi karena penyaluran subsidi tidak tepat sasaran. Bahlil menjelaskan pemerintah saat ini mengalokasikan dana untuk subsidi energi sebesar Rp435 triliun yang terdiri atas subsidi BBM, LPG, dan listrik. 

Namun, dia mengatakan 30% dari dana subsidi tersebut malah dinikmati orang mampu.

"Tapi jujur saya katakan ya Kurang lebih sekitar 20%-30% subsidi BBM dan listrik Itu berpotensi tidak tepat sasaran dan itu gede angkanya itu kurang lebih Rp100 triliun," kata Bahlil dalam Konferensi Pers Pembahasan Usulan Program Quick Win Kementerian di Bidang Perekonomian di Jakarta, Minggu (3/11/2024).

Terlengkap, Daftar Harga BBM Pertamina Penyesuaian November 2024

Terlengkap, Daftar Harga BBM Pertamina Penyesuaian November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menanggapi kembali naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.

Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX per 1 November 2024.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana kenaikan harga BBM sepenuhnya dipegang oleh badan usaha dan bukan wewenang ESDM.

Kendati demikian, Dadan menyebut pemerintah memastikan bahwa kenaikan harga tidak boleh melebihi batas atas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Cara Beli BBM Subsidi Pakai Barcode MyPertamina

Cara Beli BBM Subsidi Pakai Barcode MyPertamina

()

Bisnis.com, JAKARTA - Begini cara beli BBM subsidi pakai barcode MyPertamina yang bisa Anda lakukan. Tutorial ini bisa sangat bermanfaat buat Anda.

Sebagaimana diketahui, beberapa SPBU di Indonesia sudah memberlakukan penggunaan barcode untuk membeli BBM Subsidi di SPBU.

Dengan kata lain, Anda perlu menunjukkan QR Code atau Barcode ke petugas SPBU Pertamina sebelum membeli BBM Subsidi.

Hal tersebut lantaran pemerintah bakal melakukan pembatasan kriteria penerima Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi Pertalite yang rencananya akan mulai diterapkan pada 1 Oktober 2024.

4 Solusi Jika Pendaftaran Barcode BBM Subsidi di MyPertamina Ditolak

4 Solusi Jika Pendaftaran Barcode BBM Subsidi di MyPertamina Ditolak

()

Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis telah merangkum 4 solusi yang bisa Anda lakukan jika pendaftaran barcode BBM Subsidi di MyPertamina Anda ditolak.

Sebagaimana diketahui, pemerintah telah memberlakukan syarat baru di beberapa wilayah ketika Anda membeli BBM subsidi alias BBM Pertalite.

Syarat yang dimaksud yakni Anda perlu menunjukkan barcode yang didapat dari MyPertamina.

Ketika Anda memiliki barcode, maka Anda termasuk ke dalam golongan yang berhak menerima BBM Subsidi dari pemerintah.

Untuk mendapatkan barcode, Anda bisa mendaftar melalui laman subsiditepat.mypertamina.id. Namun terkadang, beberapa orang mengalami kendala.

Cara Membuat Barcode BBM Subsidi di MyPertamina, Pasti Berhasil!

Cara Membuat Barcode BBM Subsidi di MyPertamina, Pasti Berhasil!

()

Bisnis.com, JAKARTA - Di bawah ini adalah cara membuat barcode BBM subsidi di MyPertamina yang bisa Anda coba dan pasti berhasil.

Buat Anda yang memiliki kendaraan, ada aturan baru yang sudah diberlakukan pemerintah. Aturan tersebut berkaitan dengan pembelian BBM Pertalite atau BBM Subsidi.

Saat ini, di sejumlah SPBU di Indonesia telah memberlakukan aturan barcode ketika seseorang hendak membeli BBM Pertalite.

Dengan kata lain, Anda perlu menunjukkan QR Code atau Barcode ke petugas SPBU Pertamina sebelum membeli BBM Subsidi.

Perintah Prabowo ke Bahlil dan Pertamina: Tingkatkan Lifting Minyak  Perbaiki Subsidi

Perintah Prabowo ke Bahlil dan Pertamina: Tingkatkan Lifting Minyak Perbaiki Subsidi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto meminta agar lifting minyak dalam negeri ditingkatkan untuk mencapai kemandirian energi. Dia juga memberikan arahan soal subsidi energi agar tepat sasaran ke masyarakat. 

Hal itu dilakukan dengan memberikan perintah kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Komisaris Utama sekaligus Independen PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri serta Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus Aris Marsudiyanto ke Istana Kepresidenan hari ini, Kamis (31/10/2024). 

Pertamina Tunggu Arahan Prabowo Soal Skema Penyaluran Subsidi BBM Jadi BLT

Pertamina Tunggu Arahan Prabowo Soal Skema Penyaluran Subsidi BBM Jadi BLT

()

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku siap menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait skema penyaluran BBM subsidi diubah menjadi bantuan langsung tunai (BLT).

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati sendiri sebelumnya dipanggil Prabowo menghadiri rapat terbatas (ratas) terkait subsidi pada Rabu (30/10/2024) siang. 

Nicke dipanggil bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih seperti Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Menteri Perdagangan Budi Santoso.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso pun mengakui pertemuan itu membahas subsidi. Namun, terkait detil skema masih dalam kajian pemerintah. Kendati, jika skema penyaluran BBM subsidi berubah menjadi BLT, Pertamina siap mengikuti arahan.

Untung-rugi Skema BBM Diubah Menjadi BLT

Untung-rugi Skema BBM Diubah Menjadi BLT

()

Bisnis.com, JAKARTA - Wacana mengubah skema penyaluran bahan bakar minyak (BBM) subsidi menjadi bantuan langsung tunai (BLT) kian kencang berembus. Presiden Prabowo Subianto pun telah memanggil para menteri dan pemangku kepentingan terkait untuk mengeksekusi rencana tersebut.

Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih pun dipanggil untuk menghadiri rapat terbatas (ratas) terkait subsidi pada Rabu (30/10/2024) siang.

Berdasarkan pantauan Bisnis di lokasi, sejumlah menteri yang terlihat hadir di antaranya Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta Menteri Perindustrian Agus Gumiwang.