BEI

10 Emiten dengan Jumlah Saham Terbanyak di BEI: BUMI, BNBR dan BRMS Masuk Daftar

10 Emiten dengan Jumlah Saham Terbanyak di BEI: BUMI, BNBR dan BRMS Masuk Daftar

()

Bisnis.com, JAKARTA — Terdapat setidaknya 10 emiten yang mencatatkan jumlah saham beredar terbanyak di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari deretan emiten itu, masuk tiga emiten milik Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR).

Jumlah saham beredar merupakan jumlah saham yang diterbitkan emiten di Bursa, dan tidak termasuk saham treasuri. Jumlah saham beredar akan memengaruhi nilai emiten di pasar atau kapitalisasi pasar satu emiten.

Baramulti Suksessarana (BSSR) Tebar Dividen Interim Total US$30 Juta, Cek Jadwalnya

Baramulti Suksessarana (BSSR) Tebar Dividen Interim Total US$30 Juta, Cek Jadwalnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menyampaikan akan membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya sebesar total US$30 juta.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BSSR manajemen BSSR menuturkan pada 25 Oktober 2024, direksi dan komisaris BSSR telah menyetujui dan memutuskan untuk melakukan pembagian dividen interim tahun buku 2024 sebesar US$30 juta untuk 2,61 miliar saham.

"Dividen per saham senilai US$0,01146," tulis Manajemen BSSR dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (28/10/2024).

Mark Dynamics (MARK) Cetak Laba Rp221 Miliar Kuartal III/2024, Melejit 124,5%

Mark Dynamics (MARK) Cetak Laba Rp221 Miliar Kuartal III/2024, Melejit 124,5%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp221,1 miliar hingga kuartal III/2024.

Jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 124,5% apabila dibandingkan dengan kuartal III/2023 sebesar Rp98,49 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan MARK yang dikutip, Senin (28/10/2024) mencetak penjualan dengan naik 74% menjadi Rp698,11 miliar hingga kuartal III/2024, dibanding Rp401,07 dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Rapor Merah Saham Emiten Tekstil, PBRX, POLY, SBAT Paling Boncos

Rapor Merah Saham Emiten Tekstil, PBRX, POLY, SBAT Paling Boncos

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Malahan, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi terhadap lime emiten tekstil. Lima emiten tersebut, yaitu PT Century Textile Industry Tbk. (CNTX), PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT).

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Ini Rapor Merah Saham Emiten Tekstil

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Ini Rapor Merah Saham Emiten Tekstil

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi terhadap lima emiten tekstil, dari total 16 emiten. Adapun, Lima emiten tersebut, yaitu PT Century Textile Industry Tbk. (CNTX), PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT).

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pincang Industri Tekstil hingga Sendi Pendorong Penghuni Anyar LQ45

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pincang Industri Tekstil hingga Sendi Pendorong Penghuni Anyar LQ45

()

Bisnis, JAKARTA— Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga banyaknya perusahaan yang mengambil langkah penutupan pabrik membuat industri tekstil di Tanah Air kian terseok-seok. Pelaku usaha pun menjadi waswas dengan kebijakan yang akan diambil pemerintahan Prabowo Subianto.

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mengatakan koordinasi antarkementerian masih perlu ditingkatkan agar kebijakan yang diambil dapat selaras dengan kebutuhan industri dalam negeri. Sebagai contoh, aturan tata niaga impor lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 8/2024 yang kini justru membebani industri dan disinyalir sebagai biang kerok terpuruknya industri tekstil nasional. Simak ulasan singkat Top 5 News berikut ini.

BEI Rebalancing Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80, Cek Selengkapnya

BEI Rebalancing Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80, Cek Selengkapnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan hasil evaluasi atau rebalancing terhadap sejumlah indeks utama, yakni LQ45, IDX30, hingga IDX80 pada Jumat (25/10/2024). 

Bursa menyebut periode efektif konstituen akan berlaku mulai 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. BEI melakukan evaluasi mayor terhadap tiga indeks utama ini. 

Bursa memutuskan untuk memasukkan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) ke dalam daftar anggota terbaru LQ45. Selain ADMR, BEI juga memasukkan saham emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) ke indeks LQ45.