BEI

Gudang Garam (GGRM) Suntik Modal Lagi ke Bandara Dhoho? Pengelola Buka Suara

Gudang Garam (GGRM) Suntik Modal Lagi ke Bandara Dhoho? Pengelola Buka Suara

()

Bisnis.com, KEDIRI - PT Surya Dhoho Investama (SDHI) menjelaskan peluang PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) kembali suntik modal untuk pembangunan Bandara Dhoho Kediri secara bertahap hingga 50 tahun ke depan.

Direktur PT Surya Dhoho Investama (SDHI) Maksin Arisandi menjelaskan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 72/2023, Bandar Udara Dhoho akan dibangun dalam tiga tahap hingga mencapai kapasitas ultimate 10 juta penumpang per tahun.

Adapun, SDHI merupakan anak usaha GGRM yang mendapatkan suntikan modal dan ditunjuk Kementerian Perhubungan sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) untuk mengelola Bandara Dhoho.

IHSG Bidik Level 7.464, Cek Saham ARTO, BBNI  SSIA

IHSG Bidik Level 7.464, Cek Saham ARTO, BBNI SSIA

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat 0,15% ke 7.464 dan masih didominasi oleh volume pembelian pada perdagangan hari ini, Kamis (12/12/2024).

Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan penguatan IHSG telah mengenai dari target dan area resistance. Investor perlu mewaspadai akan adanya koreksi dari IHSG yang diperkirakan berpeluang menguji ke rentang area 7.409-7.437 sebagai area koreksi terdekatnya.

"Selanjutnya IHSG diperkirakan akan berpeluang menguat ke area 7.578," seperti dikutip dalam riset, Kamis (12/12/2024).

Bumi Resources BUMI Targetkan Produksi Batu Bara 80 Juta Ton di 2025

Bumi Resources BUMI Targetkan Produksi Batu Bara 80 Juta Ton di 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menargetkan produksi batu bara perseroan dapat mencapai 80 juta ton pada tahun 2025. 

Direktur Bumi Resources Maringan M. Ido Hotna Hutabarat menuturkan tidak akan terdapat banyak perubahan dari sisi produksi perseroan. Secara nasional, menurut Ido produksi batu bara masih akan sama dengan tahun 2024. 

"RKAB Arutmin dan Kaltim Prima Coal [KPC] sudah disetujui untuk 2024-2026. Produksi untuk tahun 2025 adalah sebesar 80 juta ton," kata Ido dalam paparan publik BUMI, Rabu (11/12/2024). 

Emiten Boy Thohir  TP Rachmat ESSA Ikut Lelang Kilang LPG

Emiten Boy Thohir TP Rachmat ESSA Ikut Lelang Kilang LPG

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kongsi Garibaldi ‘Boy’ Thohir & TP Rachmat PT Essa Industries Indonesia Tbk. (ESSA) tengah menjajaki kesempatan investasi kilang liquefied petroleum gas (LGP) baru di dalam negeri.

ESSA belakangan terlihat ikut berpartisipasi dalam lelang proyek kilang LPG yang kembali dibuka pemerintah.

Presiden Direktur ESSA Kanishk Laroya mengatakan pembicaraan awal dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sudah dilakukan ihwal kemungkinan pasokan untuk propana (C3) dan butana (C4) atau yang bisa disebut rich gas, bahan baku utama LPG. 

Ini Langkah Air Asia CMPP Kejar Laba Tahun Depan

Ini Langkah Air Asia CMPP Kejar Laba Tahun Depan

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) menyiapkan sederet strategi untuk bisa membalikkan rugi menjadi laba pada tahun depan 2025.

Direktur Utama Indonesia AirAsia Veranita Yosephine mengatakan tahun ini telah terjadi tanda-tanda pemulihan kinerja bisnis selepas badai yang menimpa industri penerbangan saat pandemi Covid-19.

"Pada kuartal III/2024, terjadi peningkatan performa pemulihan pasca Covid-19. Hal ini juga seiring dengan peningkatan kapasitas hingga keterisian penumpang," ujarnya dalam paparan publik pada Rabu (11/12/2024).

Pangsa Pasar Merger XL Axiata EXCL dan Smartfren FREN Bakal Pacu Indosat ISAT

Pangsa Pasar Merger XL Axiata EXCL dan Smartfren FREN Bakal Pacu Indosat ISAT

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan aksi penggabungan usaha atau merger yang dilakukan perseroan dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom akan menghasilkan perusahaan yang memiliki pangsa pasar sebesar 27% atau mendekati kompetitornya yaitu PT Indosat Tbk. (ISAT).

Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood menjelaskan merger ini akan membuat EXCL memiliki skala yang jauh lebih besar dan kekuatan komersial yang lebih kuat. 

Surat Utang BUMN Sudah Terbit Rp40,64 Triliun per November 2024

Surat Utang BUMN Sudah Terbit Rp40,64 Triliun per November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA – Grup emiten pelat merah dari keluarga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah menerbitkan surat utang atau obligasi senilai total Rp40,64 triliun sepanjang Januari hingga November 2024. 

Direktur Utama PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Irmawati Amran menyampaikan nilai penerbitan surat utang nasional sepanjang Januari – November 2024 telah mencapai Rp130,18 triliun. 

“Memang paling banyak yang menerbitkan surat utang di tahun 2024 adalah multifinance,” ujarnya dalam konferensi pers daring, Rabu (11/12/2024). 

Ancang-ancang Air Asia CMPP Sambut Nataru dan Harga Tiket Pesawat Murah

Ancang-ancang Air Asia CMPP Sambut Nataru dan Harga Tiket Pesawat Murah

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten maskapai penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) meramu strategi mumpuni untuk meraup potensi peningkatan pendapatan saat momen Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Di sisi lain, pemerintah pun sedang dalam upaya menurunkan harga tiket pesawat yang akan mendorong trafik penumpang pesawat.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Veranita Yosephine memperkirakan terjadi peningkatan permintaan pasar saat momen liburan Natal dan Tahun Baru. Emiten berkode saham CMPP ini pun kemudian menyiapkan ancang-ancang seperti penambahan kapasitas kursi lebih dari 30%.

Surat Utang Senilai Rp156 Triliun Bakal Jatuh Tempo di 2025

Surat Utang Senilai Rp156 Triliun Bakal Jatuh Tempo di 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mencatat surat utang korporasi senilai total Rp156,6 triliun akan jatuh tempo pada 2025. Obligasi jatuh tempo ini didominasi oleh sektor multifinance dan perbankan. 

Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran mengatakan terdapat 127 perusahaan yang memiliki surat utang jatuh tempo pada 2025. Perinciannya, untuk obligasi jatuh tempo sebesar Rp129 triliun, sukuk mencapai Rp20,1 triliun, dan medium term notes (MTN) senilai Rp7 triliun.  

“Sehingga total mencapai Rp156,6 triliun yang akan jatuh tempo pada tahun 2025,” ujarnya dalam pemaparan virtual, Rabu (11/12/2024). 

Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat ke Level 559,62, Ditopang TLKM  CPIN

Indeks Bisnis-27 Ditutup Menguat ke Level 559,62, Ditopang TLKM CPIN

()

Bisnis.com, JAKARTA —  Indeks Bisnis-27 ditutup menguat ke level 559,62 pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024). 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 16.00 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini menguat 0,29% ke level 559,62 pada penutupan perdagangan. 

Penguatan indeks kali ini didorong kinerja saham PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) hingga PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS).

Indeks Bisnis-27 bergerak di kisaran paling bawah di level 555,19 hingga sempat menyentuh level tertingginya hari ini di angka 564,25. 

IHSG Ditutup Menguat, Saham PANI Hingga TLKM Kinclong

IHSG Ditutup Menguat, Saham PANI Hingga TLKM Kinclong

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat ke level 7.464,75 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024).

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatatkan penguatan sebesar 0,15% atau 11,46 poin ke level 7.464,75. 

IHSG berada di level terendah pada perdagangan hari ini yakni 7.444,17 dan mencatatkan level tertinggi sepanjang perdagangan hari ini di 7.530,56.

IHSG ditutup dengan nilai transaksi saham yang diperdagangkan mencapai Rp16,27 triliun, volume transaksi 26,46 miliar lembar, dan frekuensi transaksi 1,34 juta kali. Adapun, market cap pasar modal Indonesia mencapai Rp12.784 triliun. 

Transisi Energi Hijau Berpotensi Dorong Minat IPO Perusahaan EBT

Transisi Energi Hijau Berpotensi Dorong Minat IPO Perusahaan EBT

()

Bisnis.com, JAKARTA — Tren transisi energi baru terbarukan (EBT) diproyeksi menjadi sentimen positif bagi perusahaan di sektor tersebut untuk menggalang dana melalui aksi penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Di pasar modal Indonesia, korporasi sektor EBT berskala besar marak terjadi pada 2023 dengan aksi go public PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). 

Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal Hans Kwee mengatakan tren global dan komitmen pemerintah Indonesia dalam mendorong pengembangan energi terbarukan akan menjadi sentimen positif bagi perusahaan EBT yang akan go public. Tren tersebut, lanjutnya, bisa menjadi daya tarik bagi investor terhadap IPO perusahaan energi terbarukan.

Ini Alasan Dian Siswarini Mundur dari Posisi CEO XL Axiata (EXCL)

Ini Alasan Dian Siswarini Mundur dari Posisi CEO XL Axiata (EXCL)

()

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur dan CEO PT XL Axiata Tbk. (EXCL) Dian Siswarini mengungkapkan alasan pengunduran dirinya dari posisi CEO XL Axiata. Dian menuturkan pengunduran diri ini dilakukan tanpa paksaan dari siapapun. 

Dian mengatakan waktu 10 tahun menjadi CEO XL Axiata memang melelahkan. Dia pun berharap, ke depan ada CEO baru yang lebih progresif dan dengan energi baru yang bisa membawa perusahaan ke kesuksesan yang lebih tinggi lagi. 

"Pak Vivek [Sood, CEO Axiata] enggak minta saya turun. Ini [pengunduran diri] alasan pribadi," kata Dian dalam konferensi pers Merger XL Smartfren, di Jakarta, Rabu (11/12/2024). 

Pefindo Sebut Investor Hindari Obligasi Sektor Konstruksi, Trauma Gagal Bayar

Pefindo Sebut Investor Hindari Obligasi Sektor Konstruksi, Trauma Gagal Bayar

()

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkapkan investor kini cenderung menghindari penyerapan obligasi atau surat utang dari sektor konstruksi. Pasalnya, banyak perusahaan konstruksi yang mengalami gagal bayar belakangan ini.

Kepala Divisi Riset Ekonomi Pefindo Suhindarto menyampaikan bahwa kondisi tersebut diakibatkan oleh maraknya kasus gagal bayar di sektor konstruksi. 

“Berbagai investor agak cenderung menghindari satu sektor karena beberapa waktu terakhir ini ada kejadian gagal bayar di sektor tersebut, yaitu di sektor konstruksi,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (11/12/2024).  

Pengendali XL Axiata: Komposisi Manajemen XLSmart Telecom Diumumkan 3-4 Minggu Lagi

Pengendali XL Axiata: Komposisi Manajemen XLSmart Telecom Diumumkan 3-4 Minggu Lagi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Pengendali PT XL Axiata Tbk. yaitu Axiata Group Bhd. mengungkapkan komposisi manajemen PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. sebagai perusahaan hasil merger EXCL dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom akan diumumkan dalam 3-4 minggu mendatang.

Group CEO & Managing Director Axiata Vivek Sood memaparkan nominasi jajaran direksi akan berasal dari kedua belah pihak, yaitu dari Grup Sinarmas dan dari Grup Axiata. 

"Jadi susunan direksi akan terdiri dari nominasi yang seimbang, 50-50, dari kedua pihak," kata Sood dalam konferensi persMerger XL Smartfren, di Jakarta, Rabu (11/12/2024). 

Jurus Grup Bakrie VKTR Genjot Penjualan Bus dan Truk Listrik

Jurus Grup Bakrie VKTR Genjot Penjualan Bus dan Truk Listrik

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kendaraan listrik milik Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) menjalankan berbagai strategi guna menggenjot penjualan produk bus dan truk listriknya di pasar Indonesia.

Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono mengatakan pada tahap awal, VKTR berupaya mengembangkan bus, sebab adopsi kendaraan listrik di Indonesia harus dimulai dari edukasi.

"Bus listrik merupakan upaya perseroan mengenalkan bahwa kendaraan listrik berbasis baterai [KLBB] dapat memberikan kinerja yang tidak sekedar setara, namun bahkan lebih baik dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil kepada publik," ujarnya dalam laporan hasil public expose, Rabu (11/12/2024).

Skema Merger Terungkap, Saham EXCL dan FREN Memerah

Skema Merger Terungkap, Saham EXCL dan FREN Memerah

()

Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) terpantau turun usai skema merger keduanya terungkap.

Berdasarkan data Bloomberg, saham EXCL melemah 1,31% menjadi Rp2.260 pada Rabu (11/12/2024) pukul 13.44 WIB. Sejak awal tahun, harga saham EXCL sudah melesat 13%.

Pada saat bersamaan, saham FREN turun lebih dalam lagi 7,41% menjadi Rp25. Sejak awal tahun, saham FREN tertunduk 50%.

Adapun, gerak saham kedua emiten telekomunikasi ini tak berdaya usai skema merger antara PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) diumumkan.

Jangan Terlewat, Hari Ini Cum Date Dividen Interim BREN, BFIN, TBIG

Jangan Terlewat, Hari Ini Cum Date Dividen Interim BREN, BFIN, TBIG

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sederet emiten menjadwalkan pembagian dividen interim jelang akhir 2024. Pada hari ini, Rabu (11/12/2024), tiga emiten menetapkan jadwal cum date untuk dividen interim mereka.

Tiga emiten yang menetapkan jadwal cum date di pasar reguler dan negosiasi pada hari ini ialah PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), dan PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN).

Sementara itu, cum date dividen tiga emiten tersebut di pasar tunai dijadwalkan berlangsung pada 13 Desember 2024.

XL (EXCL), FREN  Smart Telecom Merger: Axiata Group-Sinar Mas Jadi Pengendali Bersama

XL (EXCL), FREN Smart Telecom Merger: Axiata Group-Sinar Mas Jadi Pengendali Bersama

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) dan PT Smart Telecom (ST) mengumumkan kesepakatan untuk melakukan penggabungan usaha atau merger dengan Axiata Group Berhad dan Sinar Mas akan menjadi pemegang saham pengendali bersama.

Dalam prospektus mergernya, EXCL diketahui akan menjadi perusahaan yang menerima penggabungan. Setelah penggabungan usaha, EXCL akan mengubah namanya menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. 

“XL akan menjadi perusahaan yang menerima penggabungan dan Smartfren dan Smart Telecom akan dibubarkan berdasarkan hukum setelah penyelesaian penggabungan,”  tulis manajemen dikutip Rabu (11/12/2024).

Indeks Bisnis-27 Dibuka Naik, Saham TLKM Hingga ANTM Moncer

Indeks Bisnis-27 Dibuka Naik, Saham TLKM Hingga ANTM Moncer

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 bergerak menguat pada pembukaan perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024). Sejumlah saham di indeks, seperti PT Telkom Indonesia Persero (TLKM) dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dibuka moncer.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09.20 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini berada di level 560,89 mencatatkan penguatan 0,52%.

Indeks Bisnis-27 bergerak di kisaran 555,19 hingga 561,59. Dari 27 konstituen, terdapat 20 saham parkir di zona hijau atau menguat, 3 saham di zona merah atau melemah, serta 4 saham stagnan.

IHSG Dibuka Menguat ke 7.480,06, Saham BBRI, BRMS, hingga SCMA Menanjak

IHSG Dibuka Menguat ke 7.480,06, Saham BBRI, BRMS, hingga SCMA Menanjak

()

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 7.480,06 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024). Sejumlah saham seperti emiten bank jumbo hingga PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menanjak.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG dibuka di posisi 7.444,86 pada perdagangan hari ini. IHSG kemudian menguat 0,36% menuju ke posisi 7.480,06 pada pukul 09.05 WIB.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG bergerak di rentang 7.444,17 hingga 7.486,96. Adapun, kapitalisasi pasar alias market cap saat pembukaan mencapai Rp12.795 triliun. Terdapat 257 saham menguat dan 154 saham melemah.

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 11 Desember 2024

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 11 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah analis memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat dan memberi rekomendasi saham unggulan pada perdagangan hari ini, Selasa (10/12/2024).

IHSG ditutup menguat di zona hijau pada akhir perdagangan Selasa (10/12/2024).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG ditutup naik 0,21% menjadi 7.453 pada Selasa (10/12/2024). Sebanyak 259 saham menguat, 311 saham melemah, dan 328 tidak bergerak.

Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (2), sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area 7.471.

Emiten Tambang Grup Bakrie (BRMS) Ungkap Harta Karun Emas di Palu

Emiten Tambang Grup Bakrie (BRMS) Ungkap Harta Karun Emas di Palu

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pertambangan emas Grup Bakrie PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) memastikan cadangan mineral dengan kandungan emas yang tinggi dari prospek tambang bawah tanahnya di Palu berdasarkan standar Joint Ore Reserves Committee atau JORC.

Cadangan mineral, menurut laporan AMC Consultant dari Perth, Australia, menunjukkan rata-rata kadar emas sebesar 3,2 g/t dengan total kandungan emas sebesar 3,54 juta oz.

Mayoritas (85%) dari kandungan emas itu berasal dari prospek penambangan bawah tanah dengan kadar emas sebesar 4,9 g/t di lokasi tambang River Reef, Pobaya, Palu.

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Optimalkan Produksi Lapangan Idle

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Optimalkan Produksi Lapangan Idle

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten migas grup Bakrie, Energi Mega Persada (ENRG) berhasil mengembangkan lapangan yang sedang tidak berproduksi (idle) melalui metode studi integrasi dan operasi yang lebih efisien dan ekonomis.

Kegiatan itu memberikan kenaikan produksi di Lapangan Tonga dengan laju alir minyak awal 100 barel oil per day (BOPD) dan Lapangan MSTA di Wilayah Kerja Malacca Strait dengan lajur alir minyak awal sebesar 200 BOPD.

“Perusahaan telah melaksanakan usaha peningkatan produksi dan komersialisasi dengan didukung oleh SKK Migas, dalam rangka mendukung program pemerintah,” kata Direktur Utama & CEO ENRG Syailendra S. Bakrie lewat siaran pers, Selasa (10/12/2024).

IHSG Berpeluang ke 7.453, Cek Rekomendasi Saham INCO, ACES  ENRG

IHSG Berpeluang ke 7.453, Cek Rekomendasi Saham INCO, ACES ENRG

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 dengan volume rendah ke level 7.453 pada perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024).

Dalam risetnya, analis dari RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi mengatakan meski berpeluang untuk melakukan koreksi, tetapi selama di atas garis MA200 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA100.

Namun, lanjutnya, jika kembali breakdown garis MA200 maka berpeluang untuk kembali menguji support garis MA20.

IHSG Potensi ke Zona Hijau, Cek Saham INDY, ESSA  TOWR

IHSG Potensi ke Zona Hijau, Cek Saham INDY, ESSA TOWR

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat 0,21% ke 7.453 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan hari ini, Rabu (11/12/2024).

Tim Analis MNC Sekuritas memperkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (2), sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya untuk menguji area 7.471.

"Cermati akan adanya retrace dalam jangka pendek, dengan IHSG akan menguji 7.352-7.392," seperti dikutip dalam riset, Rabu (11/12/2024).

MNC Sekuritas memproyeksi IHSG bergerak pada rentang support 7.283, 7.041 dan resistance 7.467, 7.521.

Kans BYD Boyong Industri Turunan Masuk Lahan Industri Surya Semesta SSIA

Kans BYD Boyong Industri Turunan Masuk Lahan Industri Surya Semesta SSIA

()

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri turunan sektor otomotif yang diboyong BYD berpeluang besar menempati kawasan industri Subang Smartpolitan milik PT Surya Semesta InternusaTbk. (SSIA).  

Vice President of Investor Relations Surya Semesta Internusa Erlin Budiman menuturkan bahwa pihaknya akan bertemu dengan sejumlah mitra potensial pada pekan depan, salah satunya dengan pelaku industri turunan BYD.

“Kami akan bertemu beberapa mitra potensial, jadi untuk turunan supply chain yang BYD. Kami tidak tahu berapa, tetapi ini saya pikir akan menjadi berita baik,” pungkasnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (10/12/2024). 

Emiten Grup Sinarmas DSSA Cuan Rp675 Miliar Usai Jual Saham Treasuri

Emiten Grup Sinarmas DSSA Cuan Rp675 Miliar Usai Jual Saham Treasuri

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Sinarmas PT Dian Swastika Sentosa Tbk. (DSSA) menjual saham treasuri hasil dari pembelian kembali alias buyback saham pada tahun lalu. DSSA pun meraup peningkatan tambahan modal disetor sekitar Rp675 miliar dari aksi tersebut.

Direktur Dian Swastatika Sentosa Daniel Cahya mengatakan saat ini DSSA memegang saham treasuri yang dibeli melalui aksi buyback pada tahun lalu. Tercatat, sejak 15 Agustus 2023 hingga 15 September 2023, perseroan telah melakukan buyback sebanyak 154.105.327 lembar saham.

Beban Makin Ringan, Dana Divestasi Jasa Marga JSMR untuk Bayar Utang

Beban Makin Ringan, Dana Divestasi Jasa Marga JSMR untuk Bayar Utang

()

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN operator jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) bakal menggunakan dana hasil divestasi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol atau JTT untuk memangkas utang perusahaan. 

Dengan demikian, beban keuangan emiten berkode saham JSMR itu bisa menjadi lebih lega.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta. 

"[Dananya] untuk bayar utang. [Bukan utang obligasi] utang untuk semuanya," ujarnya singkat sebelum meninggalkan kerumunan awak media, Selasa (10/12/2024). 

Delta Dunia DOID Pastikan Akuisisi Saham 29Metals Ltd. Rampung Akhir Tahun

Delta Dunia DOID Pastikan Akuisisi Saham 29Metals Ltd. Rampung Akhir Tahun

()

Bisnis.com, JAKARTA — PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) memastikan akuisisi tambahan saham 29Metals Limited bakal rampung akhir bulan ini. Rencanannya, DOID bakal mengempit saham 29Metals dengan porsi 19,9% dengan nilai investasi 62 juta dolar Australia. 

Hal itu disampaikan oleh Direktur Delta Dunia Makmur Iwan Fuad Salim. Adapun, aksi korporsai ini dilancarkan DOID melalui anak perusahaan tidak langsungnya Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. atau BUMA Singapore. 

“Kita harapkan proses akan selesai kira-kira 2 minggu lagi,” kata Iwan saat paparan publik di Jakarta, Selasa (10/12/2024).