BELI

Emiten Tekno: Pendapatan BELI Tertinggi Vs. Rugi GOTO Terendah

Emiten Tekno: Pendapatan BELI Tertinggi Vs. Rugi GOTO Terendah

()

Bisnis.com, JAKARTA — Sebanyak tiga emiten teknologi sudah mengeluarkan laporan keuangan kuartal III/2024 yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI). Terpantau BELI mencetak pendapatan tertinggi, sementara GOTO menjadi emiten dengan kerugian EBITDA terendah pada 9 bulan 2024.

Berikut adalah hasil kinerja dari ketiga emiten teknologi tersebut

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)

Pendapatan bersih GOTO tercatat meningkat 11% menjadi Rp11,66 triliun di periode Januari-September 2024. Pendapatan bersih ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,51 triliun.

Pendapatan Blibli (BELI) Moncer, Ini Katalis Pendorongnya

Pendapatan Blibli (BELI) Moncer, Ini Katalis Pendorongnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ekosistem omnichannel, PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli mencatatkan pertumbuhan kinerja sepanjang 9 bulan 2024. Pendapatan bertumbuh terutama ditopang peningkatan volume penjualan smartphone, tingginya kontribusi usaha online travel, dan pertumbuhan usaha home and living.

Mengutip laporan keuangan, Kamis (31/10), emiten Grup Djarum ini mencatatkan pendapatan bersih konsolidasi tumbuh sebesar 16% year-on-year (YoY) pada kuartal III/2024 menjadi Rp4,27 triliun. Pada saat yang sama, pendapatan bersih Blibli tumbuh 6% YoY sepanjang 9 bulan 2024 yang menjadi Rp12,13 triliun.

Global Digital BELI Terdongkrak Penjualan Moncer Kuartal III/2024

Global Digital BELI Terdongkrak Penjualan Moncer Kuartal III/2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten ekosistem omnichannel PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) mencetak kinerja positif di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Kenaikan pendapatan utamanya didorong oleh penjualan smartphone, kontribusi usaha online travel, dan pertumbuhan usaha home and living.

Mengutip laporan keuangan per 30 September 2024, emiten Grup Djarum ini mencatatkan pendapatan bersih konsolidasi tumbuh 6% (year-on-year/YoY) menjadi Rp12,13 triliun sejak awal tahun.

Di sepanjang tahun berjalan, segmen institusi tumbuh 91% YoY menjadi Rp4,03 triliun dan toko fisik tumbuh 30% YoY menjadi Rp3,98 triliun.