Bentrokan Ormas

Bentrokan Antarormas di Ciledug Dipicu Aksi Penurunan Bendera

Bentrokan Antarormas di Ciledug Dipicu Aksi Penurunan Bendera

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan antara dua organisasi masyarakat (ormas) di Larangan, Ciledug, Tangerang Kota, Jumat (20/12/2024) disebabkan oleh aksi penurunan bendera.

“Telah terjadi kesalahan antarormas, yaitu adanya penurunan bendera dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh saudara B dan saudara J di media sosial,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).

Hal itu memicu reaksi dari salah satu kelompok ormas, sehingga mereka berkumpul di Jalan Wahid Hasyim, Kreo Selatan, Larangan, Kota Tangerang, Kamis (19/12/2024).

Bentrok Antarormas di Ciledug, 1 Orang Kena Luka Tusuk

Bentrok Antarormas di Ciledug, 1 Orang Kena Luka Tusuk

()

JAKARTA, KOMPAS.com - Bentrokan dua organisasi masyarakat (ormas) menyebabkan seorang pria berinisial BR tertusuk di Larangan, Ciledug, Tangerang Kota, Jumat (20/12/2024).

“Terdapat satu orang korban dari salah satu kelompok,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).

Diduga ada kesalahpahaman antara dua kelompok tersebut pada Kamis (19/12/2024) usai penurunan sebuah bendera dan ujaran kebencian melalui media sosial.

Hal tersebut memicu reaksi dari salah satu kelompok sehingga mereka berkumpul di Jalan Wahid Hasyim, Kreo Selatan, Larangan, Kota Tangerang.

Bentrokan Ormas di Ciledug Makan Korban, 1 Orang Luka Tusuk di Perut

Bentrokan Ormas di Ciledug Makan Korban, 1 Orang Luka Tusuk di Perut

()

Bentrokan dua kelompok organisasi masyarakat (ormas) di Larangan, Ciledug, Kota Tangerang, memakan korban. Satu orang dilaporkan terluka setelah ditusuk menggunakan senjata tajam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pada Jumat (20/12/2024) malam. Ade Ary mengatakan ada korban luka akibat kejadian tersebut.

"Terdapat satu orang korban dari salah satu kelompok, mengalami luka tusuk pada bagian perut," kata Ade Ary kepada wartawan, Senin (23/12).

Kombes Ade Ary menjelaskan, bentrokan bermula dari adanya kesalahpahaman di antara kedua kelompok. Diawali adanya penurunan bendera hingga ujaran kebencian di medsos.