Berbuatbaik

Sepak bola sudah sejak lama mendarah daging dan menjadi wujud kecintaan pada Tanah Air. Sorak sorai dan tepuk tangan tetap riuh menyala seiring semakin terbang tingginya prestasi Garuda di kancah internasional.

Antusiasme terhadap sepak bola ini nyatanya juga dirasakan oleh segenap rakyat Indonesia tak terkecuali anak-anak yang tak beralas kaki, lusuh, dan dengan bola robek dalam dekapan.

Kaki-kaki kecil mereka sering terluka akibat sering berlari mengejar bola. Kendati demikian, otot kakinya liat dan sinar matanya mantap menatap masa depan untuk menjadi bagian timnas kelak.

Arumi Nashya Rezita, balita berusia 3 tahun yang mengalami tumor mata, akhirnya dapat menjemput kesembuhan. Benjolan di mata kiri Arumi kini sudah mengecil dan kondisinya sudah membaik sehingga disarankan dokter untuk membedah konstruksi matanya karena berat badan Arumi sudah mencukupi.

Selama proses perawatan hampir 1,5 tahun terakhir, Arumi tidak memerlukan kemoterapi dan radioterapi, tetapi harus rutin mengonsumsi obat khusus yang membantu mengecilkan ukuran tumornya. Katarak pada mata kirinya juga menjadi tantangan tersendiri tetapi penglihatannya masih berfungsi seperti anak-anak lainnya.

Hari Relawan Sedunia ditetapkan pada setiap 5 Desember. Hari spesial ini menjadi momentum untuk merayakan kontribusi yang diberikan oleh para relawan. Dengan adanya hari relawan sedunia menjadi pengingat akan kesadaran nilai kesukarelaan dan mendorong lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam memberikan pelayanan sosial kepada para masyarakat. Yuk simak penjelasan mengenai Hari Relawan Sedunia yang dilansir dari berbagai sumber

1. Relawan Pahlawan Kebaikan

Menjadi relawan adalah salah satu cara untuk memberikan dampak positif kepada orang lain. Para relawan berkontribusi pada berbagai kegiatan sosial yang bersifat sukarela.