BPS

Allianz Life Changer Bantu Gen Z Jadi Entrepreneur Sukses di Masa Sulit

Allianz Life Changer Bantu Gen Z Jadi Entrepreneur Sukses di Masa Sulit

()

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa waktu lalu Biro Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data berdasarkan sensus penduduk per Agustus 2023 yang menyatakan sebanyak 9.9 juta kalangan Gen Z di Indonesia mengalami kesulitan mencari pekerjaan dan dalam kondisi menganggur.

Fenomena ini bisa terjadi karena berbagai faktor, mulai dari tidak seimbangnya pertumbuhan jumlah lapangan kerja dengan jumlah para pencari kerja, hingga pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Terlepas dari itu semua, Allianz Indonesia meyakini bahwa banyak cara yang sebenarnya bisa dilakukan oleh anak muda, termasuk Gen Z, untuk tetap bisa produktif dan membangun kemandirian finansial.

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 17 Desember 2024

Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini, Selasa 17 Desember 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (17/12/2024) diproyeksi fluktuatif namun akan ditutup melemah direntang Rp15.090-Rp16.050, di tengah penantian investor akan penurunan suku bunga The Fed.

Pada penutupan perdagangan Senin, (16/12), mata uang rupiah menguat tipis 0,04% atau 7 poin ke level Rp16.001,5 per dolar AS. Pada saat yang sama, indeks dolar terpantau turun 0,19% ke posisi 106,8.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan sejumlah sentimen memengaruhi fluktuasi rupiah pada perdagangan hari ini. Dari luar negeri, pelaku pasar tetap waspada terhadap penguatan dolar AS sebelum pertemuan The Fed pekan ini. 

Gapki: Harga Minyak Sawit Jadi Biang Kerok Ekspor CPO RI Anjlok

Gapki: Harga Minyak Sawit Jadi Biang Kerok Ekspor CPO RI Anjlok

()

Bisnis.com, JAKARTA — Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkap penyebab turunnya nilai ekspor komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan turunannya hingga menyentuh dua digit, tepatnya sebesar 11,76% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada November 2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor CPO dan turunannya turun dari US$2,37 miliar pada Oktober 2024 menjadi US$2,09 miliar pada November 2024. Namun, nilai ekspornya naik tipis 2,24% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari US$2,04 miliar pada November tahun lalu.

Surplus Neraca Perdagangan 55 Bulan, Kemendag Optimistis hingga Akhir 2024

Surplus Neraca Perdagangan 55 Bulan, Kemendag Optimistis hingga Akhir 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis neraca perdagangan Indonesia akan tetap surplus hingga akhir 2024. Hal ini seiring dengan neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus selama 55 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan mengalami surplus sebesar US$4,42 miliar pada November 2024, yang terdiri dari surplus neraca nonmigas sebesar US$5,67 miliar dan defisit neraca migas sebesar US$1,25 miliar.

Dari sana, surplus neraca perdagangan pada November 2024 lebih tinggi dibandingkan surplus pada Oktober 2024 yang tercatat US$2,48 miliar. Secara kumulatif, neraca perdagangan pada Januari—November 2024 mencapai US$28,86 miliar.

Ekspor Kakao RI Tembus Rp36,96 Triliun, Terkerek Harga Internasional

Ekspor Kakao RI Tembus Rp36,96 Triliun, Terkerek Harga Internasional

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor kakao dan olahannya yang masuk ke golongan HS 18 mampu menembus hingga US$2,31 miliar atau sekitar Rp36,96 triliun (asumsi kurs Rp16.001 per dolar AS) sepanjang Januari—November 2024.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan nilai ekspor kakao melonjak 110,93% secara c-to-c dari US$1,09 miliar pada Januari—November 2023. Ini artinya, kakao dan olahannya (HS 18) naik US$1,21 miliar.

Amalia menuturkan kenaikan ekspor kakao didorong oleh kenaikan harga komoditas kakao di pasar internasional.

Nikel Topang Kinerja Ekspor Nonmigas RI pada November 2024

Nikel Topang Kinerja Ekspor Nonmigas RI pada November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nikel sebagai komoditas penopang kinerja ekspor nonmigas pada November 2024.Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyawanti menuturkan, nilai ekspor nonmigas pada November 2024 mencapai US$22,69 miliar. Angka ini turun 1,67% jika dibanding bulan sebelumnya yang mencapai US$23,08 miliar. Menurutnya, penurunan nilai ekspor itu terjadi lantaran nilai ekspor bijih logam dan kerak abu, minyak hewan/nabati, serta tembaga dan barang daripadanya yang anjlok.Kendati demikian, BPS mencatat realisasi ekspor nonmigas November 2024, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang cuma sebesar US$20,71 miliar. Adapun, capaian ini berkait kinerja ekspor nikel."Secara tahunan nilai ekspor November naik sebesar 9,41%. Kenaikan ini didorong oleh kenaikan ekspor nonmigas. Pertama pada nikel dan barang daripadanya HS75," jelas Amalia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/12/2024).Selain nikel, kinerja ekspor nonmigas pada November 2024 juga ditopang oleh peningkatan ekspor mesin dan peralatan mekanis serta mesin dan perlengkapan elektrik.Lebih lanjut, Amalia mengatakan, ekspor nonmigas November 2024 terbesar adalah ke China senilai US$6,24 miliar. Selanjutnya, disusul Amerika Serikat (AS) sebesar US$2,34 miliar dan India US$1,58 miliar.Adapun, kontribusi ketiganya mencapai 44,82%. Sementara itu, ekspor ke Asean dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$4,09 miliar dan US$1,37 miliar.Secara total, nilai ekspor Indonesia November 2024 mencapai US$24,01 miliar atau turun 1,70% dibanding ekspor Oktober 2024. Namun, bila dibandingkan November 2023 nilai ekspor naik sebesar 9,14%.Khusus ekspor migas, tercatat sebesar US$1,31 miliar. Angka ini turun 2,1% dibanding nilai ekspor migas Oktober 2024 yang senilai US$1,34 miliar.

Indonesia Impor Daging Sapi 29.120 Ton Jelang Nataru

Indonesia Impor Daging Sapi 29.120 Ton Jelang Nataru

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor daging jenis lembu mencapai US$104,5 juta atau sekitar Rp1,67 triliun (asumsi kurs Rp16.016 per dolar AS) pada November 2024.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa volume impor daging jenis lembu naik 5,12% dibandingkan bulan sebelumnya atau 27.700 ton pada Oktober 2024 menjadi 29.120 ton per November di tahun ini.

Namun secara nilai, Amalia menyampaikan bahwa impor daging jenis lembu turun 1,47% dibandingkan Oktober 2024. 

RI Jor-joran Impor Susu, Nilainya Tembus Rp12,86 Triliun

RI Jor-joran Impor Susu, Nilainya Tembus Rp12,86 Triliun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor susu Indonesia sepanjang Januari-November 2024 mencapai US$803,4 juta atau sekitar Rp12,86 triliun (asumsi kurs Rp16.016 per dolar AS).

Nilai impor susu Indonesia pada periode tersebut turun dibandingkan sepanjang periode yang sama tahun lalu. Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan impor susu Indonesia turun tipis 6,19% secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Impor susu Indonesia Januari-November 2024, nilainya adalah sebesar US$803,4 juta, atau turun sebesar 6,19% dibandingkan impor susu Januari—November 2023,” kata Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Senin (16/12/2024).

BPS: Ekspor Sawit RI Merosot 11,76% pada November 2024

BPS: Ekspor Sawit RI Merosot 11,76% pada November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan turunannya yang masuk ke dalam komoditas unggulan Indonesia mencapai S$2,09 miliar pada November 2024.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar WIdyasanti mengatakan, ekspor CPO dan turunannya tersebut mengalami penurunan atau sebesar 11,76% secara bulanan (month-to-month/mtm).

Kendati demikian, secara tahunan, CPO dan turunannya naik 2,24% year-on-year (yoy) pada November 2024. Alhasil, share komoditas CPO dan turunannya adalah sebesar 9,2% pada November 2024.

Impor RI Turun Penyebab Surplus Neraca Dagang Melejit pada November 2024

Impor RI Turun Penyebab Surplus Neraca Dagang Melejit pada November 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa nilai impor turun cukup besar secara bulanan, sehingga surplus neraca perdagangan November 2024 meningkat cukup tinggi menjadi US$4,42 miliar.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjabarkan bahwa pada November 2024, perdagangan Indonesia mencatatkan ekspor hingga US$24,01 miliar. Nilainya turun 1,7% secara bulanan atau dari posisi Oktober 2024 dengan ekspor US$24,42 miliar.

Penurunan nilai ekspor secara bulanan terjadi baik pada kelompok minyak dan gas (migas) maupun nonmigas. Namun demikian, nilai ekspor tetap tumbuh apabila dilihat secara tahunan atau dibandingkan dengan November 2023.

Neraca Perdagangan November 2024 Surplus US$4,42 Miliar, 55 Bulan Berturut-turut

Neraca Perdagangan November 2024 Surplus US$4,42 Miliar, 55 Bulan Berturut-turut

()

Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia masih mempertahankan tren surplus hingga 55 bulan berturut-turut. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa surplus neraca dagang November 2024 senilai US$4,42 miliar.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa dengan realisasi itu, neraca dagang Indonesia terus mempertahankan tren surplus sejak Mei 2020. Ekspor per November 2024 tercatat senilai US$24,01 miliar, dengan nilai impor yang lebih kecil sehingga surplus terjaga.

"Total nilai impor mencapai US$19,59 miliar atau turun 10,71% dari kondisi Oktober 2024," ujar Amalia dalam konferensi pers pada Senin (16/12/2024).

Neraca Dagang RI November 2024, Konsensus Ekonom: Surplus US$2,38 Miliar

Neraca Dagang RI November 2024, Konsensus Ekonom: Surplus US$2,38 Miliar

()

Bisnis.com, JAKARTA — Neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan masih akan surplus pada November 2024. Artinya, tren surplus neraca dagang Indonesia masih akan berlanjut hingga 55 bulan secara beruntun.

Berdasarkan konsensus proyeksi 17 ekonom yang dihimpun Bloomberg, nilai tengah (median) surplus neraca perdagangan pada November 2024 diproyeksikan sebesar US$2,38 miliar. Jumlah tersebut lebih rendah dari realisasi neraca dagang Oktober 2024 senilai US$2,48 miliar.

Estimasi tertinggi dikeluarkan oleh ekonom dari JP Morgan Chase Bank NA Sin Beng Ong dengan nominal US$3,6 miliar. 

BPS: 76 Perusahaan Belum Sampaikan Data Perdagangan Online

BPS: 76 Perusahaan Belum Sampaikan Data Perdagangan Online

()

Bisnis.com, JAKARTA — Banyak perusahaan penyelenggara perdagangan online belum patuh menyampaikan datanya ke Badan Pusat Statistik, meski sudah diamanatkan peraturan perundang-undangan. 

Direktur Neraca Pengeluaran Badan Pusat Statistik (BPS) Pipit Helly Sorayan mengungkap para penyelenggara perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) wajib menyampaikan data transaksi, statistik perdagangan, dan informasi relevan lainnya ke BPS seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 80/2019.

Penyelenggara PMSE harus menyampaikan data ke BPS setiap kuartalan atau per tiga bulanan. Mereka mulai diwajibkan menyampaikan datanya ke BPS untuk periode Kuartal IV/2023 dan selanjutnya.