Bulog

BPK Bongkar Penyebab Kementan  Bapanas Sulit Wujudkan Ketahanan Pangan RI

BPK Bongkar Penyebab Kementan Bapanas Sulit Wujudkan Ketahanan Pangan RI

()

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkap adanya sederet permasalahan yang mengakibatkan terhambatnya Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam mewujudkan ketahanan pangan.

Berdasarkan laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I/2024, hasil pemeriksaan BPK menyimpulkan masih terdapat permasalahan signifikan yang mengakibatkan terhambatnya Kementan dan Bapanas untuk memenuhi ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang efektif untuk mewujudkan ketahanan pangan tahun 2021 sampai dengan semester I/2023.

Mengacu hasil pemeriksaan kinerja atas pemenuhan ketersediaan dan keterjangkauan pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan mengungkap adanya 12 temuan yang memuat 15 permasalahan ketidakefektifan. Selain itu, BPK juga menemukan adanya satu permasalahan pemborosan.

Kementerian Koperasi Gandeng Perum Bulog Buat Serap Komoditas Koperasi

Kementerian Koperasi Gandeng Perum Bulog Buat Serap Komoditas Koperasi

()

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berencana melakukan sinergi dan kerja sama terkait penyerapan komoditas pangan yang dikelola oleh koperasi.

Nantinya, produk pangan yang diproduksi oleh koperasi seperti beras, jagung, daging, hingga kedelai akan diserap oleh Perum Bulog.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menuturkan bahwa rencana kerja sama ini akan segera dikukuhkan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Indonesia Bakal Kebanjiran 340.000 Ton Beras Impor Pertengahan Desember

Indonesia Bakal Kebanjiran 340.000 Ton Beras Impor Pertengahan Desember

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menargetkan 340.000 ton impor beras akan membanjiri pasar Indonesia pada pertengahan Desember 2024.

Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Wahyu Suparyono mengatakan bahwa 340.000 ton tersebut merupakan sisa dari kuota impor beras sepanjang tahun ini sebanyak 3,6 juta ton.

“Ini [340.000 ton beras] yang sedang berproses tender internasional. Jadi kesimpulannya 340.000 ton sudah dalam proses tender. Sumbernya [negara asal impor beras] antara lain dari Thailand, India, Myanmar,” kata Wahyu saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Bulog Andalkan Produksi Beras Dalam Negeri, Belum Ada Rencana Impor 2025

Bulog Andalkan Produksi Beras Dalam Negeri, Belum Ada Rencana Impor 2025

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan akan memprioritaskan produksi beras lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan terhadap impor. 

Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) Wahyu Suparyono mengatakan bahwa untuk saat ini pihaknya belum berencana mengimpor beras untuk kebutuhan tahun depan.

“Tidak ada [rencana impor beras], belum. Kita harus berupaya penyerapan dalam negeri lah. Semangat kita semangat dalam negeri,” kata Wahyu saat ditemui di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Bulog  Kodim 1707/Merauke Salurkan Bantuan Beras ke Distrik Ilwayab

Bulog Kodim 1707/Merauke Salurkan Bantuan Beras ke Distrik Ilwayab

()

Perum Bulog Bersama Kodim 1707/Merauke melalui program TJSL BULOG Peduli Aksi Berbagi menyalurkan bantuan beras untuk Distrik Ilwayab, Papua Selatan. Bantuan tersebut disalurkan untuk sejumlah kampung seperti Kampung Wogekel, Kampung Uli-uli, Kampung Wanam, dan Kampung Bibikem.

Wakil Direktur Utama Perum Bulog, Mayjen TNI (Purn) Marga Taufiq mengatakan bahwa program ini merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian BUMN melalui Perum Bulog.

"Dengan Program TJSL BULOG Peduli Aksi Berbagi Pilar Pembangunan Sosial khususnya TPB 1 tanpa kemiskinan berupa penyaluran komoditi beras sebanyak 10 ton," kata Taufiq dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2024).