Bursa Efek Indonesia

IHSG Ditutup Melemah 0,37% ke 7.606, Saham PANI, GOTO  JPFA Justru Panen Cuan

IHSG Ditutup Melemah 0,37% ke 7.606, Saham PANI, GOTO JPFA Justru Panen Cuan

()

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah ke level 7.606,60 pada perdagangan hari ini, Selasa (29/10/2024). Meski begitu, sejumlah saham big caps seperti PANI, GOTO hinga JPFA terpantau mendulang cuan sore ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG ditutup melemah sebesar 28,03 poin atau 0,37% menuju posisi 7.606,60. Dengan demikian, indeks komposit telah melemah selama 5 hari perdagangan secara beruntun.

Tercatat, sebanyak 249 saham menguat, 305 saham menurun, dan 232 saham stagnan. Adapun, kapitalisasi pasar atau market cap berada di level Rp12.754,13 triliun.

IHSG Diproyeksi Rebound Hari Ini, Cek Saham BREN, GOTO, hingga ADRO

IHSG Diproyeksi Rebound Hari Ini, Cek Saham BREN, GOTO, hingga ADRO

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi mengalami rebound terbatas hari ini. Sejumlah saham seperti BREN, GOTO, hingga ADRO menjadi rekomendasi hari ini.

Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan bahwa IHSG berpotensi rebound terbatas hari ini setelah koreksi sekitar 2% dalam tiga hari terakhir.

"Support IHSG berada pada level 7.560-7.630, dengan resistance di level 7.700-7.750," kata Fanny, Selasa (29/10/2024).

Menurutnya, sejumlah saham seperti BBRI, BREN, HEAL, GOTO, AMMN, dan ADRO dapat dicermati hari ini.

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 29 Oktober 2024

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 29 Oktober 2024

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali berada di zona merah dengan saham bank berkapitalisasi pasar jumbo bakal menjadi laggards utama pada perdagangan hari ini, Selasa (29/10/2024).

Berdasarkan data RTI Business, Senin (28/10/2024), IHSG mencatat pelemahan sebesar 0,78% atau turun 60,02 poin ke level 7.634,63. IHSG dibuka di level 7.694,66 pada perdagangan kemarin.

IHSG ditutup dengan nilai transaksi mencapai Rp9,39 triliun, dengan volume saham mencapai 20,51 miliar lembar saham. Adapun, transaksi ditutup dengan frekuensi 1,28 juta kali.

IHSG Diproyeksi Bearish, Cek Saham ARTO, ADMR, hingga ERAA

IHSG Diproyeksi Bearish, Cek Saham ARTO, ADMR, hingga ERAA

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bearish untuk perdagangan Selasa (29/10/2024). Sejumlah saham seperti ARTO, ADMR, hingga ERAA dapat dicermati investor. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menjelaskan IHSG memvalidasi pola minor bearish reversal apabila breaklow pada level 7.630 hari ini.

"Secara teknikal, level 7.630 tersebut berada tepat pada indikator MA20 yang menjadi batas trend jangka menengah IHSG. MACD terkonfirmasi death cross bersamaan dengan pelemahan IHSG kemarin," tulis Valdy, Selasa (29/10/2024).

IHSG Hari Ini Rawan Terkoreksi ke 7.634, Cek Saham ANTM, GOTO,  EXCL

IHSG Hari Ini Rawan Terkoreksi ke 7.634, Cek Saham ANTM, GOTO, EXCL

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berisiko terkoreksi 0,78% ke 7.634 dan masih didominasi oleh tekanan jual pada perdagangan hari ini, Selasa (29/10/2024).

Kendati demikian, Tim Analis MNC Sekuritas menyebut oreksi IHSG masih tertahan oleh MA60. Diperkirakan, posisi IHSG sedang berada di wave iv dari wave (i) dari wave [iii], sehingga diperkirakan koreksi IHSG akan menguji kembali 7,596.

"Selanjutnya, IHSG akan menguat untuk menguji 7,810-7,858," seperti dikutip dalam riset, Selasa (29/10/2024).

BEI Bicara Nasib Investor Ritel Usai Sritex (SRIL) Pailit

BEI Bicara Nasib Investor Ritel Usai Sritex (SRIL) Pailit

()

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan tekstil asal Sukoharjo PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) resmi dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri (PN) Niaga Semarang, Senin (21/10/2024).

Bursa Efek Indonesia (BEI) turut menaruh perhatian khusus pada nasib investor ritel yang terbilang cukup besar di SRIL.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengatakan lembaganya beberapa kali telah mengumumkan potensi delisting untuk SRIL setiap semester sejak pengumuman pertama 18 November 2021.

10 Emiten dengan Jumlah Saham Terbanyak di BEI: BUMI, BNBR dan BRMS Masuk Daftar

10 Emiten dengan Jumlah Saham Terbanyak di BEI: BUMI, BNBR dan BRMS Masuk Daftar

()

Bisnis.com, JAKARTA — Terdapat setidaknya 10 emiten yang mencatatkan jumlah saham beredar terbanyak di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dari deretan emiten itu, masuk tiga emiten milik Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR).

Jumlah saham beredar merupakan jumlah saham yang diterbitkan emiten di Bursa, dan tidak termasuk saham treasuri. Jumlah saham beredar akan memengaruhi nilai emiten di pasar atau kapitalisasi pasar satu emiten.

Baramulti Suksessarana (BSSR) Tebar Dividen Interim Total US$30 Juta, Cek Jadwalnya

Baramulti Suksessarana (BSSR) Tebar Dividen Interim Total US$30 Juta, Cek Jadwalnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten batu bara PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menyampaikan akan membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya sebesar total US$30 juta.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), BSSR manajemen BSSR menuturkan pada 25 Oktober 2024, direksi dan komisaris BSSR telah menyetujui dan memutuskan untuk melakukan pembagian dividen interim tahun buku 2024 sebesar US$30 juta untuk 2,61 miliar saham.

"Dividen per saham senilai US$0,01146," tulis Manajemen BSSR dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (28/10/2024).

Mark Dynamics (MARK) Cetak Laba Rp221 Miliar Kuartal III/2024, Melejit 124,5%

Mark Dynamics (MARK) Cetak Laba Rp221 Miliar Kuartal III/2024, Melejit 124,5%

()

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk. (MARK) membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp221,1 miliar hingga kuartal III/2024.

Jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 124,5% apabila dibandingkan dengan kuartal III/2023 sebesar Rp98,49 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan MARK yang dikutip, Senin (28/10/2024) mencetak penjualan dengan naik 74% menjadi Rp698,11 miliar hingga kuartal III/2024, dibanding Rp401,07 dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Indeks Bisnis-27 Ditutup Melemah, Saham AMRT hingga INKP Justru Panen Cuan

Indeks Bisnis-27 Ditutup Melemah, Saham AMRT hingga INKP Justru Panen Cuan

()

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Bisnis-27 ditutup melemah ke zona merah, ke level 592,06 pada perdagangan hari ini, Senin (28/10/2024). Meski begitu,  saham saham AMRT hingga INKP terpantau paling cuan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 16.00 WIB, indeks hasil kerja sama dengan harian Bisnis Indonesia ini turun pada penutupan atau 0,84% ke level 592,06.

Indeks bergerak di kisaran 589,60 hingga 599,79 pada penutupan perdagangan hari ini. Dari 27 konstituen, terdapat 9 saham di zona hijau atau menguat, dan 14 saham parkir di zona merah, serta 4 saham stagnan.

Rapor Merah Saham Emiten Tekstil, PBRX, POLY, SBAT Paling Boncos

Rapor Merah Saham Emiten Tekstil, PBRX, POLY, SBAT Paling Boncos

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Malahan, Bursa Efek Indonesia (BEI) masih menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi terhadap lime emiten tekstil. Lima emiten tersebut, yaitu PT Century Textile Industry Tbk. (CNTX), PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT).

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Ini Rapor Merah Saham Emiten Tekstil

Sritex (SRIL) Diputus Pailit, Ini Rapor Merah Saham Emiten Tekstil

()

Bisnis.com, JAKARTA — Mayoritas saham emiten tekstil mengalami koreksi yang cukup dalam sepanjang tahun ini. Bahkan, BEI menerapkan suspensi saham terhadap lima emiten di sektor ini.

Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat menghentikan sementara perdagangan saham atau suspensi terhadap lima emiten tekstil, dari total 16 emiten. Adapun, Lima emiten tersebut, yaitu PT Century Textile Industry Tbk. (CNTX), PT Panasia Indo Resources Tbk. (HDTX), PT Sejahtera Bintang Abadi Textile Tbk. (SBAT), PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) dan PT Nusantara Inti Corpora Tbk. (UNIT).

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pincang Industri Tekstil hingga Sendi Pendorong Penghuni Anyar LQ45

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pincang Industri Tekstil hingga Sendi Pendorong Penghuni Anyar LQ45

()

Bisnis, JAKARTA— Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) massal hingga banyaknya perusahaan yang mengambil langkah penutupan pabrik membuat industri tekstil di Tanah Air kian terseok-seok. Pelaku usaha pun menjadi waswas dengan kebijakan yang akan diambil pemerintahan Prabowo Subianto.

Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) mengatakan koordinasi antarkementerian masih perlu ditingkatkan agar kebijakan yang diambil dapat selaras dengan kebutuhan industri dalam negeri. Sebagai contoh, aturan tata niaga impor lewat Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 8/2024 yang kini justru membebani industri dan disinyalir sebagai biang kerok terpuruknya industri tekstil nasional. Simak ulasan singkat Top 5 News berikut ini.

BEI Rebalancing Indeks Acuan, Simak Prospek LQ45 Hingga Akhir Tahun

BEI Rebalancing Indeks Acuan, Simak Prospek LQ45 Hingga Akhir Tahun

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan rebalancing terhadap indeks utama LQ45 untuk periode 1 November 2024-31 Januari 2025. Prospek LQ45 diperkirakan akan banyak dipengaruhi oleh keputusan suku bunga pada akhir tahun bank sentral. 

Analis Kiwoom Sekuritas Miftahul Khaer mengatakan pergerakan saham-saham dalam indeks LQ45 akan dipengaruhi oleh keputusan suku bunga bank sentra yang diperkirakan masih akan mengambil tindakan pemotongan suku bunga. 

"Pemotongan suku bunga ini merupakan indikasi positif," ucap Miftahul, Jumat (25/10/2024). 

Kocok Ulang Konstituen Indeks Bisnis-27: ADRO Terdepak, ADMR Masuk

Kocok Ulang Konstituen Indeks Bisnis-27: ADRO Terdepak, ADMR Masuk

()

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 yang merupakan hasil kerja sama antara Bisnis Indonesia dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penentuan ulang atau rebalancing anggota konstituen untuk periode 1 November 2024 sampai 30 April 2025. Saham milik taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir ADRO terdepak dari Bisnis-27, tetapi saham anak usahanya ADMR masuk menjadi konstituen.

Dari hasil rebalancing tersebut, sejumlah saham baru masuk menjadi konstituen Indeks Bisnis-27. Saham tersebut adalah saham milik taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dengan rasio free float 13,46%.

BEI Rebalancing Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80, Cek Selengkapnya

BEI Rebalancing Indeks LQ45, IDX30, dan IDX80, Cek Selengkapnya

()

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengumumkan hasil evaluasi atau rebalancing terhadap sejumlah indeks utama, yakni LQ45, IDX30, hingga IDX80 pada Jumat (25/10/2024). 

Bursa menyebut periode efektif konstituen akan berlaku mulai 1 November 2024 hingga 31 Januari 2025. BEI melakukan evaluasi mayor terhadap tiga indeks utama ini. 

Bursa memutuskan untuk memasukkan saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) ke dalam daftar anggota terbaru LQ45. Selain ADMR, BEI juga memasukkan saham emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) ke indeks LQ45.